Jumat, 30 Januari 2015

Daya Tarik Pasar Rusia Untuk Produk Indonesia

MOSKOW, -  Rusia dengan segala ceritanya ternyata memiliki daya tarik utama untuk produk Indonesia yang akan dipasarkan pada kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Potensi Rusia sebagai pasar non-tradisional yang besar dapat dimanfaatkan pelaku bisnis Indonesia untuk ekspor produk dalam negeri seperti ikan dan hasil laut, furniture, kopi, minyak sawit dan bahkan bisnis spa.

Dok. Enjay Diana
Demikian hal yang mengemuka dalam dialog bisnis “Promosi Pasar Eropa Tengah dan Timur” yang diselenggarakan Direktorat Eropa Tengah dan Timur, Kementerian Luar Negeri di Kantor Kementerian Luar Negeri (29/1).

Sebagaimana informasi yang diterima melalui email mengatakan  Acting Direktur Eropa Tengah dan Timur, Ibnu Hadi menyampaikan pentingnya dialog bisnis seperti ini untuk mengimplementasikan pelaksanaan diplomasi ekonomi Indonesia. Kawasan Eropa Tengah dan Timur, seperti Rusia, Ceko, Serbia dan Hongaria memiliki banyak peluang bagi para pelaku bisnis Indonesia.

“Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya informasi mengenai potensi pasar dan regulasi di kawasan tersebut”, kata Ibnu Hadi. 

Dialog dihadiri oleh 22 perusahaan dari berbagai sektor bisnis baik yang sudah menjalin bisnis dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur, maupun yang tertarik untuk menembus pasar kawasan tersebut.

Diantara perusahaan yang hadir, antara lain PT. Indofood, PT. Mustika Ratu, PT.Gajah Tunggal, PT. Indoexim Internasional, PT. Comexindo, PT.Tehnika Ina, PT. Sanbe Farma, PT. Kalbe Farma dan PT. Lautan Niaga Jaya.

Menurut Hendra Sugandi, CEO Lautan Niaga Jaya, pasar Rusia sangat potensial bagi produk ikan Indonesia, seperti tuna.

Diharapkan Rusia dapat memperluas akses pasar bagi perusahaan perikanan Indonesia lainnya setelah pencabutan larangkan impor terhadap sejumlah Unit Pelayanan Ikan (UPI) Indonesia.

Sementara itu, Panca Tazakka, Presiden Direktur PT. Tehnika Ina yang menjalin bisnis di bidang otomotif dengan perusahaan Rusia “KAMAZ” menyampaikan peluang yang sangat terbuka saat ini untuk menjalin bisnis dengan Rusia.

Panca mengharapkan adanya kerja sama perbankan antara Bank Indonesia dengan Bank Sentral Rusia untuk mempermudah proses transaksi pembayaran langsung yang selama ini melalui pihak ketiga.

“Jangan tanggung-tanggung untuk berbisnis dengan Rusia”, ujar Panca Tazakka. 

Dalam dialog tersebut hadir pula Dubes RI untuk Serbia dan Montenegro, Harry R.J. Kandou yang menjelaskan peluang bisnis di Serbia dan Montenegro dan Maruli Tua Sagala, mantan Dubes RI untuk Hongaria menyampaikan potensi kerja sama Indonesia dengan Hongaria.

Sebagai informasi, pada tahun 2013, total perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur  mencapai US$ 6,5 miliar, naik 0,87% dari tahun 2012. Sementara itu, pada periode Januari – Oktober 2014, total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut tercatat sebesar US$ 4,42 miliar.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz