JAKARTA, - Ternyata
perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) sampai juga ke dunia internasional dan ke kuping
mantan pimpinan lembaga antikorupsi HongKong.
Mantan pimpinan Independen t
Commissions Againt Corruption (ICAC) Tony Kwok Man Wai mengatakan perseteruan
yang terjadi antara KPK dan Polri adalah yang lumrah.
Alasan Tony lumrah adalah
ini sebagai syarat yang harus dilalui lembaga pimpinan Abraham Samad demi
membuktikan integritas dan kekuatan sebagai lembaga yang benar anti korupsi.
Ilustrasi - Istimewa |
“Konflik polisi dan lembaga
antikorupsi tidak dapat dihindari karena sektor paling korup adalah kepolisian.
Jadi bisa saya katakan, institusi antikorupsi yang tidak menyentuh kepolisian
tidak akan pernah berhasil sebagai penegak hukum,”ucapnya di Jakarta.
Menurut Tony, kasus
KPK-Polri juga pernah terjadi di HongKong dimana ICAC berhasil menangani kasus
korupsi akut yang menggerogoti institusi kepolisian negeri itu.
Untuk dapat sampai ke tahap
transformasi dari negeri terkorup hingga negara bebas korupsi bukan perjalanan
yang mudah, demonstrasi protes kepada ICAC terus datang sejak lembaga itu
berdiri pada 1974.
Bahkan gedung tempat Tony
pimpin pun sempat dikepung massa ketika mereka sedang gencarnya melakukan
pemberantasan korupsi dengan target utama adalah kepolisian
“Massa berupaya membakar
gedung, sebagian bahkan menerobos masuk. Saya ada di sana kala itu berjuang
mempertahankan pintu agar tidak dijebol,”ucapnya.
Pria yang sudah mengabdi
selama 27 tahun di ICAC ini memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia sudah
harus mulai mengubah pola pikir untuk memaknai kisruh tersebut karena ini
merupakan kesempatan emas bagi generasi masa depan yang lebih baik
“Percayalah, sesulit apapun,
korupsi bisa diberantas tapi bukan hanya masyarakat yang dibutuhkan dalam hal
ini pemerintah dan parlemen juga harus memberi dukungan,”ucapnya.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz