Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 April 2015

Berantas DBD, SC Johnson Jalin Kemitraan dengan IAKMI dan Pemprov DKI

JAKARTA, - Sebagai produk pembersih alat rumah tungga dan produk untuk penyimpanan di rumah, pengharum ruangan, pengendali serangga dan perawatan sepatu SC Johnson mempunyai komitmen dalam memerangi demam berdarah.

Untuk tahun 2015, SC Johnson bermitra dan mendapatkan dukungan  dari Gubernur Jakarta yang berpartisipasi dalam gerakan pencegahan demam berdarah ini setelah ia dan anaknya terkena penyakit tersebut.

CatatanLorcasz/Reyvanca
Hari ini, SC Johnson, pemimpin pasar pestisida di Indonesia, melalui brand Baygon dan Autan mengumumkan “Hari Jambore Jumantik Cilik” kedua yang akan dilaksanakan pada akhir pekan, yakni Sabtu, 25 April 2015.

Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) untuk mengoptimalkan peran Jumantik Cilik sebagai agen perubahan perilaku dan pemantau serta pemberantas jentik di komunitas masing-masing.

Ratusan Jumantik Cilik dari 55 sekolah dasar di Jakarta akan berkumpul di Cilandak Town Square untuk mempelajari cara mempromosikan, meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat dalam usaha pencegahan demam berdarah untuk orang di sekitar mereka seperti orangtua, keluarga, sekolah dan masyarakat dengan cara yang menyenangkan.

Menurut Presiden Direktur SC Johnson, JHHP Sameer Garg, pihaknya sangat berperan aktif dalam pencegahan penyebaran demam berdarah di Indonesia.

“SC Johnson berperan aktif dalam pencegahan penyebaran demam berdarah di Indonesia. Kami cemas penyakit demam berdarah dianggap remeh seperti flu musiman, sementara anak-anak dengan kekebalan tubuh yang lebih rendah berisiko terjangkit penyakit fatal ini kapan pun dan di mana saja. Kami percaya anak-anak yang saat ini menjadi korban terbesar demam berdarah dapat dilatih dan diberdayakan agar menjadi agen perubahan untuk melawan demam berdarah,” ucapnya

Sementara itu, Husein Habsyi, SKM, MHComm, Wakil Ketua IAKMI menambahkan, dengan membedayakan dan mendukung jumantik cilik sebagai agen perubahan perilaku akan membuat mereka mampu untuk berbagi pengetahuan yang mereka miliki kepada lingkungan sekitar mereka.

“Dengan memberdayakan dan mendukung Jumantik Cilik sebagai agen perubahan perilaku akan membuat mereka mampu untuk berbagi pengetahuan yang mereka miliki kepada lingkungan sekitar mereka. Sosialisasi ini menjadi cara yang efektif untuk mengubah perilaku dan mempraktikkan pengetahuan yang mereka dapat sebagai bagian perilaku mereka sehari-hari.” ucapnya

Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Drs. H. Djarot Saiful Hidayat M.S saat membacakan katasambutan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang tiba-tiba berhalangan hadir, mengatakan bahwa demam berdarah adalah penyakit menyerang semua orang kapan saja dan dimana saja

“Demam berdarah adalah penyakit yang menyerang semua orang kapan saja dan di mana saja, maka kita tidak boleh menganggap remeh segala upaya untuk mencegah penyakit ini. Mari kita mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan diri yang ekstra atas demam berdarah serta melakukan aksi nyata pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan kita secara rutin, serentak dan sepanjang tahun untuk melindungi diri dan keluarga dari demam berdarah.”ucapnya

Untuk kasus ini,  Dinas Kesehatan Jakarta telah menargetkan untuk mengurangi 2.000 kasus demam berdarah per tahun untuk mencapai Jakarta yang Terbebas dari Demam Berdarah pada 2020.

Sebagai informasi, Demam berdarah adalah penyakit infeksi karena virus yang paling banyak tersebar dengan siklus lima tahunan di Asia Tenggara dan menyerang segolongan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah seperti anak-anak dan kaum manula.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 13 April 2015

Australia Luncurkan Kebijakan Soal Imunisasi

CANBERRA, - Ini mungkin perlu dicontoh di Indonesia apa yang dilakukan Australia dalam menjaga calon masa depan negara mereka dari penyakit.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, Perdana Menteri Tony Abbot mengeluarkan kebijakan dimana orang tua yang tidak memberikan vaksinasi kepada anaknya akan kehilangan tunjangan AUSD11 ribu atau sekitar Rp108,5 miliar.

“Pilihan keluarga untuk mengimunisasi anak mereka tidak didukung oleh kebijakan publik atau penelitian medis hal tersebut juga harus didukung oleh pembayar pajak dalam bentuk pembayaran tunjangan anak,”ucap PM Abbott yang didampingi Menteri Layanan Sosial Scott Morrison.

Soal pelarangan vaksinasi karena berkaitan dengan ajaran agama, menurut Menteri Layanan Sosial Scott Morrison mengatakan hal tersebut masih dapat dipertimbangkan namun itu akan akan semakin ketat prosesnya.

“Dibutuhkan posisi formal dari badan keagamaan tersebut yang disampaikan kepada pemerintah dan harus disetujui oleh pemerintah. Ini adalah penyempitan yang sangat signifikan,”ucapnya.

Terkait dengan kebijakan baru ini, menurut Menteri Morrison tidak ada keberatan formal dari organisasi keagamaan besar di negeri itu

Dengaan adanya peraturan ini setidaknya orang tua dari 39 ribu anak di bawah usia 7 tahun harus kehilangan tunjangan yang diberikan pemerintah.


 Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 07 April 2015

ASI Kurangi 20 Persen Risiko Obesitas pada Anak

WASHINGTON DC, - Satu penelitian kembali terungkap dari manfaat Air Susu Ibu (ASI) dimana dapat menurunkan risiko 10 hingga 20 persen anak dari Obesitas saat remaja.

Hal ini terungkap setelah peneliti menganalisi lebih dari 80 buah studi tentang ASI eksklusif yang diterbitkan dalam Jurnal Current Obesity Report.

Menurut Peneliti Jessica Woo, Phd dari Pusat Kesehatan Cincinnati Children mengatakan bahwa temuan terbaik ASI berhubungan dengan penurunan 10 hingga 20 persen.

“Temuan terbaik saat ini menunjukkan, ASI eksekutif berhubungan dengan penurunan 10 hingga 20 persen prevalensi obeistas pada masa kanak-kanak,”ucapnya.

Dalam penelitian memperlihatkan tiga faktor biologis potensial yang berhubungan dengan pengaruh ASI terjadinya obesitas.

Ketiga faktor tersebu adalah obesitas ibu, efek ASI dengan cara kerja sistem pencernaan anak dan cara ASI berpengaruh pada risiko obesitas dalam hal perubahan dalam preferensi rasa dan diet.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Jumat, 03 April 2015

PBB Serukan Perusahaan untuk Komitmen untuk Pekerjakan Orang dengan Autisme

NEW YORK, - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyoroti bahwa orang dengan Autisme memiliki ketrampilan yang sangat besar dan meminta perusahaan untuk mempekerjakan komunitas ini.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon dalam pernyataannya menyambut Hari Kesadaran Autisme Sedunia

“Orang-orang dengan autism memiliki potensi besar. Sebagian besar memiliki ketrampilan visual, seni atau akademis yang luar biasa. Berkat penggunaan teknologi bantu orang non-verbal dengan autism dapat berkomunikasi dan berbagi kemampuan tersembunyi mereka. Namun bahkan di mana kesadaran autism yang paling canggih, lebih dari 80 persen orang dewasa dengan autism menganggur. Itulah mengapa sangat penting bagi pengusaha untuk memahami ketrampilan yang unik dan luar biasa mereka untuk memungkinkan lingkungan kerja di mana mereka dapat unggul,”ucapnya.

Dalam menyambut hari Autisme Sedunia, Sekretaris Ban meluncurkan Call to Action sebagai desakan kepada pengusaha untuk menciptakan zona kerja dimana orang dengan Austime dapat unggul.

“Kami mendorong kantor publik, perusahaan dan usaha kecil untuk melihat lebih dekat pada cara mereka memandang orang dengan autism untuk meluangkan waktu untuk belajar tentang kondisi dan menciptakan peluang mengubah hidup,”ucapnya.

Autisme sendiri adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak yang menyerang anak-anak di banyak negara tanpa memandang jenis kelami, ras atau status sosial ekonimi.

Tanda dari Austisme sendiri ditandai dengan gangguan dalam interaksi sosial masalah dengan komunikasi verbal dan non-verbal dan dibatasi, perilaku berulang pada minat dan aktivitas.

Majelis Umum PBB pun ikut berperan dalam situasi ini dengan mengumumkan setiap tanggal 2 April setiap tahun dirayakan sebagai Hari Kesadaran Autisme Sedunia

Hari Kesadaran Autisme sedunia ini sendiri bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih besar dan memberdayakan orang tua dalam mencari terapi serta mengundang para pembuat kebijakan untuk mendorong dan membuka pintu mereka untuk komunitas autism.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kamis, 02 April 2015

Tugu Monas Rayakan Hari Autisme

JAKARTA, - Ada yang menarik ketika melihat Tugu Monas di kala malam pada awal bulan ini dimana diterangi lampu sorot warna biru.

Warna biru tersebut bukanlah warga biasa tetapi juga menandakan bahwa Tugu Monas pun ikut merayakan Hari Autisme Sedunia.

Setidaknya ada sekitar 136 negara ikut bagian dalam kampanye Light it up Blue (LIUB) dengan menyoroti lambang atau landmark dari negara tersebut dengan lampu warna biru.

Alasan warna biru adalah mewakili anak laki-laki yang paling banyak terdiagnosa menderita penyakit tersebut yang muncul lima kali lipat lebih banyak daripada anak perempuan.

Warna lampu biru akan terus menyianari Tugu Monas selama sebulan penuh



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 30 Maret 2015

Pelayanan dan Fasilitas Puskesmas Belum Penuhi Standar

JAKARTA, - Hak atas kesehatan adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi dan undang-undang di mana negara wajib memenuhinya.

Seluruh warga termasuk perempuan, berhak untuk medapatkan jaminan perlindungan dan pemenuhan atas pelayanan kesehatan yang berkualitas. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014  tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah salah satu kebijakan yang telah mengatur standar pelayanan di tingkat Puskesmas.

Namun, sayangnya kebijakan ini belum maksimal diterapkan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta dan Kab. Bogor.

Sebagaimana informasi yang diterima melalui email menjelaskan hasil pemantauan 60 perempuan komunitas di Puskesmas 12 wilayah, di DKI Jakarta (11 wilayah) dan Kab. Bogor (1 wilayah) dengan responden 1.800 orang , menemukan kualitas fasilitas dan pelayanan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi, masih belum terpenuhi dan bermasalah.

Masih tingginya Angka Kematian Ibu di DKI Jakarta[1] salah satu faktornya adalah belum terpenuhi dan belum maksimalnya fasilitas dan pelayanan kesehatan reproduksi. 

“Di puskesmas ini tidak tersedia poli untuk pemeriksaan papsmir dan alat reproduksi. Jika usia kandungan sudah lebih 7 bulan pasien harus ke Puskesmas tingkat kecamatan yang lumayan jauh jaraknya untuk pemeriksaan karena ketidak tersediaan alat di Puskesmas tingkat kelurahan”, ujar tim pemantau di Puskesmas Sawah Besar – Jakarta Pusat.

Tidak hanya persoalan kesehatan reproduksi, persoalan lain yang ditemukan tim pemantau berkaitan sistem informasi kesehatan yang belum diterima oleh masyarakat dengan baik,  ruang tunggu yang sempit, jumlah tenaga medis yang kurang, waktu pelayanan yang terbatas, dan fasilitas lainnya. Termasuk masih terdapatnya perlakukan diskriminatif terhadap pasien/keluarga pasien. 

“Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan terkait standar pelayanan kesehatan belum maksimal dipenuhi oleh pemerintah” ujar Hendrik Rosnidar, dari divisi advokasi Yappika

Sementara menurut Ketua Solidaritas Perempuan Jabodetabek, Supriyanti mengatakan bahwa pemantauan dilakukan langsung oleh perempuan sebagai upaya untuk memastikan secara langsung sejauh mana pemerintah telah melakukan kewajibannya.

“Pemantauan yang dilakukan langsung oleh perempuan komunitas adalah satu upaya perempuan untuk memastikan secara langsung, sejauh mana pemerintah telah melakukan kewajibannya dalam pelayanan publik, pemenuhan hak rakyat atas kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi” ucapnya

Hal ini juga memastikan sejauhmana Presiden Terpilih – Joko Widodo- telah melakukan langkah-langkah strategis dalam pemenuhan hak atas kesehatan, yang merupakan satu agenda prioritas program Joko Widodo.

Pemantauan ini dilakukan menggunakan metode penyebaran quesioner dengan sampling acak dan dikirimkan melalui pesan singkat kepada server, serta diintegrasikan dengan sistem website yang telah dibangun Solidaritas Perempuan bersama YAPPIKA dan ELVA.

Sistem ini juga mendorong masyarakat untuk dapat melaporkan secara langsung terhadap persoalan kualitas fasilitas dan pelayanan kesehatan yang dialaminya.

Hasil pemantauan ini juga akan disampaikan perempuan komunitas secara langsung kepada pemerintah daerah (Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Kab. Bogor) dan DPRD DKI Jakarta.

“Masyarakat, termasuk perempuan, mengharapkan pemerintah untuk segera melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan standar pelayanan minimal di Puskesmas tingkat kelurahan maupun kecamatan, secara keseluruhan peningkatan kualitas pelayanan bagi tenaga medis maupun petugas Puskesmas termaksud memastikan seluruh peningkatan fasilitas penunjang  dan fasilitas sistem informasi terhadap pelayanan kesehatan, sebagai pemenuhan hak rakyat atas kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi” Wahidah Rustam, Ketua  Solidaritas perempuan.



Kontak > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Minggu, 29 Maret 2015

Indonesia Luncurkan Sarapan Sehat Serentak Sebelum Jam 9

JAKARTA, - Puncak Gerakan Nasional Sarapan Sehat Sebelum Jam 9  dalam rangka Peringatan Pekan Sarapan Nasional 2015, mengajak 25.000 peserta di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar untuk Sarapan Sehat serentak sebelum jam 9

Sebagaimana informasi yang diterima melalui email,  menjelaskan Pekan Sarapan Nasional tahun ini, Sebagai bagian dari Pekan Sarapan Nasional 2015,  Energen - Mayora Nutrition bekerjasama dengan PERGIZI PANGAN Indonesia, mencanangkan "Gerakan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9" dengan mengajak 25.000 peserta di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar untuk sarapan bersama dan serentak sekaligus memecahkan rekor MURI untuk peserta sarapan bersama terbanyak di Indonesia.

Para ahli gizi sepakat bahwa sarapan sehat adalah makan dan minum yang memenuhi seperempat kebutuhan gizi harian dan harus dilaksanakan yaitu sebelum jam 9 pagi, karena tubuh anak membutuhkan penambahan energi setelah berpuasa selama 8 – 10 jam pada saat tidur.

Oleh karenanya, sarapan yang bergizi sangat penting untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Apabila anak tidak sarapan sebelum beraktifitas, maka mereka akan mudah capai, gelisah dan gampang marah/rewel. Tidak sarapan merupakan masalah yang serius, karena berhubungan dengan resiko gangguan pertumbuhan fisik dan mental anak.

Terkait dengan kampanye ini, Ricky Afrianto selaku Global Marketing Director Mayora Nutrition mengatakan bahwa dengan gerakan seperti ini pihaknya berharap semakin banyak keluarga yang terbiasa sarapan sehat sebelum jam 9 pagi.

” Melalui Gerakan Nasional Sarapan Sehat Sebelum Jam 9, dengan puncak acara sarapan serentak 25.000 orang di 4 kota besar Indonesia, kami harap semakin banyak keluarga yang terbiasa sarapan sehat sebelum jam 9 pagi dengan  jenis  sarapan sumber sumber Karbohidrat, Protein, Lemak dan Vitamin-Mineral antara lain Susu, Telur, Sereal dan Sigmavit (vitamin dan mineral) seperti yang terdapat di kandungan Energen. Ayo Sarapan Sehat Sebelum Jam 9,”ucapnya

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN menjelaskan bahwa sarapan sehat menjaga anak tetap semangat dan bertenaga di pagi hari.

“Sarapan sehat menjaga anak tetap semangat dan bertenaga dipagi hari. Sarapan sehat bukan sekedar mencegah rasa lapar tetapi juga memberikan energi dan gizi yang dibutuhkan anak untuk belajar, bermain dan berolahraga. Kebiasaan sarapan sehat setiap pagi pada anak telah terbukti membantu anak fokus belajar dan meningkatkan prestasi. Itulah sebabnya, sarapan sehat perlu dilakukan sebelum jam 9 pagi. Ayo Sarapan Sehat Sebelum Jam 9.”ujarnya


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 24 Maret 2015

Ketika Pemuda Down Syndrome Menjadi Juru Masak

LONDON, - Mungkin tidak ada yang menyangka jika seorang Down Syndrome mampu menjadi juru masak di sebuah restoran.

Adalah seorang ibu tiri dari pemuda bernama Ben Small yang meluncurkan kampanye di Twitter dengan tagar (hastag) #GiveBenAJob yang berbuah hasil.

Small mampu menjalankan tugas sebagai juru masak di hari pertamanya pada Wilson’s Kitchen sebuah café di Liverpool.

“Won’t someone in the Liverpool area give my step son, Ben, who has Down’s Syndrome a chance at a paid job ? Motivated with NVQ 2 in catering,”kicau sang ibu tiri yang bernama Fiona Hodhge lewat akun pribadinya @fleaBagLady.

Selain berkicau menanyakan adakah pekerjaan untuk anak tirinya, sebagaimana dilansir dari media Inggris, Fiona juga bercerita dalam twitter bahwa pengidap Down Syndrome bukan berarti hasil kerjanya tidak layak diberi upah sebagaimana anak normal.

Pemilik Wilson’s Kitchen pun terharu dengan kinerja Ben yang memiliki sertifikat memasak untuk catering ini lewat laman facebooknya

“(Kami) sangat terharu dengan tanggapan atas kisah luar biasa ini, kami senang memiliki Ben di dapur. Diap pantas mendapatkan sebuah pekerjaan sama seperti orang lain yang dapat dan ingin bekerja,”tulis Wilson’s Kitchen.

Dengan situasi seperti ini, orangtua Ben berharap para pemuda yang nasibnya seperti Ben namun punya ketrampilan lebih dapat bekerja lebih dari 16 jam seminggu.

Sebagai informasi Down Syndrome sendiri adalah kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental yang didasari perkembangan kromoson yang tidak normal

Hal ini didapat pada kelainan genetic pada kromosom nomor 21. Hal ini pertama kali dikenalkan oleh Dr John Longdon Down pada tahun 1866.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Amerika Serikat Rayakan Hari Tuberkolosis Sedunia

JAKARTA, - Setikdanya sembilan juta orang di seluruh dunia sakit karena Tuberkolosis (TB) setiap tahunnya, bahkan pada 2013 Indonesia melaporkan lebih dari 330,000 kasus baru dan sekitar 640,000 kematian karena TB.

Hal ini disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake dalam peringatan Hari Tuberkolosis Sedunia.

Berikut transkrip Dubes Blake dalam peringatan Hari Tuberkolosis Sedunia yang dikirimkan melalui email

Hari Tuberkolosis Sedunia – Bersama Kita Dapat Menemukan, Mengobati dan Menyembuhkan Setiap Orang.

Oleh

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake

Tuberkulosis (TB) dapat disembuhkan, tetapi saat ini upaya untuk menemukan, mengobati, dan menyembuhkan semua orang yang sakit karena penyakit ini tidak dapat menjangkau semuanya. 

Kita memerlukan lebih banyak kemitraan antara sektor publik dan swasta untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat menyelamatkan jiwa serta mengatasi masalah-masalah global yang mempengaruhi kita semua

Sembilan juta orang di seluruh dunia sakit karena TB setiap tahunnya. Pada tahun 2013, Indonesia melaporkan 330.000 kasus baru dan sekitar 64.000 kematian terkait TB. 

Kementerian Kesehatan menyediakan fasilitas diagnostik di sebagian besar pusat kesehatan serta pengobatan gratis. Tetapi Indonesia masih merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat sektor swasta membangun kemitraan dengan pemerintah untuk menciptakan teknologi yang dapat menyelamatkan jiwa dan meningkatkan penggunaannya sehingga dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak orang. 

Investasi cerdas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan alat diagnostik baru yang telah memudahkan dan mempercepat penemuan dan pengobatan pasien TB. Kita perlu lebih banyak kemitraan yang bisa mengubah situasi ini.

Rutgers University, Cephied Inc., dan Foundation for Innovative New Diagnostics di AS bermitra untuk mengembangkan mesin GeneXpert, yang dapat mendiagnosis TB kebal obat (MDR – TB/Multi- Drug Resistant Tuberculosis) dalam waktu dua jam, bukan dua bulan. Dengan diagnosis yang cepat, pasien dapat segera diobati.

Mesin GeneXpert yang mudah digunakan, pertama kali diperkenalkan ke sembilan provinsi di seluruh Indonesia pada awal 2013. Hasilnya: diagnosis MDR - TB meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa di masa lalu, ribuan pasien "tidak tertangani" karena sistem kesehatan yang belum baik.

Biaya untuk membeli mesin GeneXpert mungkin telah menghambat pendistribusiannya di Indonesia, tetapi melalui kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia, sekarang 41 mesin baru sudah ada di rumah sakit dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Rencana sedang disusun untuk membeli 40 mesin lagi di tahun depan yang akan mempercepat upaya Indonesia untuk mendiagnosis dan mengobati TB.

Sejak diperkenalkannya mesin GeneXpert ke fasilitas medis di Indonesia, pasien yang memulai pengobatan dalam waktu seminggu setelah diagnosis meningkat dari 2 persen menjadi 18 persen dan telah terjadi penurunan kematian yang signifikan di antara pasien MDR-TB. 

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mendukung upaya ini dengan memberikan pelatihan untuk melakukan diagnosis dan memberikan pengobatan kepada staf dan teknisi laboratorium kesehatan.

Pada Hari TB Sedunia ini , saya berharap sektor swasta akan terus mengembangkan solusi dan pendekatan inovatif baru yang berpotensi menyelamatkan jutaan jiwa. 

Dan bermitra dengan pemerintah untuk mewujudkan tujuan global: Menjangkau, mengobati dan menyembuhkan setiap pasien TB!



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Minggu, 22 Maret 2015

Hidup Tak Sehat Yang Berujung Gagal Ginjal

JAKARTA, - Gagal ginjal yang diidap gitaris Slank Abdee Negara dilatar belakangi dengan gaya hidupnya yang tidak sehat.

Hal ini diakui oleh AbdeeSlank yang memiliki keturunan darah tinggi dan selama 10 tahun terakhir penyakit itu tidak terawatt yang akhirnya merusak ginjal.

“Saya punya keturunan darah tinggi. Selama 10 tahun terakhir darah tinggi saya tak terawatt sehingga akhirnya merusak ginjal. Darah tinggi itu erat kaitannya dengan lifestyle dulu tidur saya tidak teratur, makan tidak teratur,”ucapnya.

Dengan kondisi fungsi ginjal tinggal 3 persen membuat Abdee memutuskan rehat dari Slank dan menjalani program cuci darah seminggu tiga kali.

“Saya cuci darah seminggu dua kali setiap Senin dan Kamis. Selain kesehatan menurutn, berat badan juga jadi fluktuatif. sebelum cuci darah berat badan saya 46 kilogram, setelah cuci darah bisa 51 kilogram,”ucapnya.

Dalam hal cuci darah, dirinya memilih rumah sakit yang ada di Indonesia ketimbang berobat di luar negeri dengan asalan rumah sakit di Tanah Air sudah rutin melakukan transplantasi atau cangkok ginjal.

“Saya pakai banyak dokter mulai dari rumah sakit yang ada di Cikini, Pondok Indah, Pertamina, RSCM sampai Rumah Sakit Gatot Subroto,”ucapnya

Terkait dengan Rumah Sakit Gatot Subroto dimana dokternya mengurusi kegiatan kepresidenan apakah ada fasilitas yang diberikan dari Istana mengingat dirinya aktif sebagai relawan saat kampanye Presiden Joko Widodo, dirinya membantah tersebut.

“Tidak ada. Kebetulan saja, para dokter di Rumah Sakit Angkatan Darat kan memang ada beberapa yang dokter Istana,”ucapnya.

Namun Abdee mengatakan bahwa Jokowi sempat menjenguknya ketika dirinya sedang diopname selama satu bulan beberapa waktu lalu.

“Beliau sempet menjenguk dan memberi saya semangat,”ucapnya

Abdee juga berpesan untuk sadar bahaya akan gagal ginjal yang penyebabnya adalah gaya hidup tidak teratur, dan menerapkan pola hidup sehat.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Slank : Abdee Tak Tergantikan

JAKARTA, - Terkait dengan rehatnya Abdee dari kegiatan Slank karena mesti terapi ginjal membuat pertanyaan apakah ada pengganti posisinya selama rehat ternyata tidak ada pergantian personel.

Hal ini dipastikan Bimbim sang drummer Slank dalam jumpa pers di Markas Slank, Gang Potlot yang mengatakan bahwa Abdee tidak tergantikan dan tidak ada replace man buat Abdee.

“Abdee tak tergantikan. Taka da replace man buat Abdee. Sampai kapan pun Slank tetap akan berlima meski untuk sementara kita main cuma berempat,”ucapnya.

Bimbim pun merasa hutang budi pada Abdee dengan mengisahkan awal mula ketemu dengan pria 46 tahun ini pada 1997 di saat Slank hancur karena narkotika dimana Abdee pun mencoba memulihkannya hingga tahun 2000 bersih dari barang haram tersebut.

“Abdee datang sekitar tahun 1997, saat itu kami hancur banget karena narkoba, lalu Abdee narik kami pelan-pelan dan akhirnya tahun 2000 kami bersih. Gue sangat berutang budi sama Abdee,”ucapnya

Dengan rehatnya Abdee serta tidak akan menggunakan additional player membuat tugas gitaris Ridho  semakin berat namun itu akan semaksimal mungkin dilakukannya.

“Saya akan mencoba meng-cover permainan Abdee sebaik mungkin seorang diri. Paradigma main dua orang harus dihilangkan, mau ga mau saya harus berusaha semaksimal mungkin,”ucapnya.

Semua personel Slank sendiri berharap sang gitaris bisa segera pulih dan manggung kembali sedia kala


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Abdee Rehat dari Slank untuk Terapi

JAKARTA, - Gitaris grup band Slank, Abdee Negara akhirnya angkat bicara soal isu yang beredar bahwa dirinya akan cabut dari band tersebut.

Abdee akhirnya memutuskan untuk rehat untuk setahun ke depan untuk menjalani terapi atas penyakit gagal ginjalnya yang dideritanya.

Hal ini disampaikan Abdee dalam jumpa pers di markas Slank, Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta sembari melurukan berita yang beredar beberapa waktu lalu.

“Saya ingin meluruskan pemberitaan mengenai keluarnya saya dari Slank yang benar saya cuti untuk sementara waktu, istirahat sekitar delapan bulan hingga satu tahun. Beberapa kesempata terakhir memang saya absen dari pertunjukkan Slank, tapi itu semua karena saya sakit,“ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa sudah divonis gagal ginjal stadium akhir sejak 4,5 tahun lalu dimana ketika itu fungsi ginjalnya sudah di bawah 12 persen dan kini tinggal tiga persen.

“Empat setengah tahun lalu, begitu saya tahu keadaan saya, saya langsung berkomunikasi dengan rekan Slank yang lain dan juga Bunda Iffet. Mereka menyuruh saya istirahat, tapi saya masih merasa mampu,”ucapnya.

Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini mengatakan bahwa setelah divonis dokter langsung melakukan riset serta pola hidup sehat hingga diet ketat untuk menghindari tindakan medis selanjutnya.

Dengan cara itu, setidaknya dirinya berhasil dan melampaui target hidup yang diperkirakan dokter dimana hanya bisa enam bulan saja namun terbukti hingga 4,5 tahun tanpa cuci darah.

Walaupun tindakan cuci darah tersebut harus dijalani pria 46 tahun ini dimana waktunya tersita untuk pengobatan karena masa sehat tubuhnya hanya dua hari dalam seminggu

“Cuci darah itu sehari memakan waktu lima jam. Setelah cuci darah biasanya saya pusing dan lemes baru keesokan harnya saya lumayan sehat. Besoknya menjelang cuci darah lemes lagi, jadi ya kira-kira dalam seminggu hanya dua hari fit,”ucapnya

Abdee pun berterima kasih atas apresiasi yang dilakukan para pecinta Slank, Slankers yang mengirimkan data mereka untuk menjadi donor ginjal bagi dirinya.

“Saya sangat berterima kasih buat teman-teman Slankers yang sudah mengirimkan data untuk donor ginjal, saya ga nyangka kalian sangat perhatian, saya sangat bersyukur,”ucapnya.

Abdee juga mengatakan dirinya tetap bersama Slank walaupun tidak bermain musik paling tidak berada dalam managementnya.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Jumat, 20 Maret 2015

Ternyata, Bukan Pagi-pagi Sinar Matahari yang Sehat

JAKARTA, - Banyak orang berpikiran bahwa cara mendapatkan sinar matahari yang tepat adalah pagi-pagi sekali ternyata itu keliru.

Menurut Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah Ridwan dalam sebuah seminar tentang gizi mengatakan bahwa setelah pukul sembilan sampai pukul satu siang.

“Setelah jam sembilan sampai jam satu siang. Bukan pagi-pagi sekali,”ucapnya.

Menurutnya 20 menit per hari terpapar sinar matahari dengan tiga hingga empat kali dalam seminggu dapat mencegah kekurangan vitamin D terutama pada anak-anak.

Karena menurutnya sinar matahari adalah satu satu sumber vitamin D yang dibutuhkan tubuh di samping asupan makanan seperti sayuran, sarden dan ikan salmon.

“Di samping makanan dibutuhkan juga sinar matahari,”ucapnya.

Sebagai informasi, kekurangan vitamin D akan berdampak pada pertumbuhan tulang pada masa anak-anak selain itu dapat dikaitkan dengan penyakit seperti riketsia, pertumbuhan tulang dalam bentuk abnormal serta osteoporosis.




Kontak blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 17 Maret 2015

Memburuk, Kondisi Kesahatan Mantan PM Singapura

SINGAPURA, - Sejak dirawat 5 Februari lalu, kondisi kesehatan Mantan Perdana Menteri Pertama Singapura, Lee Kuan Yew semakin memburuk.

Pernyataan ini dikeluarkan Kantor Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Selasa (17/3) waktu setempat karena infeksi dan dokter terus memantau keadaannya.

“Kondisi Lee Kuan Yew memburuk karena infeksi. ia mendapat obat antibiotic. Dokter harus memantau keadaannya,”demikian penjelasan dari Kantor Perdana Menteri Singapura.

Dengan kondisi Lee Kuan Yew memburuk membuat Dolar Singapura pun ikut turun, bahkan beberapa rakyat Singapura mendoakan bapak bangsa ini dalam akun jejaring social Facebooknya mendoakan cepat sembuh.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 16 Maret 2015

Ledakan di Lab Kimia UI

DEPOK,- Sebuah ledakan terjadi di Laboratorium ketika sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi UI sedangkan melakukan kegiatan perkuliahan.

Akibat dari ledakan ini setidaknya 15 mahasiswa terluka, dua diantaranya cukup parah dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Informasi yang beredar, peristiwa yang terjadi tadi siang ini diakibatkan ledakan dari tabung labu kaca yang berisi cairan kimia yang sedang dipanaskan dengan api kering yang membuatnya meledak.

Akibat dari peristiwa ini ke-14 mahasiswa terkena efek dari ledakan bahan kimia dan juga pecahan kaca yang langsung dilarikan ke RS Bunda Margonda dan RSIA Graha Permata Ibu.

Satu dari dua mahasiswa yang terluka cukup parah sedang menjalani perawatan intensif dikarenakan terdapat luka dimatanya.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz

Minggu, 15 Maret 2015

Tiap Tahun, Dua Juta Penderita Gagal Ginjal Meninggal

WASHINGTON DC, - Setidaknya lebih dari dua juta pasien gagal ginjal meninggal di seluruh dunia tiap tahunnya lantara tidak mendapatkan perawatan maksimal.

Hal ini terungkap dalam sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan Jurnal The Lancet pada 13 Maret lalu dengan melibatkan 93 persen populasi dunia pada tahun 2010 di 123 negara.

Dalam temuan ini didapati bahwa sekitar lima juta hingga 10 juta pasien gaga ginjal membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

Dari data tersebut hanya 2,6 juta pasien saja yang menjalani perawatan dan sekitar 78 persen diantaranya melakukan dialisis.

Soal pendapatan dari para penderita, dalam jurnal ini pun terungkap dimana 93 persen tinggal di negara yang pendapatannya menengah ke atas.

Menurut peneliti studi dari University of Sydney Australia Vlado Perkovic mengatakan biaya dialisis yang tinggi tidak terjangkau bagi yang membutuhkan, karena orang yang membutuhkan pelayanan ini lebih dari lima juta orang pada 2030 mendatang

“Biaya dialisis yang tinggi tak terjangkau mereka yang paling banyak membutuhkan,”ucapnya

Menurutnya dibutuhkan dialisis dengan biaya terjangkau serta program pencegahan untuk bisa mengatasi risiko penyakit ginjal stadium akhir tersebut termasuk diantaranya diabetes, darah tinggi, tekanan darah dan obesitas.

“Dibutuhkan dialisis dengan biaya yang lebih murah serta program pencegahan untuk mengatasi faktor risiko penyakit ginjal stadium akhir, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas,”ucapnya.

Dalam jurnal ini disebuthkan juga negara paling banyak penderita gagal ginjal yang meninggal adalah Tiongkok, India, Pakistan, Nigeria dan Indonesia.




Kontak blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Sabtu, 28 Februari 2015

1,1 Miliar Anak Muda Terancam Tuli

GENEVA, - Setidaknya ada sekitar 1,1 miliar remaja dan orang dewasa di dunia yang terancam kehilangan pendengaran mereka karena perangkat audio di luar batas batas aman termasuk smartphone dan lingkungan bising.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi, angka ini dikeluarkan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Kesehatan (WHO) berdasarkan analisis berpusat pada data penelitian di negara berpenghasilan menengah dan tinggi dimana 50 persen remaja dan dewasa berusia 12-35 tahun menggunakan perangkat audio secara tidak aman.

Ilustrasi - Istimewa
Sementara 40 persen dari mereka terpapar suara bising di luar batas aman saat berada di tempat-tempat hiburan.

“Saat orang-orang muda melakukan apa yang mereka inginkan semakin banyak dari mereka yang menempatkan diri pada resiko gangguan pendengaran,”ucap Direktur Departemen Pengelolaan Penyakit Tidak Menular, Disabilitas dan Pencegahan Cedera WHO, Dr Etienne Krung.

Krug juga mengatakan ketika pendengaran itu hilang maka tidak akan pernah kembali. Dengan tindakan pencegahan sederhana akan memungkinkan seseorang terus menikmati hidup tanpa membuat pendengaran mereka berisiko.

“Sekali kau kehilangan pendengaran, maka pendengaran itu tak akan pernah kembali. Melakukan tindakan pencegahan sederhana akan memungkinkan seseorang terus menikmati hidup tanpa membuat pendengaran mereka berisiko (rusak),”ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan WHO tingkat suara dikatakan tidak aman bagi pendengaran jika lebih dari 85 desibel selama delapan jam atau 100 desibel selama 15 menit.

Kehilangan pendengaran berpotensi merugikan kesehatan fisik, mental, pendidikan dan pekerjaan seseorang.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

WHO Minta Anak Muda Batasi Penggunaan Perangkat Audio

GENEVA, - Badan PBB Bidang Kesehatan (WHO) meminta agar para anak muda di dunia untuk mulai membatasi diri menggunakan perangkat audio kurang dari satu jam demi menghindari risiko kehilangan pendengaran.

Sebagaimana dilansir dari laman WHO selain menyarankan membatasi diri, anak muda juga disarankan menjaga volume perangkat audio tetap rendah dengan mengenakan penutup telinga ketika mengunjungi tempat yang bising serta membatasi waktu berkegiatan di tempat bising dan terlibat dalam kegatan bising.

Ilustrasi - Istimewa
Rekomendasi ini terkait dengan data WHO yang baru saja keluar menunjukkan sekitar 1,1 miliar remaja serta orang dewasa di dunia berisiko kehilangan pendengaran karena menggunakan perangkat audio di luar batas aman termasuk ponsel pintas dan lingkungan bising.

Selain angka yang keluar, WHO juga mengatakan negara-negara berpenghasilan dan tinggi menunjukkan sekitar 50 persen remaja dan dewasa muda berusia 12-35 tahun menggunakan perangkat audio secara tidak aman.

Sedangkan 40 oersen dari mereka yang terpapar suara bising di luar batas aman saat berada di tempat-tempat hiburan.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 24 Februari 2015

Down Syndrome Harus Diberi Perhatian Lebih

JAKARTA, - Keberadaan anak-anak pengidap down syndrome harus mendapatkan perhatian lebih mulai dari keluarga, lingkungan termasuk sesamanya.

Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki tjahaja Purnama yang memberikan pesan dalam rangka menyambut Hari Down Syndrome sedunia yang berlangsung di Balai Kota, selasa (24/2)

Istimewa
“Yang paling terpenting adalah bisa care kepada mereka. Kami sangat senang ada ibu-ibu yang jadi pemerhati kerena saya selalu yakin semua ciptaan Tuhan punya keunikan masing-masing,”ucapnya.

Gubernur yang disapa Ahok ini mengapresiasikan aktivitas daripada anak-anak down syndrome dalam acara tersebut dengan penampilan tarian dan memainkan alat musik angklung dalam menyanyikan lagu tradisional

“Saya selalu percaya, Tuhan punya rencana yang kita sendiri juga tidak tahu. Pasti anak-anak ini tekunnya luar biasa. Saya tanya belajar angklung berapa lama ? 10 ahun katanya, lama juga,”ucapnya.

Dalam acara ini pun, Gubernur Ahok menyempatkan diri untuk berphoto bersama dengan anak-anak Down Syndrome.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz