JAKARTA, - Untuk
meningkatkan serta memperkuat antara Indonesia dan Sudan maka diadakan sebuah
pertemuan yang diadakan di Jakarta.
![]() |
Dok. Kemlu RI |
Sebagaimana informasi yang
didapat dari Direktorat Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI melalui
email mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, A.M. Fachir dan
Menteri Negara pada Kementerian Luar Negeri Republik Sudan, Dr. Obiedalla
Mohamed Obiedalla Hamdan melakukan pertemuan Konsultasi Bilateral (Konsbil)
Pertama pada 16 Februari 2015 di Jakarta
Dalam pertemuan tersebut,
kedua pihak membahas berbagai isu kerja sama kedua negara di bidang politik,
ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.
Khusus bidang ekonomi, kedua
pihak sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan dengan melibatkan pelaku
usaha untuk turut andil dalam dalam mencari peluang dan mengindentifikasi
komoditas ekspor dan impor yang diperlukan oleh kedua negara.
Kedua pihak juga menyambut
baik dan mengapresiasi suksesnya kerja sama panen perdana proyek penanaman padi
Indonesia di daerah Gedarif State, Sudan pada 2 November 2014.
Selain itu, sebagai bentuk
dukungan kepada Sudan, Indonesia telah memberikan bantuan kerja sama teknik
kepada Sudan sejak tahun 2006-2014 sebanyak 29 program dengan jumlah peserta
sebanyak 114 orang.
Kedua pihak juga
menggarisbawahi hubungan bilateral kedua negara telah terjalin lama dan
memiliki sejarah penting bagi kedua negara.
Syeikh Ahmed Surkati, seorang ulama
Sudan dan pendiri yayasan Al-Irsyad yang berkiprah di dunia pendidikan dan
dakwah Islam telah berperan besar dalam pembaruan pemikiran Islam dan perjuangan
di Indonesia dengan ikut mempercepat lahirnya gerakan-gerakan kemerdekaan
Indonesia.
![]() |
Dok. Kemlu RI |
Pertemuan tersebut sekaligus
digunakan oleh Wamenlu RI untuk menyampaikan undangan kepada Pemerintah Sudan
untuk hadir pada peringatan 60 tahun KAA dan 10 tahun New Asian-African
Strategic Partnership (NAASP) yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Bandung
pada 19-24 April 2015.
Selain isu bilateral, kedua
pihak juga membahas isu-isu global yang menjadi perhatian bersama mengenai
dukungan penuh bagi upaya kemerdekaan Palestina dan pandangan tentang Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) yang tidak merefleksikan agama Islam.
Wamenlu RI juga menyampaikan
komitmen dan keikutsertaan Indonesia, pada perdamaian dunia, melalui pengiriman
Indonesian Peace Keeping pada UNAMID.
![]() |
Dok. Kemlu RI |
Dalam kesempatan tersebut,
kedua pihak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai
Konsultasi Bilateral.
Selain itu, turut
ditandatangani pula MoU Kerja Sama Bidang Perikanan dan Joint Communique
mengenai pemberantasan an Illegal, Unregulated, Unreported (IUU) Fishing dimana
pihak Indonesia diwakili oleh Sjarief
Widjaja, Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sedangkan pihak Sudan diwakili
oleh Dr. Obiedalla Mohamed Obiedalla Hamdan, Menteri Negara pada Kementerian
Luar Negeri Sudan.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz