SYDNEY,
- Pagelaran Piala Asia 2015 sudah usai dengan ditandai tuan rumah Australia
sebagai Juara Asia setelah mengalahkan Korea Selatan 2-1.
Dibalik
kemenangan Australia ini ternyata menyimpan satu cerita unik dan fakta dimana
ada sosok orang Indonesia dibalik perjuangan timnas yang berpindah federasi
dari Oceania ke Asia.
Istimewa |
Adalah
Massimo Luongo, namanya mungkin agak ke-Italian namun didalamnya terdapat darah
Indonesia yang mengalir.
Jika
banyak pemain timnas negara tertentu terdiri dari pemain-pemain yang bermain di
liga top atau papan atas beda dengan Luongo yang saat ini bermain di klub
Swindon Town, klub kasta ketiga.
Namun
itu tidak menjadi halangan pemain berusia 22 tahun untuk masuk dan bermain
untuk negaranya walau koleganya bermain di klub papan atas.
Walau
bermain di kasta terendah, Luongo pun membuktikan dirinya bisa sejajar dengan
koleganya yang bermain di klub terkenal dalam Piala Asia 2015 ini dirinya
menyumbang empat assist dan dua gol.
Satu
gol dia sumbang ketika kontra Kuwait dengan kedudukan 4-1 dan satu lagi ketika
Final Piala Asia melawan Korea Selatan 2-1.
Yang
diperlihatkan Pemain Terbarik Final Piala Asia 2015 ini sepanjang turnament
mendapatkan apresiasi dari sang Pelatih, Ange Postecoglou dimana mengatakan
bahwa sangat berat untuk merotasi tim tanpa menampilkan dirinya.
Istimewa |
“Saya
juga sempat ingin lakukan rotasi, tapi berat rasanya tampil tanpa dia,
sepanjang kompetisi, Luongo bermain sangat bagus. Dia bisa membayar kepercayaan
yang saya berikan dengan baik,”ucapnya.
Lantas
pertanyaannya adalah bagaimana rasa Indonesianya ketika melihat namanya yang
berbau Italia dan memiliki identitas sebagai warga Australia.
Ternyata
Luongo memiliki darah Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB)
bahkan darahnya bukan sembarang darah warga biasa.
Luongo
adalah darah penerus garis bangsawan di bumi Mataram tersebut yang berasal dari
sang Ibu yang merupakan warga asli Indonesia bernama Ira.
Ira
sendiri adalah keturunan Sultan Biman dan Dompu, ketika itu berstatus mahasiswa
bertemu dengan Mario seorang warga negara Italia pemilik restoran di kawasan
Bondi, Australia.
Bahkan
sang kakek pun pernah bertugas sebagai Hakim Pengadilan Tinggi di Jakarta dan
juga sebagai Konsulat Jenderal RI di Turki.
Istimewa |
Luongo
sendiri adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dirinya mengatakan kepada
sebuah media mengatakan keluarga besarnya cukup tersebar dimana paman, bibi
serta sepupunya tinggal di Jakarta dan berhubungan melalui sosial media.
“Keluarga
saya cukup menyebar. Saya punya paman, bibi, dan sepupu di Jakarta. Mereka
semua mendukung saya melalui Facebook. Mereka selalu menitipkan pesan yang buat
saya senang,”ucapnya
Dirinya
pun berhadap bisa mengunjungi negara leluhurnya, Indonesia karena memiliki
ikatan emosial dan dirinya belum pernah sekalipun berkunjung.
“Mereka
keluarga kerajaan sebelum Indonesia merdeka. Saya sendiri belum pernah ke
Indonesia. Tentu saya ingin pergi ke sana, karena punya ikatan emosional kuat
dengan Indonesia,”ucapnya.
Kini
Luongo telah menjadi idola baru di Australia bahkan di jejaring sosial pun
hampir sama dengan Tim Cahill dan Mat Ryan dalam perolehan jumlah pengikutnya
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz