CANBERRA, - Mungkin saat ini
Australia seperti seorang anak muda yang sedang kasmaran dimana sebelum janur
kuning melengkung depan gang masih bisa mendapatkan hati pujaannya.
Seperti itulah kondisi
Australia kepada Indonesia jelang pelaksanaan eksekusi mati atas dua warganya
yang akan dilakukan pihak Kejaksaan Agung masih berharap negeri ini mengubah
sikapnya.
Istimewa |
Hal ini disampaikan Menteri
Luar Negeri Australia, Julie Bishop ketika berpidato di depan Parlemen
mengatakan masih berupaya lewat diplomatic untuk tujuan mendapatkan kesepakatan
serta meminta Indonesia untuk memperlihatkan belas kasihan.
“Kami mendesak pemerintah
Indonesia untuk memperlihatkan belas kasihan yang sama kepada Andrew dan Myuran
seperti yang dilakukan terhadap warga Indonesia yang berada di situasi serupa
di luar negeri, Kita tidak boleh berhenti berharap dan kami akan terus melakukan
upaya menyelamatkan warga negara Australia,”ucapnya.
Menlu Bishop juga mengatakan
tidak menutup kemungkinan pihaknya menarik Duta Besar mereka di Jakarta jika
itu tetap dilaksanakan dengan melihat apa yang dilakukan Brasil dan Belanda
serta Nigeria yang memanggil Dubes RI di Abuja setelah pelaksanaan eksekusi
tahap pertama.
Sebagai informasi, Andrew
Chan dan Myuran Sukumaran adalah dua dari delapan narapidana mati yang masuk
dalam daftar eksekusi setelah Presiden menolak permintaan grasi mereka bulan
lalu.
Myuran dan Chan sendiri
adalah anggota kelompok yang dikenal dengan Bali Nine terbukti bersalah dengan
melakukan percobaan penyeludupan lebih dari delapan kilogram heroin dari
Bali menuju Australia.
Keduanya ditangkap di
Bandara Ngurah Rai, Denpasar pada 2005 lalu dan pemerintah Indonesia telah
menolak permintaan Australia terkait hukuman yang diterima agar diberi
keringanan.
Hubungan Indonesia-Australia
ibarat remaja jatuh cinta pasang-surut bahkan Indonesia memanggil pulang Dubes
RI di Canberra terkait adanya laporan negeri Kangguru tersebut memata-matai
para pejabat Indonesia termasuk firstlady kala itu, Ani Yudhoyono.
Soal Narkotika, Indonesia
sendiri memiliki perangkat hukum yang keras, dan eksekusi mati kemarin adalah
yang pertama kali dihidupkan setelah lima tahun tidak dilaksanakan.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz