Dok. FasMed Kemlu RI |
JAKARTA,
- Menlu RI membuka Lokakarya Memperkuat
Kinerja Kementerian Luar Negeri melalui
Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PRRG) di Caraka Loka,
Pusdiklat Kemlu (21/01)
Tampak
hadir diantara para hadirin, wakil dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, wakil dari Migrant
Care dan Komnas Perempuan dan Anak.
Menlu
Retno dalam paparannya mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya
kementeriannya untuk mengintegrasikan perpektif gender dalam perencanaan
program serta anggaran.
"Lokakarya
ini merupakan bagian dari upaya Kemlu untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam perencanaan program dan anggaran
Kementerian Luar Negeri."kata Menlu Retno
Menyadari
bahwa kesejahteraan pegawai tidak hanya
dilihat dari jumlah gaji pokok perbulan, Menlu Retno menambahkan bahwa menjaga
moral dan motivasi pegawai juga merupakan hal yang sangat penting.
Tidak
hanya gaji pokok, pengarustamaan gender bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara, mulai dari penyusunan career path, penyusunan standar kompetensi jabatan,
hingga penyediaan unit daycare di satuan
kerja di Kemlu.
Sementara
itu, penerapan PUG dan PRRG adalah bukti konsistensi Indonesia terhadap
ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia
pada Convention on the Elimination
of All Forms of Discrimination Againts Women, Convention on The Rights
of the Child dan Convention on The Rights of People with Disabilities.
Dok. FasMed Kemlu RI |
"Artikel
18 CRC memandatkan negara untuk
menghormati baik suami maupun istri untuk dapat bersama - sama mengasuh
anak. Untuk sasaran tersebut, negara
diharuskan menyediakan support services kepada para orangtua yang bekerja di
luar rumah. "ucapnya
Sejalan
dengan tupoksi Kemlu, penerapan strategi PUG melalui PRRG juga ditujukan dalam
rangka memperbaiki pelayanan publik dengan kepedulian pada WNI yang mengalami
masalah.
Selama
diskusi, mengemuka pandangan bahwa pengarustamaan gender adalah kesempatan yang sama atau equal opportunities.
Banyak
pandangan mengetengahkan bahwa gender adalah wanita. Namun pengarustamaan
gender adalah kesempatan yang sama, manfaat yang sama, keuntungan yang sama bagi pria dan wanita.
Sebagai
informasi, Kemlu RI telah lama mengadopsi hal ini. Baik penerimaan maupun
promosi pegawai hanya melihat kompetensi, bukan gender. Namun selalu ada ruang
untuk berkembang dan upaya ini akan terus dilakukan secara terus-menerus.
Dari
segi statistik, saat ini Kemlu sudah memiliki 34,25% pegawai wanita, diatas
persyaratan nasional yang mensyaratkan
30%.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz