MOSKOW,
- Rusia dengan segala ceritanya ternyata
memiliki daya tarik utama untuk produk Indonesia yang akan dipasarkan pada
kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Potensi
Rusia sebagai pasar non-tradisional yang besar dapat dimanfaatkan pelaku bisnis
Indonesia untuk ekspor produk dalam negeri seperti ikan dan hasil laut,
furniture, kopi, minyak sawit dan bahkan bisnis spa.
Dok. Enjay Diana |
Demikian
hal yang mengemuka dalam dialog bisnis “Promosi Pasar Eropa Tengah dan Timur”
yang diselenggarakan Direktorat Eropa Tengah dan Timur, Kementerian Luar Negeri
di Kantor Kementerian Luar Negeri (29/1).
Sebagaimana
informasi yang diterima melalui email mengatakan Acting Direktur Eropa Tengah dan Timur, Ibnu
Hadi menyampaikan pentingnya dialog bisnis seperti ini untuk
mengimplementasikan pelaksanaan diplomasi ekonomi Indonesia. Kawasan Eropa
Tengah dan Timur, seperti Rusia, Ceko, Serbia dan Hongaria memiliki banyak
peluang bagi para pelaku bisnis Indonesia.
“Salah
satu tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya informasi mengenai potensi
pasar dan regulasi di kawasan tersebut”, kata Ibnu Hadi.
Dialog
dihadiri oleh 22 perusahaan dari berbagai sektor bisnis baik yang sudah
menjalin bisnis dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur, maupun yang tertarik
untuk menembus pasar kawasan tersebut.
Diantara
perusahaan yang hadir, antara lain PT. Indofood, PT. Mustika Ratu, PT.Gajah
Tunggal, PT. Indoexim Internasional, PT. Comexindo, PT.Tehnika Ina, PT. Sanbe
Farma, PT. Kalbe Farma dan PT. Lautan Niaga Jaya.
Menurut
Hendra Sugandi, CEO Lautan Niaga Jaya, pasar Rusia sangat potensial bagi produk
ikan Indonesia, seperti tuna.
Diharapkan
Rusia dapat memperluas akses pasar bagi perusahaan perikanan Indonesia lainnya
setelah pencabutan larangkan impor terhadap sejumlah Unit Pelayanan Ikan (UPI)
Indonesia.
Sementara
itu, Panca Tazakka, Presiden Direktur PT. Tehnika Ina yang menjalin bisnis di bidang
otomotif dengan perusahaan Rusia “KAMAZ” menyampaikan peluang yang sangat
terbuka saat ini untuk menjalin bisnis dengan Rusia.
Panca
mengharapkan adanya kerja sama perbankan antara Bank Indonesia dengan Bank
Sentral Rusia untuk mempermudah proses transaksi pembayaran langsung yang selama
ini melalui pihak ketiga.
“Jangan
tanggung-tanggung untuk berbisnis dengan Rusia”, ujar Panca Tazakka.
Dalam
dialog tersebut hadir pula Dubes RI untuk Serbia dan Montenegro, Harry R.J.
Kandou yang menjelaskan peluang bisnis di Serbia dan Montenegro dan Maruli Tua
Sagala, mantan Dubes RI untuk Hongaria menyampaikan potensi kerja sama
Indonesia dengan Hongaria.
Sebagai
informasi, pada tahun 2013, total perdagangan Indonesia dengan negara-negara di
kawasan Eropa Tengah dan Timur mencapai
US$ 6,5 miliar, naik 0,87% dari tahun 2012. Sementara itu, pada periode Januari
– Oktober 2014, total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut tercatat
sebesar US$ 4,42 miliar.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz