Jumat, 23 Januari 2015

Konjen RI Serahkan Kredensial Kepada Yang DiPertua Negeri Sabah

Dok. KJRI Kinibalu

SABAH, - Konsul Jenderal RI untuk Kota Kinibalu, Akhmad Daya Handasah Irfan melakukan kunjungan kehormatan sekaligus menyerahkan surat tugas sebagai perwakilan negara (Letter of Credential) kepada Yang Di-Pertua Negeri Sabah ke-10 Tuan Yang Terutama (TYT) Tun Datuk Seri Panglima Juhar Mahiruddin.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Konsulat Jenderal RI di Kinibalu melalu email menjelaskan ikut hadir dalam acara ini adalah Toh Puan Datin Seri Panglima Hajah Norlidah Binti Datuk R.M. Jasni, Istri TYT dan Ny. Iit Muhitoh Irfan serta pejabat pendamping dari Kantor Konsulat Jenderal Indonesia di Kota Kinabalu.

Dok. KJRI Kinibalu
Selain ditujukan untuk memperkenalkan diri sebagai Konsul Jenderal Republik Indonesia yang baru, courtesy call ini juga bertujuan untuk bisa menjelaskan berbagai kebijakan baru pemerintah Indonesia serta menjajagi upaya-upaya bersama dalam memperkuat dan meningkatkan kerja sama bilateral.

Memulai kata sambutannya, TYT mengemukakan isu yang menjadi perhatian beliau sebagai pemimpin Sabah yaitu banjir yang telah melanda daerah Beaufort dan Membakut.
Selain telah merendam rumah-rumah dan bangunan, banjir telah membuat anak-anak terganggu pendidikannya. Sebagai Pemimpin Sabah, Tun Juhar menyatakan akan melakukan segala hal yang terbaik untuk rakyatnya.

Selanjutnya TYTs menanyakan tentang penanganan banjir yang juga melanda Kota Jakarta. Dirinya kemudian menyampaikan rasa syukurnya atas hubungan baik Negeri Sabah dan Indonesia yang selama ini telah berjalan baik dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

Dalam kesempatan membalas sambutan TYT, Konjen RI menyampaikan bahwa Sabah adalah negeri yang tenteram yang telah dikenalnya jauh hari sebelumnya. 

Dok. KJRI Kinibalu
Ketika bertugas di Brunei Darussalam, Konjen RI telah beberapa kali berkunjung ke Kota Kinabalu dan bahkan telah mendaki Gunung Kinabalu pada tahun 2003.

Selanjutnya Konjen RI menyampaikan perkembangan hubungan bilateral di antaranya :
a.         Menyampaikan terima kasih karena telah diberikan ijin untuk mendirikan institusi pendidikan bagi anak-anak TKI yang bekerja di ladang-ladang.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 450 ribu WNI dan tanggungannya (istri dan anak-anak) yang tinggal dan bekerja di Sabah sebagai pekerja ladang sawit, konstruksi, pabrik dan pembantu rumah tangga. 

Jumlah anak-anak usia sekolah adalah 53 ribuan namun belum semua mendapatkan pendidikan karena saat ini baru 23 ribuan anak di ladang-ladang sawit yang dilayani.

Konjen RI menginginkan Pemerintah Malaysia cq. Pemerintah daerah Sabah mengijinkan juga pendirian sekolah di luar ladang sawit.

b.         Berkaitan dengan isu PATI, Konjen RI memahami bahwa untuk mengurangi PATI di Sabah, pejabat Imigrasi Sabah beberapa waktu belakangan semakin gencar dalam melakukan operasi.

Namun demikian Konjen RI memohon agar operasi dimaksud dilakukan dengan cara yang lebih manusiawi.

Konjen RI selalu akan membantu pihak imigrasi Sabah dalam hal penerbitan dokumen dalam rangka pemulangan WNI dimaksud ke Indonesia.

Dok. KJRI Kinibalu

Dok . KJRI Kinibalu

Dok. KJRI Kinibalu

c.         Menutup sambutannya, Konjen RI menjelaskan bahwa bangsa Indonesia sedang berusaha menangkal penyakit narkotika. 

Menurut penelitian Badan Narkotika Nasional, 40 % pasar narkotika di kawasan Asia Tenggara berada di Indonesia.

Seluruh pimpinan nasional Indonesia di bawah komando Presiden Jokowi bertekad akan memberantas beredarnya narkotika di wilayah Indonesia.

d.         Dalam kerangka ASEAN, Konjen RI menegaskan bahwa posisi Pemerintah Indonesia akan selalu menjadi sahabat Malaysia dalam memajukan kesejahteraan bersama dan ASEAN.

Acara courtesy call berlangsung dengan hangat dan ramah-tamah. TYT Juhar Mahiruddin tidak menyinggung hal-hal yang menyangkut polemik hubungan RI – Malaysia.


Dok. KJRI Kinibalu


Dok. KJRI Kinibalu
TYT tampak yakin bahwa hubungan pemerintah Indonesia dan Sabah tidak memiliki masalah yang berarti, sehingga dirinya tidak berminat untuk menggali lebih dalam persoalan-persoalan yang menyangkut keimigrasian dan ketenagakerjaan Indonesia di Sabah.

Bahkan TYT lebih suka membagi pengalamannya saat berkunjung ke beberapa tempat di Indonesia, serta menyebutkan beberapa sahabat dekatnya yang berasal dari Indonesia.


Saat menutup pembicaraan, TYT menyampaikan harapan semoga Konjen RI dapat memperoleh kesuksesan dalam melaksanakan tugas di Negeri Sabah.

Sebagai informasi, Juhar Mahiruddin dinobatkan oleh Yang Di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin sebagai Tuan Yang Terutama Yang Di-Pertua Negeri Sabah ke-10 pada tanggal 1 Januari 2011.

Dok. KJRI Kinibalu
Saat ini TYT  masih menjabat karena masa tugasnya telah diperpanjang pada jabatan keduanya selama empat tahun kedepan.

Di negara bagian Sabah, TYT berfungsi sebagai kepala kerajaan negeri (kepala negara), dan memiliki hak prerogatif kehakiman dan pengampunan, serta penganugerahan gelar dan tanda jasa. 

TYT atau Yang Di-Pertua Negeri dulunya dikenal sebagai “Gabenor” yang di Malaysia hanya terdapat di empat negara bagian yaitu Melaka, Sabah, Sarawak dan Pulau Pinang

Sementara, Konjen Irfan adalah seorang diplomat karir dengan latar belakang pendidikan sarjana hukum yang sebelumnya telah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur sejak tahun 2013.






Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz