JAKARTA, - Sebagai salah satu negara produsen minyak
sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjalin
kerja sama dengan Mesir untuk produk tersebut.
Demikian
disampaikan Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan dengan PM Mesir Ibrahim
Mehlab di sela sela Konferensi Asia Afrika 2015. Peluang pasar impor minyak
sawit di Mesir saat ini mencapai 700 juta ton/tahun.
Sebagaimana
diinformasi Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email menjelaskan
dalam pertemuan tersebut dimanfaatkan juga oleh Presiden Jokowi untuk
mengundang investasi Mesir ke Indonesia, terutama di bidang infrastruktur,
pelabuhan laut, bandara dan jalan tol.
Presiden
Jokowi juga mendorong kerja sama
industri strategis dan serta pemasaran produk-produk kapal, pesawat serta
peralatan militer produksi Indonesia seperti PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara
Indonesia.
Dalam
kesempatan pertemuan, PM Mesir juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran
lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir. PM Ibrahim Mehlab
juga menyampaikan rencananya untuk menambah beasiswa ke Universitas Al-Azhar
bagi mahasiswa Indonesia.
Pemerintah
Mesir melalui Universitas Al-Azhar setiap tahun memberikan tawaran beasiswa
kepada pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Cairo.
Pemberian beasiswa tersebut dilakukan sejak tahun 60-an.
Di sisi lain,
PM Mehlab juga mengharapkan dibentuknya kerja sama peningkatan kapasitas maupun
berbagi pengalaman di bidang UMKM, pertanian serta pengurangan subsidi. Hal
tersebut disambut baik oleh Presiden RI dan akan ditindak lanjuti secara
konkrit pada tingkat teknis.
Kedua Pimpinan
juga telah membahas mengenai penanganan terorisme yang dipandang sebagai suatu
tantangan bersama.
Salah satunya,
disepakati adanya suatu keperluan mendesak untuk mendorong gerakan bersama
untuk menyuarakan Islam yang benar, yakni sebagai suatu ajaran yang damai dan
bersifat rahmatan lil-alamin.
Kontak Blog
> ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz