Jumat, 10 April 2015

Indonesia Bak Magnit Bagi Rusia

KAZAN, - Keberadaan Indonesia dari segala bidang membuat semua negara ingin melihat dan merasakan aura tersebut, salah satunya adalah Rusia.

Iya, aura Indonesia cukup menarik bagi pengusaha Rusia. Terbukti penyelenggaraan pertemuan Business Forum Indonesia-Rusia, yang berlangsung di kota Kazan, Rusia pada 9 April 2015 dipadati sekitar 200 peserta, yang terdiri dari kalangan pebisnis, pemerintah, dan stakeholders terkait lainnya dari Rusia.

Dok. KBRI Moscow
Forum Bisnis ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian pertemuan bilateral tahunan pejabat tinggi Indonesia dan Rusia yaitu Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia.

Dalam pertemuan Business Forum yang diadakan dalam rangka mempromosikan peningkatan kerjasama perekonomian dan perdagangan kedua negara ini, profil Indonesia yang unik dan menarik, memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor dan pengusaha di Rusia.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan pertemuan forum bisnis ini menghadirkan 5 pembicara dari pihak Rusia dan Indonesia.

Pembicara yang hadir dari pihak Rusia antara lain, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov; Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov; Kepala Badan Pengembangan Investasi Tatarstan, T.I. Minullina; serta Kepala Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, Mikhail Kouritsyin. Sementara itu, dari pihak Indonesia adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil.

Dalam pertemuan forum bisnis dimaksud, para pembicara dari Rusia pada umumnya memberikan pandangan positif terhadap hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Rusia serta melihat potensi besar Indonesia dan menekankan keinginan untuk lebih meningkatkan kerjasama Indonesia dan Rusia. Indonesia selama ini telah memiliki hubungan kerjasama strategis yang erat dengan Rusia.

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, Indonesia merupakan salah satu mitra penting Rusia tidak hanya di Asia Pasific namun juga mitra pihaknya di dunia.

“Indonesia merupakan salah satu mitra penting Rusia, tidak hanya di Asia Pasifik, namun juga mitra Rusia di dunia. Kerjasama bilateral ekonomi dan perdagangan keduanya semakin maju dan berharap akan tercapai 5 miliar USD pada tahun 2016”, ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.

Sementara itu, Menteri Sofyan Djalil dalam paparannya mengharapkan agar Rusia menjadi partner yang lebih kuat terutama di kawasan Asia Tenggara dan menyampaikan akan membuka iklim bisnis di Indonesia agar lebih menarik.

Selain itu, Menteri Sofyan Djalil menyampaikan bahwa Indonesia telah membuka “one stop service” melalui Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM), untuk memudahkan dalam melakukan investasi di Indonesia.

“Saya harapkan forum bisnis menghasilkan hasil nyata terutama di bidang bisnis dan investasi”, ucapnya

Setelah sesi paparan dari para pembicara, selanjutnya diadakan sesi business networking, dimana banyak pengusaha melakukan pendekatan one-to-one.

Beberapa pengusaha Indonesia melakukan market survey untuk consumer goods. Bahkan ada yg bisa langsung mendapatkan partner di Rusia.

"Sabun deterjen so clean dan mi sedap punya prospek tembus pasar Rusia", ujar Sungkono Sadikin, salah satu pengusaha Indonesia dari Wings Group.

Selain itu, Ketua Komite Rusia dan CIS, KADIN Indonesia, Priyatno Sulisto, juga turut hadir berpartisipasi dalam pertemuan forum bisnis Indonesia-Rusia di Kazan.

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Sofyan Djalili bersama-sama dengan Dubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, dan rombongan delegasi serta pengusaha, juga melakukan Courtesy Call kepada Presiden Tatarstan pada pagi hari tanggal 9 April 2015, sebelum berlangsungnya pertemuan forum bisnis, yang berlangsung di aula pertemuan di Hotel Korston, Kazan.

Sejak hari pertama ketibaan di kota Kazan, Menteri Sofyan Djalil diberikan pelayanan dan sambutan yang sangat hangat oleh pemerintah Tatarstan.

Sebagai informasi, Kota Kazan yang merupakan ibukota Republik Tatarstan, wilayah Federasi Rusia, telah memiliki kerjasama yang erat dengan Indonesia.

Produksi unggulan dari Tatarstan juga telah masuk dan digunakan di Indonesia, seperti produk truk Kamaz, helikopter Mi-17, serta produk lainnya, yaitu karet, plastik dan logam.

Setelah berakhirnya, pertemuan di Kazan, Rusia, pada tanggal 9 April 2015, Menteri Sofyan Djalil direncanakan akan bertolak kembali ke Indonesia pada 10 April 2015.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz