KUALA LUMPUR, - Terkait
penahanan tokoh oposisi Anwar Ibrahim terhadap kasus sodomi yang diganjar
selama lima tahun ini menimbulkan beragam opini akan keberlangsungan dari
Partai Keadilan Rakyat (PKR) bersama aliansinya yaitu Partai Aksi Demokrasi
(DAP) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang bergabung dengan nama Pakatan
Rakyat.
Istimewa |
Banyak kalangan di Malaysia
sangsi dengan penahanan mantan Deputi PM Malaysia ini dengan keberadaan dan
cita-cita dari Pakatan Rakyat terutama dalam hal mendapatkan dukungan jelang
pemilihan umum mendatang.
Sebagaimana dilansir dari
media setempat banyak kalangan pesimis melihat situasi ini dengan melihat
keberadaan Anwar yang memiliki peran utama dalam membentu strategis dan arah
aliansi.
Hal ini juga disampaikan
Asisten Profesor Datuk Dr Shamsul Adabi Mamat seorang dosen Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora Universitas Kebangsaan Malaysia dimana tanpa Anwar,
Pakatan Rakyat menjadi kurang berpengaruh dalam dunia politik Malaysia dan ini
akan memburuk.
“Anwar yang memungkinka
koalisi untuk mendapatkan momentum yang cukup untuk memberikan satu kesan bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk mengambil alih Putrajaya. Tapi sekarang
momentum akan melambat karena kepemimpinannya tidak akan dirasakan langsung
oleh tiga partai,”ucapnya.
Sebagai informasi, kasus
Sodomi ini merupakan kasus kedua yang dialami Anwar yang pertama pada tahun
2000 namun dibatalkan pada tahun 2004 yang kemudian bebas dari penjara dan
memimpin oposisi.
Namun Pengadilan
Federal Malaysia memutuskan Pemimpin Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dinyatakan
bersalah dalam kasus sodomi.
Selain putusan bersalah
pengadilan juga menolak banding yang diajukan kuasa hukum Anwar dalam kasus ini
yang mengklaim sebagai bagian dari konspirasi politik untuk menyingkirkan Anwar
dari dunia politik Malaysia.
Dengan adanya putusan ini
dengan ancaman hukuman penjara terhadap Anwar bisa dikatakan inilah akhir dari
dunia politik mantan orang nomor dua di Malaysia era Mahathir Muhammad dan
tidak menutup kemungkinan timbul protes di tengah masyarakat yang sedang tinggi
dukungan kepada Oposisi dalam pemilu 2013 lalu.
Jika memang ini terbukti
bersalah maka, Anwar tidak akan bisa mengikuti pesta politik negeri itu yaitu
Pemilu 2018 mendatang
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz