CANBERRA,
- Ditengah berjuang untuk menyelamatkan warganya dari hukuman eksekusi mati di
Indonesia, Perdana Menteri Australia mendapatkan kecaman lantaran memberikan
sebuah gelar kepada anggota kerajaan Inggris.
Istimewa |
Sebagaimana
dilansir media setempat, Perdana Menteri Tony Abbott memberikan gelar Ksatria
Ordo Australia kepada suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip pada Senin
(26/1).
Alasan
PM Abbott memberikan gelar tertinggi di Australia dalam rangka perayaan hari
kemerdekaan Australia serta diberikan untuk menghormati pelayanan hidup suami
Ratu Elizabeth ini yang sangat luar biasa.
Partai
Republik Australia melalui pemimpinnya Bill Shorten mengecam tindakan yang
dilakukan PM Abbott ini dimana sebagai kemunduran waktu.
“Ini
adalah kemunduran waktu di mana kita memberikan gelar kstaria kepada
Inggris,”ucapnya.
Selain
kalangan oposisi, kecaman ini juga dilontarkan warganya sendiri yang
mempertanyakan prosedur pemberian gelar kstaria yang hanya berdasarkan
rekomendasi sepihak, seharusnya menurut warga, mereka sendiri bisa mengajukan
tokoh lain untuk menerima penghargaan tersebut.
Namun
PM Abbott tetap tidak bereaksi bahkan tetap pada pendiriannya karena Monarkhi
sudah menjadi bagian penting dari Australia sejak 1788.
Seperti
diketahui, Inggris dan Australia memang memiliki masa lalu sejarah sangat
panjang dimana negara Kangguru ini adalah monarki konstitusional dengan
pembagian kekuasaan federative di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth.
Posisi
Ratu Elizabeth sendiri di Australia diwakilkan oleh seorang gubernur jenderal.
Ide memisahkan diri dari induk Inggri dan melakukan pemilu presiden sendiri
terjadi pada tahun 1975 namun gagal pada tahun 1999.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz