Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Mei 2015

Ketika Indonesia di Hati Mahasiswa Rusia

MOSKOW, - Indonesia, negara yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman budaya nusantara, mempunyai tempat tersendiri di hati mahasiswa Rusia.

Tempat tersendiri di hati ini juga berlaku kepada para mahasiswa Rusia dari Institut Negara-Negara Asia dan Afrika (ISAA), di Lomonosov Moscow State University (MGU), sebagai contohnya, mereka tekun mempelajari tentang Indonesia di kampusnya di Moskow.

Ditambah lagi, pada saat Simposium PPI Amerika-Eropa, yang berlangsung puncaknya pada tanggal 6 Mei 2015, para mahasiswa Rusia ini menunjukkan kebolehan mereka dengan menampilkan seni dan budaya Indonesia di depan para peserta Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika-Eropa.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan Simposium PPI Amerika-Eropa, yang diselenggarakan di Moscow State Institute of International Relations (MGIMO University), mengundang perwakilan dari 20 negara PPI Amerika-Eropa, dengan mengambil tema “Persatuan dan Kesatuan Bangsa menghadapi ASEAN Community 2015”, dan dihadiri oleh sekitar 150 mahasiswa, baik mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing di Rusia.

Dok : KBRI Moskow

Simposium ini menghadirkan sejumlah narasumber dari praktisi, akademisi, dan pemerintah  seperti Dubes Djauhari Oratmangun, Dubes Ngurah Swajaya, Connie Rahakundini Bakrie, Victor Sumsky, Fadhil Hasan, Victor Tarushin, dan Dessy Irawati-Rutten.

Selain itu juga menghadirkan pula sejumlah narasumber yang berbicara melalui telekonferensi dengan para mahasiswa peserta Simposium PPI Amerika-Eropa, yaitu Menteri Luar Negeri RI dan Sesmenpora RI.

Simposium PPI Amerika-Eropa ini diselenggarakan dalam format seminar dan juga pergelaran kesenian dan budaya Indonesia.

Selain penampilan tarian dari mahasiswa Indonesia, dalam kesempatan tersebut mahasiswa Rusia juga turut ambil bagian menampilkan kebolehan dan kreatifitasnya.

Galina Galkina atau Melati, merupakan salah satu dari 14 mahasiswa Rusia yang menjadi penampil utama, yang turut memeriahkan acara penampilan seni dan budaya dalam rangkaian Simposium PPI Amerika-Eropa di Moskow.

Melati dan teman-temannya, adalah mahasiswa S1, jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Filologi dan Sejarah, ISAA, Lomonosov MGU.

Mereka bersemangat berlatih selama sekitar 2-3 minggu untuk mempersiapkan diri agar dapat maksimal menggelar penampilan seni dan budaya Indonesia pada hari-H nya.

Para mahasiswa ISAA menampilkan kebolehan bernyanyi dan bermain alat musik, tari daerah Indonesia, dan peragaan busana tradisional Indonesia.

Masing-masing mereka punya nama sapaan Indonesia, seperti Galina Galkina yang akrab dipanggil Melati, ada lagi teman-teman Melati, yang dipanggil dengan nama panggilan Indonesia, seperti ‘Santi’, ‘Sari’, ‘Amin’, ‘Iwan’, ‘Udin’, dan lainnya.

Nama-nama Indonesia ini mereka biasakan sebagai nama panggilan sejak mereka mulai berkuliah di jurusan Bahasa Indonesia di ISAA, Lomonosov MGU.

Kecintaan mereka terhadap Indonesia, membuat kita terenyuh karena warga asing pun memberikan apresiasinya kepada Indonesia.

Penampilan para mahasiswa Rusia ini mendapat sambutan meriah dari para peserta Simposium PPI Amerika-Eropa.

“Kucinta hijaunya alammu. Kucinta birunya lautmu. Kucinta semua yang ada padamu Indonesiaku….”, senandung para mahasiswa ISAA, menyanyikan dengan alat musik akustik lagu “Indonesiaku” dari Ungu, salah satu kelompok band musik di Indonesia.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Selasa, 05 Mei 2015

Mahasiswa Indonesia Siap hadapi ASEAN Community 2015

MOSKOW, -  Kota Moskow sedang bersolek guna menyambut Peringatan 70 tahun Hari Kemenangan Rusia  yang akan diperingati pada tanggal 9 Mei 2015 di Rusia dan juga merupakan hari nasional Rusia.

Keceriaan dan kemeriahan kota Moskow yang sedang bersolek juga  di wajah-wajah optimis Mahasiswa Indonesia yang mulai berdatangan dari seluruh wilayah Rusia dan kawasan Amerika dan Eropa untuk guyub Internasional ala mahasiswa Indonesia di Moskow yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 Mei 2015.

Informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan perhelatan akbar mahasiswa Indonesia ini dinamakan “Simposium PPI Amerika-Eropa 2015”, dengan tema “Persatuan dan Kesatuan Bangsa menghadapi ASEAN Community 2015”.

Puncak acara Simposium akan berlangsung pada tanggal 6 Mei dan bertempat di MGIMO University, Moskow, yang merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Rusia.

Dalam Simposium PPI Amerika-Eropa 2015 diselenggarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA) serta didukung oleh  KBRI Moskow, yang direncanakan akan diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa perwakilan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dari 20 negara di Amerika dan Eropa, yakni: Austria, Belanda, Belgia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Norwegia, Perancis, Portugal, Rusia, Serbia, Spanyol, Swedia, Swiss dan Turki.

Dok KBRI Moskow

Selain itu, Simposium PPI Amerika-Eropa ini juga akan diikuti oleh perwakilan dari sejumlah  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, yang telah konfirmasi hadir dan akan mengikuti perhelatan akbar mahasiswa di Moskow

Narasumber Simposium PPI Amerika-Eropa adalah Menlu RI Retno L.P. Marsudi (melalui telekonferensi); Dubes Djauhari Oratmangun; Dubes I Gusti Ngurah Swajaya dari Kemlu; Dr. Connie Rahakundini Bakri (Executive Director Institute of Defence and Security Studies); Dr. Viktor Sumsky (Director of ASEAN Center, MGIMO University); Fadhil Hasan (Executive Director of the Indonesian Palm Oil Producers Association), Dr. Dessy Irawati-Rutten (Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional), dan Victor Tarushin (Executive Director of Russian-ASEAN Business Council).

Dalam menyambut perhelatan Simposium PPI Amerika dan Eropa yang acara puncaknya akan dilaksanakan tanggal 6 Mei, para mahasiswa Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah Federasi Rusia sudah sejak 2 hari lalu telah datang hadir di kota Moskow untuk mempersiapkan diri.

Sedangkan para mahasiswa Indonesia dari wilayah Amerika dan Eropa sudah mulai berdatangan mendarat di Moskow sebelum hari-H.

Simposium PPI Amerika-Eropa ini sendiri merupakan wadah para mahasiswa Indonesia di kawasan Amerika dan Eropa berdiskusi dan bertukar ide mengenai langkah dan upaya yang perlu dilakukan generasi muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya guna mengantisipasi tantangan dan peluang Komunitas ASEAN 2015 nanti.

Hal ini disampaikan Handaru Lukiza Ketua Panitia symposium mengatakan bahwa masing-masing komisi akan menyampaikan hasil sidangnya dan selanjutnya dalam rapat pleno akan disampaikan kesepakatan yang ditanda tangani seluruh Ketua / Perwakilan PPI negara Amerika-Eropa.

“Seusai simposium, masing-masing komisi akan menyampaikan hasil sidangnya dan selanjutnya dalam rapat pleno akan disampaikan kesepakatan yang ditandatangani seluruh Ketua/Perwakilan PPI negara Amerika-Eropa yang hadir, yang dinamakan ‘Piagam Moskow’ sebagai rekomendasi kepada pemerintah,” ujar Handaru Lukiza, ketua panitia simposium yang juga mahasiswa S1 fakultas Ilmu Politik tahun ketiga Universitas RUDN.

Di sela-sela kegiatan simposium, para mahasiswa dari PERMIRA juga direncanakan akan menampilkan sejumlah pertunjukkaan kesenian dan budaya di aula MGIMO University.

Terkait dengan acara ini, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Indonesia untuk Federasi Moskow, Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa pihaknya dan KBRI mendukung sepenuhnya dan mendorong inisiatif kegiatan kemahasiswaan yang kreatif dan produktif.

"Tentunya  kami sebagai Duta Besar Indonesia dan KBRI Moskow mendukung sepenuhnya dan mendorong inisiatif kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang kreatif dan produktif seperti ini, jayalah PERMIRA, hidup Mahasiswa Indonesia Kawasan Eropa dan Amerika, selamat bersimposium" ujar Duta Besar Djauhari Oratmangun




Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz


Senin, 04 Mei 2015

ASEAN-Russia Gelar Komite Bersama

JAKARTA, - ASEAN dan Russia menggelarkan Rapat Komite Bersama untuk meningkatkan hubungan antara negara Eropa Timur dengan negara-negara anggota ASEAN.

Informasi yang diterima dari bagian Media ASEAN melalui email mengatakan bahwa rapat komite bersama ini dipimpin oleh Perutusan Tetap Malaysia untuk ASEAN, Dato Hasnudin Hamzah bersama dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk Indonesia dan ASEAN, Mikhail Galuzin.

Dalam acara ini juga dihadiri Wakil Sekjen ASEAN untuk Politik dan Keamanan Masyarakat, Hirubalan VP serta Utusan Rusia untuk Asia Pasifik yang juga mantan Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov.

Dok ASEAN

Dalam pertemuan ini dibahas tentang implikasi dari komprehensif program aksi (CPA) yang akan berakhir pada tahun 2015 ini.

Selain itu juga membahas soal perkembangan lintas sektoral seperti pada bidang politik-keamanan, social budaya, iptek yang berpotensi untuk berkolaborasi lebih besar.

Dalam pertemuan ini juga akan merencanakan tentang ASEAN-Russia Business Summit yang masuk dalam agenda KTT ASEAN ke-27 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur pada November tahun ini.

Dalam pertemuan ini kedua belah pihak sangat puas dengan kemajuan dan kerjasama yang terjalin serta mempersiapkan untuk perayaan peringatan 20 tahun hubungan ASEAN-Rusia pada tahun 2016 mendatang


Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz














Jumat, 24 April 2015

Perang terhadap Peredaran Narkoba Dikobarkan juga dari Moskow

MOSKOW, - Ditengah ancaman penarikan Dubes dan hubungan diplomatic terkait dengan rencana eksekusi mati para terpidana mati oleh Kejaksaan Agung RI ternyata mendapat dukungngan dari para delegasi dunia dalam hal perang terhadap narkoba.

Sebagaimana informasi yang diberikan dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan dari Moskow telah disuarakan tekad pemberantasan terhadap bahaya narkoba melalui Konferensi Tingkat Menteri Anti-Narkotika ke-2 (The 2nd Moscow Anti-Drug Ministerial Conference) tanggal 23 April 2015.

Konferensi ini diadakan oleh Badan Federal Penanganan Peredaran Narkotika Federasi Rusia (FSKN) dengan tema “The Influence of Drugs on Global Safety and Sustainable Development”.

Delegasi Indonesia dalam Pertemuan ini diketuai oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama, Badan Narkotika Nasional (BNN), Dubes Aidil Chandra Salim.

Dalam event ini telah dihadirkan pula salah satu Direktur Badan PBB untuk Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Yury Fedotov yang sekaligus membacakan pesan tertulis sambutan dari Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala FSKN, Viktor Ivanov, menegaskan pentingnya upaya mengatasi peredaran narkoba lintas batas negara, peningkatan kerjasama pelatihan serta pertukaran pengalaman dan informasi. 

Sementara itu, Sekjen PBB menggarisbawahi pentingnya pengembangan kemampuan bidang peradilan pidana dan penegakan hukum, reformasi sistem lembaga pertahanan, penghambatan aliran dana bagi teroris dan pelaku tindak kriminal, serta mengakhiri penyalahgunaan media internet untuk peredaran narkoba.

Konferensi dihadiri oleh lebih dari 60 negara yang teridentifikasi sebagai negara pasar, negara transit dan negara produsen narkoba di dunia, termasuk RRT, India, Pakistan, Iran, Afrika Selatan, Turkmenistan, Perancis, Italia, Nikaragua, Azerbaijan, El-Salvador, Bosnia Herzegovina, Tajikistan, Afghanistan, Belarus, Angola, Kirgistan, dan Guinea-Bissau.

Wakil dari organisasi internasional yang hadir adalah Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan Security Collective Treaty Organization (SCTO).

Delegasi Indonesia aktif memberikan pandangan dan rekomendasi dalam upaya penanganan peredaran narkoba yang telah menjadi fenomena global.

 Deputi Hukum dan Kerjasama BNN, Aidil Chandra menyampaikan, antara lain, upaya peningkatan kerjasama bilateral, regional, dan internasional untuk mengatasi peredaran narkoba di dunia, termasuk isu pengawasan perbatasan.

“Perlu ada upaya lebih keras untuk mengurangi penawaran dan permintaan terhadap narkoba”, ujar Deputi Hukum dan Kerjasama BNN dalam konferensi internasional ini.

Dalam The 2nd Moscow Anti-Drug Ministerial Conference telah menghasilkan sejumlah rekomendasi yang berguna dan menarik dalam mengatasi peredaran narkoba, seperti strategi berbasis kemasyarakatan, menghilangkan daya tarik komersial dari jual beli narkoba, penguatan jejaring kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Deklarasi yang disepakati dalam Konferensi ini selanjutnya akan diajukan sebagai rekomendasi dalam sidang PBB terkait isu narkoba di tahun 2016 mendatang.

Secara bilateral Indonesia dan Rusia dalam waktu dekat akan menandatangani Nota Kesepahaman penting mengenai Kerjasama dalam Memberantas Penyelendupan Narkoba, bahan Psikotropika dan produk turunannya.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Perang terhadap Peredaran Narkoba Dikobarkan juga dari Moskow

MOSKOW, - Ditengah ancaman penarikan Dubes dan hubungan diplomatic terkait dengan rencana eksekusi mati para terpidana mati oleh Kejaksaan Agung RI ternyata mendapat dukungngan dari para delegasi dunia dalam hal perang terhadap narkoba.

Sebagaimana informasi yang diberikan dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan dari Moskow telah disuarakan tekad pemberantasan terhadap bahaya narkoba melalui Konferensi Tingkat Menteri Anti-Narkotika ke-2 (The 2nd Moscow Anti-Drug Ministerial Conference) tanggal 23 April 2015.

Konferensi ini diadakan oleh Badan Federal Penanganan Peredaran Narkotika Federasi Rusia (FSKN) dengan tema “The Influence of Drugs on Global Safety and Sustainable Development”.

Delegasi Indonesia dalam Pertemuan ini diketuai oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama, Badan Narkotika Nasional (BNN), Dubes Aidil Chandra Salim.

Dalam event ini telah dihadirkan pula salah satu Direktur Badan PBB untuk Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Yury Fedotov yang sekaligus membacakan pesan tertulis sambutan dari Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala FSKN, Viktor Ivanov, menegaskan pentingnya upaya mengatasi peredaran narkoba lintas batas negara, peningkatan kerjasama pelatihan serta pertukaran pengalaman dan informasi. 

Sementara itu, Sekjen PBB menggarisbawahi pentingnya pengembangan kemampuan bidang peradilan pidana dan penegakan hukum, reformasi sistem lembaga pertahanan, penghambatan aliran dana bagi teroris dan pelaku tindak kriminal, serta mengakhiri penyalahgunaan media internet untuk peredaran narkoba.

Konferensi dihadiri oleh lebih dari 60 negara yang teridentifikasi sebagai negara pasar, negara transit dan negara produsen narkoba di dunia, termasuk RRT, India, Pakistan, Iran, Afrika Selatan, Turkmenistan, Perancis, Italia, Nikaragua, Azerbaijan, El-Salvador, Bosnia Herzegovina, Tajikistan, Afghanistan, Belarus, Angola, Kirgistan, dan Guinea-Bissau.

Wakil dari organisasi internasional yang hadir adalah Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan Security Collective Treaty Organization (SCTO).

Delegasi Indonesia aktif memberikan pandangan dan rekomendasi dalam upaya penanganan peredaran narkoba yang telah menjadi fenomena global.

 Deputi Hukum dan Kerjasama BNN, Aidil Chandra menyampaikan, antara lain, upaya peningkatan kerjasama bilateral, regional, dan internasional untuk mengatasi peredaran narkoba di dunia, termasuk isu pengawasan perbatasan.

“Perlu ada upaya lebih keras untuk mengurangi penawaran dan permintaan terhadap narkoba”, ujar Deputi Hukum dan Kerjasama BNN dalam konferensi internasional ini.

Dalam The 2nd Moscow Anti-Drug Ministerial Conference telah menghasilkan sejumlah rekomendasi yang berguna dan menarik dalam mengatasi peredaran narkoba, seperti strategi berbasis kemasyarakatan, menghilangkan daya tarik komersial dari jual beli narkoba, penguatan jejaring kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Deklarasi yang disepakati dalam Konferensi ini selanjutnya akan diajukan sebagai rekomendasi dalam sidang PBB terkait isu narkoba di tahun 2016 mendatang.

Secara bilateral Indonesia dan Rusia dalam waktu dekat akan menandatangani Nota Kesepahaman penting mengenai Kerjasama dalam Memberantas Penyelendupan Narkoba, bahan Psikotropika dan produk turunannya.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Rabu, 22 April 2015

Sekolah Indonesia Moskow Raih Prestasi di Festival MELTA Rusia

MOSKOW, - Kabar gembira datang dari Moskow, Rusia. Dalam ajang kompetisi membaca puisi yang diselenggarakan Moscow English Language Teacher Association (MELTA), lima siswa SMP Sekolah Indonesia Moskow (SIM) berhasil mendapatkan Juara Tiga dan penghargaan kategori.

Sebagaimana informasi yang diterima dari bagian Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Moskow melalui email mengatakan kompetisi diikuti 30 peserta dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Moskow. 

Proses awal kompetisi dimulai dengan pengiriman naskah puisi ciptaan para peserta ke panitia melalui sekolah.

Tema puisi telah ditentukan pantia, yakni mengenai “Perdamaian” karena kompetisi diselenggarakan dalam rangka perayaan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Setelah beberapa waktu, panitia memberitahukan kepada sekolah naskah puisi yang lolos seleksi dan selanjutnya siswa diundang untuk membawakan puisi yang dibuat.

Siswa SIM kelas 8, Pascal Adriantha, memperoleh Juara Tiga dengan puisi berjudul “Meaningful Life.”

Selanjutnya Nadif Rizqullah (kelas 8) dengan puisi “Should We”  mendapatkan penghargaan untuk kategori Emotional Performance; Fayzel Fahd Akmal (kelas 8)  dengan puisi “Peace is Beautiful” mendapatkan penghargaan kategori Originality of the Work;  sedangkan kembar Natasha Simanjuntak dan Natania Simanjuntak (kelas 7) menyabet penghargaan kategori Successful Debut.

Menurut Netti Kurniati selaku guru Sekolah Indonesia Moskow dan juga pembimbing serta pendamping mengatakn bahwa kemenangan ini sangat berarti karena pihaknya menjadi satu-satunya sekolah mewakili benua Asia dalam ajang tersebut.

“Kemenangan ini sangat menggembirakan karena SIM adalah satu-satunya sekolah yang mewakili benua Asia di ajang tersebut,” ujar Netti Kurniati

Pengumuman pemenang kompetisi puisi dapat dilihat di website MELTA http://elt-moscow.ru/2015/02/melta-poetry-festival-winners-and-laureates/ dan acara pemberian penghargaan kepada para pemenang akan digelar pada 25 April 2015.

Selain kompetisi membaca puisi, MELTA juga mengadakan lomba story telling, speech, dan world hit singing.

Selain memperoleh juara tiga pada Lomba Baca Puisi MELTA, siswa SIM juga mengukir prestasi gemilang di bidang tarik suara dalam kompetisi bertajuk “World Hit Singing Contest” yang diselenggarakan MELTA bersama Mirovoy Hit.

Kompetisi dibagi tiga kategori usia 6 - 11 tahun, usia 12 - 14 tahun, dan usia 15 - 17 tahun. SIM mengirimkan siswa kelompok usia 15 - 17 untuk penyanyi kelompok dan solo.

Kemenangan ini merupakan proses panjang bagi siswa SIM. Pada tahap awal, kelompok vokal “Nusantara” yang terdiri dari Natalia Rachel B.S., Laila Fitriyanova, dan Janurasya Putra Dias (kelas 10) serta penyanyi solo Daniel Doroshenko (kelas 11) mengirimkan rekaman suara mereka ke panitia.

Selanjutnya peserta yang lolos dipanggil untuk mengikuti tahap semi final, termasuk 4 siswa SIM tersebut yang berhasil mengungguli 125 siswa dari berbagai sekolah di Moskow.

Dari peserta semi final, diambil 25 peserta untuk babak final memperebutkan juara pertama, kedua, dan ketiga.

Pada final yang diadakan di Sekolah ГБОУ СОШ No. 1375 kota Moskow pertengahan April lalu, grup Nusantara dengan lagu Boom Clap berhasil mencuri perhatian juri dan penonton.

Demikian juga peserta solo, Daniel Doroshenko, yang penghayatannya dalam mendendangkan lagu Stay With Me memperoleh aplus meriah.

Kedua lagu tersebut mengantarkan Grup Vokal Nusantara meraih Juara Pertama di Festival World Hit Singing Contest dan Daniel meraih nominasi Cambridge University Press. Nama pemenang dapat dilihat di website www.mirovoy-hit.ru

Terkait dengan prestasi ini menurut Giri Maulana mengatakan bahwa ini semua berkat kerja keras dan kesabaran para siswa SIM berhasil menujukkan prestasi mereka

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kesabaran, para siswa SIM berhasil menunjukan prestasi gemilang,” ujar Giri Maulana, guru pembimbing lomba, didampingi Raymond Sihombing dan Netti Kurniati.

Acara penyerahan penghargaan kepada pemenang kompetisi MELTA akan diadakan Sabtu, 25 April 2015. Pemenang kompetisi, baik puisi maupun tarik suara akan kembali tampil memeriahkan acara penutupan tersebut.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Jumat, 17 April 2015

Menteri Pertahanan Penuhi Undangan Rusia

MOSKOW, - Menteri Pertahanan RI, Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu memenuhi undangan pemerintah Rusia menghadiri IV Moscow Conference on International Security (MCIS) bertema “Global Security: Challenges and Prospects” tanggal 16-17 April 2015 di Hotel Radisson Royal, Moskow.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemlu, MCIS yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia merupakan konferensi tahunan penting dan wadah diskusi isu-isu keamanan internasional. MCIS dihadiri Menteri Pertahanan dari lebih 70 negara, 6 delegasi organisasi internasional, serta pejabat, pakar dan akademisi Rusia.

Menhan RI Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya menjelaskan kondisi umum keamanan di Indonesia serta potensi ancaman yang mengemuka di kawasan.

Menhan Ryamizard juga menyatakan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan baik dalam lingkup regional maupun global.

Selain Indonesia, Menteri Pertahanan dari RRT, Yunani, Belarus, Pakistan, Iran, Afrika Selatan, Serbia, Korea Utara, Mongolia, dan India turut memberikan sambutan dan pertemuan pleno tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolay Patrushev antara lain menyatakan  beberapa isu penting keamanan internasional yang perlu diantisipasi bersama, yakni pertahanan anti misil, keamanan di Eropa dan stabilitas global serta regional.

Selanjutnya berturut-turut Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Jenderal Valery Gerasimov, menyampaikan sambutan pembukaan yang secara umum memuat pandangan mengenai ancaman utama keamanan global serta posibilitas kerjasama internasional menghadapi ancaman dimaksud. 

Seusai sidang pleno, dilakukan diskusi bertema “The International Military Cooperation in the Fight Against Terrorism”.

Pada hari kedua Konperensi (17/4) waktu setempat  para peserta MCIS direncanakan mengunjungi fasilitas pelatihan antariksa “Yuri Gagarin State Scientific Research-and-Testing Cosmonaut Training Center” di Star City, propinsi Moskow.

Sehari sebelumnya (15/4) Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengadakan pertemuan khusus dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Bagi Shoigu, kunjungan delegasi Indonesia ke Rusia ini merupakan konfirmasi semakin eratnya hubungan persahabatan antara Kementerian Pertahanan dan rakyat kedua negara.
“Kami menghargai aspirasi pemimpin Republik Indonesia dalam mengembangkan kontak-kontak secara komprehensif  termasuk di bidang militer,” ujar Sergey Shoigu.

Dalam pertemuan ini, Kedua Menteri Pertahanan juga saling bertukar pandangan terkait situasi keamanan di dalam negeri, kawasan serta global maupun prospek kerjasama Indonesia – Rusia pada bidang keamanan demi terciptanya ketertiban dunia yang adil dan demokratis..


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Rabu, 15 April 2015

Peluang Pasar Eropa Tengah dan Timur bagi Ekspor Kalimantan Timur

SAMARINDA, - Peluang bisnis di kawasan Eropa Tengah dan Timur terbuka bagi Indonesia, termasuk Kalimantan Timur. Komoditas Indonesia dibutuhkan oleh kawasan tersebut tidak hanya produk non-migas, tetapi juga migas.

Hal tersebut mengemuka dalam dialog bisnis “Menggali Potensi dan Peluang Kerja Sama Sektor Pertambangan dan Komoditas Kalimantan Timur  lainnya  ke Wilayah Eropa Tengah dan Timur” di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Timur (14/4).

Sebagaimana informasi yang diterima dari Enjay Diana dari Direktorat Eropa Timur dan Tengah Kemlu RI melalui email mengatakan,  Acting Kasubdit Ekubang II, Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Robertus Irawan menyampaikan 22 negara di Eropa Tengah dan Timur merupakan untapped market yang masih terbuka peluangnya untuk digarap. Total nilai perdagangan RI dengan kawasan tersebut pada tahun 2014 mencapai USD 5,17 miliar.

Menurutnya, komoditas Indonesia yang dibutuhkan oleh kawasan ini antara lain CPO, karet alam, rempah-rempah, kopi, teh dan cokelat, termasuk batubara.

“Ukraina membutuhkan batubara dan pasar Rusia terbuka untuk produk perikanan, CPO dan produk fruit and vegetable. Kementerian Luar Negeri siap memberikan fasilitasi untuk penetrasi produk Indonesia”, kata Robertus Irawan.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur H. Ichwansyah mengatakan Kalimantan Timur memiliki potensi sumber daya alam yang cukup banyak dan beragam. Namum pemanfaatan dan pengelolaannya dinilai masih belum maksimal.

“Selain pertambangan, kami sedang mengembangkan sektor-sektor lain seperti pertanian, perkebunan dan infrastruktur”, ucapnya.

Dialog bisnis merupakan langkah untuk mensinergikan upaya bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pelaku bisnis dalam memanfaatkan peluang ekonomi di luar negeri.

Dialog terselenggara atas prakarsa Kementerian Luar Negeri RI didukung oleh Disperindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur.

Dialog yang dihadiri oleh pejabat terkait pemerintah dan pelaku bisnis di Kalimantan Timur ini sebagai bagian diplomasi ekonomi dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan target ekspor nasional sebesar 300% pada tahun 2019.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 14 April 2015

Kualifikasi PD 2018, Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Dua Negara ASEAN

KUALA LUMPUR, - Timnas Indonesia harus berada dalam satu grup yang cukup berat untuk bisa bermain di putaran final Piala DUnia 2018 yang akan berlangsung di Rusia.

Dalam laman resmi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pengundian dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia dimana 40 timnas dari negara kawasan Asia dibagi dalam delapan grup yang masing-masing lima tim

Indonesia sendiri harus satu grup dengan Juara Piala Asia 2007, Irak dan harus saling tikam dengan dua negara ASEAN, Thailand dan Vietnam serta berhadapan Taiwan

Kualifikasi ini sendiri menggunakan sistem double round robin dimana dan juara grup dan empat runner up terbaik (12 tim) akan mengikuti kualifikasi akhir untuk tentukan tim yang berhak masuk putaran final di Rusia.

Kualifikasi ini sendiri dimulai pada 11 Juni mendatang hingga 29 Maret 2016. Berikut hasil undian pembagian grup Asia

Grup A

UAE, Saudi, Palestina, Timor Leste, Malaysia

Grup B

Australia, Jordania, Tajikistan, Kyrgyzstan, Bangladesh

Grup C

Tiongkok, Qatar, Maladewa, Bhutan, HongKong

Grups D

Iran, Oman, India, Turkmenistan, Guam

Grup E

Jepang, Suriah, Afganistan, Singapura, Kamboja

Grup F

Irak, Vietnam, Thailand, Indonesia, Taiwan

Grup G

Korea Selatan, Kuwait, Lebanon, Myanmar, Laos

Grup H

Uzbekistan, Bahrain, Filipina, Korea Utara, Yaman



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Sabtu, 11 April 2015

Sofyan Djalil dan Denis Manturov bersepakat di Kazan

KAZAN, - Suhu Kazan yang masih berkisar nol derajat dengan diselimuti kabut tidak menghambat  kehangatan pesahabatan antara Indonesia dan Rusia.

Sebagimana informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan petinggi kedua negara, Menko bidang Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil dan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov, dengan senyum lepas dan berjabat erat saling menukarkan kesepakatan yang baru saja ditandatangani antara keduanya, dengan diiringi tepuk tangan meriah kedua delegasi.

Dok KBRI Moskow
Di kota Kazan, yang mayoritas penduduknya beragama Islam namun hidup berdampingan secara damai dengan penduduk beragama Othodoks dan agama lainnya, keduanya sepakat untuk memberikan makna ekonomi, yang dapat dinikmati oleh rakyat kedua bangsa dalam mengisi hubungan politik dan persahabatan yang erat antara kedua negara.

Mereka sepakat bahwa jarak bukanlah hambatan untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antar kedua negara, mengingat bahwa produk kedua negara saling komplementer dan tidak bersaing satu sama lainnya.

Kesepakatan tersebut ditandatangani pada akhir pertemuan bilateral antara Indonesia dan Rusia dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia bidang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis (The Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic and Technical Cooperation), yang telah berlangsung pada tanggal 9 April 2015 di Kazan, Rusia.

SKB ke-10 Indonesia-Rusia telah berlangsung dengan lancar serta diketuai bersama (co-chairs) oleh Indonesia dan Rusia.

Sidang terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi sidang komisi terbatas (tete-a-tete meeting) dan sesi sidang pleno (plenary session).

Delegasi Indonesia sendiri langsung dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil. Sementara itu, delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.

Target perdagangan Indonesia-Rusia sebesar 5 milyar USD tahun 2015, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.

Menteri Sofyan Djalil menyampaikan bahwa Indonesia punya Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas dunia, produk perikanan yang berlimpah karena illegal fishing yang sudah diberantas, produk manufaktur dan produk barang konsumsi serta produk pertanian unggulan, seperti kopi, teh, serta sejumlah produk lainnya yang siap masuk pasar Rusia, tentunya dengan standar yang sesuai dengan ketentuan, dan meminta pemerintah Rusia untuk memfasilitasinya.

Selain itu, dengan sistem perizinan dan persyaratan investasi yang semakin baik di Indonesia, Menteri Sofyan Djalil mengundang para investor Rusia untuk datang ke Indonesia.

Pembangunan jalan kereta api di Kalimantan Timur, smelter Alumina di Kalimantan Barat, smelter ferronikel di Sulawesi, perakitan truk dan bus angkutan darat, dan kerja sama di sektor maritim, antara lain merupakan sejumlah proyek investasi Rusia yang mendapatkan perhatian pemerintah Indonesia.

Semua kesepakatan ini tertuang dalam dokumen Agreed Minutes of the Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic, and Technical Cooperation, sebagai hasil dari pertemuan bilateral tahunan Indonesia-Rusia ke-10 (Sidang Komisi Bersama ke-10 Indonesia-Rusia).

Tentunya, sektor pariwisata juga mendapat perhatian penuh dalam pembahasan tersebut. Menteri Sofyan Djailil secara terbuka mengundang Menteri Denis Manturov dan warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia yang akan membebaskan ketentuan visa bagi mereka.

Undangan terbuka tersebut disampaikan, baik pada saat pertemuan resmi tertutup (tete-a-tete meeting) maupun terbuka (plenary session).

Bahkan telah diputuskan oleh Menteri Sofyan Djalil bahwa pertemuan berikutnya, SKB ke-11 Indonesia-Rusia, akan diselenggarakan di Bali dan mengundang Menteri Denis Manturov dengan para pengusaha dan sebanyak mungkin investor Rusia. Selain menghadiri pertemuan resmi di Bali, sekaligus agar juga dapat berwisata ke Indonesia.

Setelah penandatanganan kesepakatan dokumen Agreed Minutes dilakukan, acara ditutup dengan konferensi pers (press statement) kedua Menteri terkait hasil pertemuan SKB ke-10 Indonesia-Rusia, yang dihadiri sejumlah media lokal dan nasional rusia dimana Menteri Sofyan Djalil dan Menteri Denis Manturov, diwawancarai secara khusus oleh media elektronik dan cetak nasional rusia.

Setelah pertemuan, kedua Menteri bersama-sama dengan Presiden Tatarstan, serta didampingi Deputi Menko Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, Dubes Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, dan para delegasi lainnya meninjau perusahaan pabrik helikopter Rusia salah satu yang terbesar di dunia, Kazan Helicopter Plant JSC.

Dalam kunjungan ke perusahaan Kazan Helicopter Plant, para delegasi melihat berbagai jenis helikopter dan berbagai modifikasi jenis helikopter, yang dapat digunakan untuk sipil dan militer.

Selanjutnya, para delegasi berkunjung ke Eidos Center of Medical Centre, yang dimiliki oleh Kazan Federal University. Eidos Center of Medical Centre, merupakan suatu pusat stimulator kedokteran medis untuk para mahasiswa yang belajar kedokteran dapat melakukan praktek operasi dengan dukungan teknologi yang menarik. 

Menteri Sofyan Djalil dan sebagian delegasi Indonesia telah meninggalkan Rusia tanggal 10 April 2015 lalu, sementara sebagian pengusaha dari Indonesia masih melanjutkan pembicaraan dengan para mitranya dari Rusia, baik yang baru ditemui di Kazan, maupun yang telah melakukan komunikasi sebelum pehelatan di Kazan. Terima kasih kazan, yang telah menjamu Indonesia dengan sangat baik.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Jumat, 10 April 2015

Indonesia Bak Magnit Bagi Rusia

KAZAN, - Keberadaan Indonesia dari segala bidang membuat semua negara ingin melihat dan merasakan aura tersebut, salah satunya adalah Rusia.

Iya, aura Indonesia cukup menarik bagi pengusaha Rusia. Terbukti penyelenggaraan pertemuan Business Forum Indonesia-Rusia, yang berlangsung di kota Kazan, Rusia pada 9 April 2015 dipadati sekitar 200 peserta, yang terdiri dari kalangan pebisnis, pemerintah, dan stakeholders terkait lainnya dari Rusia.

Dok. KBRI Moscow
Forum Bisnis ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian pertemuan bilateral tahunan pejabat tinggi Indonesia dan Rusia yaitu Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia.

Dalam pertemuan Business Forum yang diadakan dalam rangka mempromosikan peningkatan kerjasama perekonomian dan perdagangan kedua negara ini, profil Indonesia yang unik dan menarik, memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor dan pengusaha di Rusia.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan pertemuan forum bisnis ini menghadirkan 5 pembicara dari pihak Rusia dan Indonesia.

Pembicara yang hadir dari pihak Rusia antara lain, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov; Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov; Kepala Badan Pengembangan Investasi Tatarstan, T.I. Minullina; serta Kepala Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, Mikhail Kouritsyin. Sementara itu, dari pihak Indonesia adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil.

Dalam pertemuan forum bisnis dimaksud, para pembicara dari Rusia pada umumnya memberikan pandangan positif terhadap hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Rusia serta melihat potensi besar Indonesia dan menekankan keinginan untuk lebih meningkatkan kerjasama Indonesia dan Rusia. Indonesia selama ini telah memiliki hubungan kerjasama strategis yang erat dengan Rusia.

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, Indonesia merupakan salah satu mitra penting Rusia tidak hanya di Asia Pasific namun juga mitra pihaknya di dunia.

“Indonesia merupakan salah satu mitra penting Rusia, tidak hanya di Asia Pasifik, namun juga mitra Rusia di dunia. Kerjasama bilateral ekonomi dan perdagangan keduanya semakin maju dan berharap akan tercapai 5 miliar USD pada tahun 2016”, ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.

Sementara itu, Menteri Sofyan Djalil dalam paparannya mengharapkan agar Rusia menjadi partner yang lebih kuat terutama di kawasan Asia Tenggara dan menyampaikan akan membuka iklim bisnis di Indonesia agar lebih menarik.

Selain itu, Menteri Sofyan Djalil menyampaikan bahwa Indonesia telah membuka “one stop service” melalui Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM), untuk memudahkan dalam melakukan investasi di Indonesia.

“Saya harapkan forum bisnis menghasilkan hasil nyata terutama di bidang bisnis dan investasi”, ucapnya

Setelah sesi paparan dari para pembicara, selanjutnya diadakan sesi business networking, dimana banyak pengusaha melakukan pendekatan one-to-one.

Beberapa pengusaha Indonesia melakukan market survey untuk consumer goods. Bahkan ada yg bisa langsung mendapatkan partner di Rusia.

"Sabun deterjen so clean dan mi sedap punya prospek tembus pasar Rusia", ujar Sungkono Sadikin, salah satu pengusaha Indonesia dari Wings Group.

Selain itu, Ketua Komite Rusia dan CIS, KADIN Indonesia, Priyatno Sulisto, juga turut hadir berpartisipasi dalam pertemuan forum bisnis Indonesia-Rusia di Kazan.

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Sofyan Djalili bersama-sama dengan Dubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, dan rombongan delegasi serta pengusaha, juga melakukan Courtesy Call kepada Presiden Tatarstan pada pagi hari tanggal 9 April 2015, sebelum berlangsungnya pertemuan forum bisnis, yang berlangsung di aula pertemuan di Hotel Korston, Kazan.

Sejak hari pertama ketibaan di kota Kazan, Menteri Sofyan Djalil diberikan pelayanan dan sambutan yang sangat hangat oleh pemerintah Tatarstan.

Sebagai informasi, Kota Kazan yang merupakan ibukota Republik Tatarstan, wilayah Federasi Rusia, telah memiliki kerjasama yang erat dengan Indonesia.

Produksi unggulan dari Tatarstan juga telah masuk dan digunakan di Indonesia, seperti produk truk Kamaz, helikopter Mi-17, serta produk lainnya, yaitu karet, plastik dan logam.

Setelah berakhirnya, pertemuan di Kazan, Rusia, pada tanggal 9 April 2015, Menteri Sofyan Djalil direncanakan akan bertolak kembali ke Indonesia pada 10 April 2015.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz