KAZAN, - Keberadaan
Indonesia dari segala bidang membuat semua negara ingin melihat dan merasakan
aura tersebut, salah satunya adalah Rusia.
Iya, aura Indonesia cukup
menarik bagi pengusaha Rusia. Terbukti penyelenggaraan pertemuan Business Forum
Indonesia-Rusia, yang berlangsung di kota Kazan, Rusia pada 9 April 2015
dipadati sekitar 200 peserta, yang terdiri dari kalangan pebisnis, pemerintah,
dan stakeholders terkait lainnya dari Rusia.
![]() |
Dok. KBRI Moscow |
Forum Bisnis ini diadakan
sebagai bagian dari rangkaian pertemuan bilateral tahunan pejabat tinggi
Indonesia dan Rusia yaitu Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia.
Dalam pertemuan Business
Forum yang diadakan dalam rangka mempromosikan peningkatan kerjasama
perekonomian dan perdagangan kedua negara ini, profil Indonesia yang unik dan
menarik, memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor dan pengusaha di
Rusia.
Sebagaimana informasi yang
diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan pertemuan forum
bisnis ini menghadirkan 5 pembicara dari pihak Rusia dan Indonesia.
Pembicara yang hadir dari
pihak Rusia antara lain, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis
Manturov; Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov; Kepala Badan Pengembangan
Investasi Tatarstan, T.I. Minullina; serta Kepala Dewan Bisnis Rusia-Indonesia,
Mikhail Kouritsyin. Sementara itu, dari pihak Indonesia adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil.
Dalam pertemuan forum bisnis
dimaksud, para pembicara dari Rusia pada umumnya memberikan pandangan positif
terhadap hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Rusia serta melihat potensi
besar Indonesia dan menekankan keinginan untuk lebih meningkatkan kerjasama
Indonesia dan Rusia. Indonesia selama ini telah memiliki hubungan kerjasama
strategis yang erat dengan Rusia.
Menurut Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, Indonesia merupakan salah
satu mitra penting Rusia tidak hanya di Asia Pasific namun juga mitra pihaknya
di dunia.
“Indonesia merupakan salah
satu mitra penting Rusia, tidak hanya di Asia Pasifik, namun juga mitra Rusia
di dunia. Kerjasama bilateral ekonomi dan perdagangan keduanya semakin maju dan
berharap akan tercapai 5 miliar USD pada tahun 2016”, ujar Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.
Sementara itu, Menteri
Sofyan Djalil dalam paparannya mengharapkan agar Rusia menjadi partner yang
lebih kuat terutama di kawasan Asia Tenggara dan menyampaikan akan membuka
iklim bisnis di Indonesia agar lebih menarik.
Selain itu, Menteri Sofyan
Djalil menyampaikan bahwa Indonesia telah membuka “one stop service” melalui
Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM), untuk memudahkan dalam melakukan
investasi di Indonesia.
“Saya harapkan forum bisnis
menghasilkan hasil nyata terutama di bidang bisnis dan investasi”, ucapnya
Setelah sesi paparan dari
para pembicara, selanjutnya diadakan sesi business networking, dimana banyak
pengusaha melakukan pendekatan one-to-one.
Beberapa pengusaha Indonesia
melakukan market survey untuk consumer goods. Bahkan ada yg bisa langsung
mendapatkan partner di Rusia.
"Sabun deterjen so
clean dan mi sedap punya prospek tembus pasar Rusia", ujar Sungkono
Sadikin, salah satu pengusaha Indonesia dari Wings Group.
Selain itu, Ketua Komite
Rusia dan CIS, KADIN Indonesia, Priyatno Sulisto, juga turut hadir
berpartisipasi dalam pertemuan forum bisnis Indonesia-Rusia di Kazan.
Dalam kesempatan yang
berbeda, Menteri Sofyan Djalili bersama-sama dengan Dubes RI untuk Rusia,
Djauhari Oratmangun, dan rombongan delegasi serta pengusaha, juga melakukan
Courtesy Call kepada Presiden Tatarstan pada pagi hari tanggal 9 April 2015,
sebelum berlangsungnya pertemuan forum bisnis, yang berlangsung di aula
pertemuan di Hotel Korston, Kazan.
Sejak hari pertama ketibaan
di kota Kazan, Menteri Sofyan Djalil diberikan pelayanan dan sambutan yang
sangat hangat oleh pemerintah Tatarstan.
Sebagai informasi, Kota
Kazan yang merupakan ibukota Republik Tatarstan, wilayah Federasi Rusia, telah
memiliki kerjasama yang erat dengan Indonesia.
Produksi unggulan dari
Tatarstan juga telah masuk dan digunakan di Indonesia, seperti produk truk
Kamaz, helikopter Mi-17, serta produk lainnya, yaitu karet, plastik dan logam.
Setelah berakhirnya,
pertemuan di Kazan, Rusia, pada tanggal 9 April 2015, Menteri Sofyan Djalil
direncanakan akan bertolak kembali ke Indonesia pada 10 April 2015.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz