ADDIS
ABABA, - Pertama kali dalam sejarah, Indonesia hadir dalam KTT Uni Afrika ke-24
yang berlangsung di Ibukota Ethiopia, Addis Ababa.
Sebagaimana
informasi yang didapat dari Fasilitas Media-FasMed Kemlu RI melalui email menjelaskan
tidak saja untuk pertama kalinya seorang Menlu RI datang ke Addis Ababa sejak
hubungan diplomatik tahun 1974, namun Menlu Retno adalah Menlu RI pertama yang
hadir di pertemuan Uni Afrika sejak Indonesia menjadi negara peninjau.
twitter.com/IndoEthio |
KTT
dengan tema “Empowerment of Women in Africa’s Development”, dihadiri oleh 54
Kepala Negara/Pemerintahan negara-negara Afrika. Juga hadir Sekjen PBB,
Presiden Mejelis Umum PBB, Sekjen Liga Arab, Presiden Palestina dan Raja
Spanyol.
Menurut
Menlu Retno, kehadiran Indonesia dalam forum ini menunjukkan pentingnya Afrika
dan komitmen negara terhadap kawasan tersebut.
"Kehadiran Indonesia pada KTT Uni Afrika
menunjukan pentingnya Afrika dan komitmen Indonesia kepada Afrika”, tegas Menlu Retno
Menlu
Retno juga menggunakan kehadiran di KTT Uni Afrika untuk menyampaikan rencana
Indonesia menjadi tuan rumah KAA dan Peringatan 60 Tahun KAA yang akan
diselenggarakan di Jakarta dan Bandung, 22-24 April 2015.
Dalam
sambutan pembukaan KTT, Chairperson of African Union, Madame Zuma, menyampaikan
bahwa the Bandung spirit yang telah mempersatu negara-negara di selatan 60
tahun lalu dalam menghadapi tantangan masa itu, masih relevan bagi
negara-negara Afrika dalam menghadapi berbagai tantangan Afrika dan global saat
ini.
“Inisiatif
penyelenggaraan KTT Asia Afrika dan Peringatan 60 tahun KAA menunjukan komitmen
Indonesia untuk mendekatkan Asia dan Afrika yang memiliki potensi besar,” tutur
Menlu Retno
Keberadaan
Menlu RI di Addis Ababa dimanfaatkan juga untuk melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri
Luar Negeri antara lain Ethiopia, Mesir, Togo, Aljazair, Afrika Selatan, Kenya,
Madagascar dan Chairperson of African Union.
Selain
komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral, para Menlu negara-negara Afrika
juga mengharapkan agar kehadiran Indonesia di Afrika lebih dirasakan di bidang
ekonomi, khususnya dengan kehadiran perusahaan swasta.
“Indonesia akan meningkatkan diplomasi ekonomi
dengan Afrika seperti yang dilakukan beberapa negara besar lainnya dari Asia,” ucapnya
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz