Rabu, 11 Februari 2015

Tanpa Hadirnya Anwar, Oposisi Terancam Lumpuh

KUALA LUMPUR, - Terkait penahanan tokoh oposisi Anwar Ibrahim terhadap kasus sodomi yang diganjar selama lima tahun ini menimbulkan beragam opini akan keberlangsungan dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) bersama aliansinya yaitu Partai Aksi Demokrasi (DAP) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang bergabung dengan nama Pakatan Rakyat.

Istimewa
Banyak kalangan di Malaysia sangsi dengan penahanan mantan Deputi PM Malaysia ini dengan keberadaan dan cita-cita dari Pakatan Rakyat terutama dalam hal mendapatkan dukungan jelang pemilihan umum mendatang.

Sebagaimana dilansir dari media setempat banyak kalangan pesimis melihat situasi ini dengan melihat keberadaan Anwar yang memiliki peran utama dalam membentu strategis dan arah aliansi.

Hal ini juga disampaikan Asisten Profesor Datuk Dr Shamsul Adabi Mamat seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Kebangsaan Malaysia dimana tanpa Anwar, Pakatan Rakyat menjadi kurang berpengaruh dalam dunia politik Malaysia dan ini akan memburuk.

“Anwar yang memungkinka koalisi untuk mendapatkan momentum yang cukup untuk memberikan satu kesan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengambil alih Putrajaya. Tapi sekarang momentum akan melambat karena kepemimpinannya tidak akan dirasakan langsung oleh tiga partai,”ucapnya.

Sebagai informasi, kasus Sodomi ini merupakan kasus kedua yang dialami Anwar yang pertama pada tahun 2000 namun dibatalkan pada tahun 2004 yang kemudian bebas dari penjara dan memimpin oposisi.

Namun Pengadilan Federal Malaysia memutuskan Pemimpin Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim dinyatakan bersalah dalam kasus sodomi.

Selain putusan bersalah pengadilan juga menolak banding yang diajukan kuasa hukum Anwar dalam kasus ini yang mengklaim sebagai bagian dari konspirasi politik untuk menyingkirkan Anwar dari dunia politik Malaysia.

Dengan adanya putusan ini dengan ancaman hukuman penjara terhadap Anwar bisa dikatakan inilah akhir dari dunia politik mantan orang nomor dua di Malaysia era Mahathir Muhammad dan tidak menutup kemungkinan timbul protes di tengah masyarakat yang sedang tinggi dukungan kepada Oposisi dalam pemilu 2013 lalu.

Jika memang ini terbukti bersalah maka, Anwar tidak akan bisa mengikuti pesta politik negeri itu yaitu Pemilu 2018 mendatang



Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz