DILI, - Tidak konsisten
mungkin yang dialamatkan kepada sosok tokoh fenomenal Timor Leste, Xanana
Gusmao.
Dimulai dari jabatan
Presiden kemudian beralih menjadi Perdana Menteri tidak lama mundur dengan
alasan memberikan kesempatan kepada anak muda Timor Leste untuk menjadi
pemimpin tapi tidak lama setelah pengunduran dirinya malah menjabat sebagai
menteri.
Istimewa |
Gusmao yang berumur 68 tahun
ini berada dalam daftar kabinet PM Rui Araujo setelah pengunduran dirinya dan
daftar kabinet baru disetujui oleh Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak.
Melihat posisi baru dari
mantan pemimpin gerilyawan yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan
Timor Leste dari Indonesia menurut sejumlah pengamat masih melihat prospek dan
tujuan dari Gusmao dan kabinet yang baru dibentuk
Seperti diucapkan Charles
Scheiner seorang peneliti dari Lembaga Think-Tank Lao Hamutuk berkantor di Dili
sebagaimana dilansir media setempat mengatakan tidak ada yang tahu seberapa
kerja dari Dr Rui sebagai perdana menteri dan seberapa banyak Xanana memainkan
peran.
“Tidak ada yang tahu belum
seberapa independen Dr Rui sebagai perdana menteri dan berapa banyak Xanana
akan mencoba mengendalikan boneka. Dia tahu di mana ada uang. Bagian yang ia
dapat sepertinya menjadi lembaga yang memiliki control atas negara,”ucapnya.
Sebagai informasi, Xanana
Gusmao mengundurkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Timor Leste selama
delapan tahun dijabat dengan alasan memberikan kesempatan kepada anak muda untuk
memimpin negara yang pernah menjadi wilayah Indonesia ini.
Sementara penggantinya Dr
Rui lulusan FK-Udayana Bali ini menjadi Perdana Menteri kelima pasca
kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia.
Timor Leste menurut catatan
Bank Dunia memiliki produksi gas mencapai miliaran dollar Amerika namun fakta
dilapangan sekitar 1,2 juta warganya masih hidup dalam kemiskinan.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz