Tampilkan postingan dengan label Opini Pribadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini Pribadi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Januari 2015

Blog : Ada Apa Dengan #Tertedjo ?

Ini bukan edisi mengenang pelem fenomenal Ada Apa Dengan Cinta lantas diganti namanya tetapi ada kaitannya dengan melihat situasi yang terbaru.

Ada Apa Dengan #Tertedjo ? kalau hesteknya berkaitan dengan ucapan sebuah orang penting dalam pemerintahan negeri ini yang secara tidak langsung tidak tahu diri.

Hestek ini berawal dari sebuah berita yang menulis bahwa Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keaanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno yang mengatakan kalau KPK telah melakukan provokasi massa sehingga muncul gerakan yang mendukung lembaga antikorupsi tersebut.

Dalam tulisan di media tersebut juga ditulis bahwa dukungan kepada KPK itu tidak jelas yang awalnya dia kecewa pada pimpinan KPK yang dianggap memperkeruh suasana terutama penyataan sang ketua.

“Pernyataan yang menyudutkan tidak boleh. Jangan membakar massa itu suatu sikap pernyataanyang kekanak-kanakan. Konstitusi yang akan mendukung bukan dukungan rakyat yangenggak jelas itu, Konstitusi yang akan mendukung,”kata Menkopolkam di IstanaNegara.

Karena ada kata “bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu “ lah yang membuat rakyat sedikit tensi tinggi dan karena ini lah bukan Indonesia namanya kalau tidak dituangkan dalam hal-hal yang menggelitik dan terwujud lah tanda pagar atau hestek #Tertedjo.

w cuma bisa tertawa dan tertawa melihat kelakuan para socmed kreatif untuk memparodikan situasi yang ada tanpa harus bentrokan fisik atau pertumpahan darah.

Tapi w cukup prihatin dengan apa yang dikatakan seseorang YANG KATANYA Menteri yang seharusnya bisa donk jaga omongan dan mulutnya tetapi nyatanya ya sepertinya apa yang terjadi.

Seorang pemimpin atau petinggi itu harus memberikan contoh dalam segala apapun baik omongan, perilaku termasuk mungkin cara makan atau tidurnya tapi kalo OMONGANnya SEPERTI ITU MENANDAKAN SEORANG PEMIMPIN ?!

SEHARUSNYA, manusia yang mengatakan “bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu” BERKACA dan INTROPEKSI !

KENAPA w bilang manusia ini harus BERKACA dan INTROPEKSI ?  dia BISA JADI menteri dengan fasilitas kelas satu mulai dari dikawal vroijder hingga rumah dinas dan gaji KARENA SIAPA ? pasti jawabannya dirinya dipilih jadi menteri karena diminta presiden ? nah presiden Jokowi itu bisa jadi orang nomor satu di negara ini karena siapa ? RAKYAT kan termasuk RAKYAT YANG GA JELAS seperi yang diucapkan manusia ini  ? BENAR BUKAN ?!

Yang harus dipertanyakan itu adalah APA DASAR sang menteri ini melontarkan perkataan tersebut yang membuat heboh dan mungkin telah menyinggung hati masyarakat negeri ini ?!

Kemudian apakah perkataan ini sudah didengar, dibaca oleh atasannya, Presiden Jokowi dan apakah kalau sudah didengar dan dibaca sudahkah diberikan sanksi kepada menteri ini ?!

Kalau menteri ini pernah belajar di luar negeri soal perilaku etika, mestinya apa yang dikatakannya tentunya ada imbalannya yaitu MINTA MAAF atau MUNDUR tapi nyatanya budaya tidak tahu malu itu masih tetap terjaga di negeri ini padahal elmunya ada beberapa didapat di luar negeri, benar tidak ?

Padahal sosok ini sebelum menjabat menteri adalah seorang panglima tentara seharusnya dia tahu bagaimana sikap seorang prajurit dan konsekuensi prajurit ketika melakukan kesalahan tapi kenapa ini tidak dilakukannya ya ?!

Semoga ini pertama dan terakhir serta sadar diri dalam bercakap bagi para petinggi negeri ini dalam bersikap bagaimana pun mereka itu bisa seperti sekarang karena berkat rakyat TERMASUK RAKYAT YANG TIDAK JELAS !! PAHAM !!



Bekasi, 250114, 22:56


Blog : Ada Apa denganmu Pak Presiden ?

Mungkin banyak yang kiri judul di atas adalah judul lagu dari band musik Peterpan atau sekarang yang dikenal sebagai Noah, tapi itu judul lagu itulah yang sedang dipertanyakan Presiden terkait beberapa hal yang terjadi saat ini.

Kita semua tahu bagaimana euforia ketika Jokowi menang pada pemilu tahun lalu yang membuat dirinya duduk manis di Istana karena dukungan suara pendukungnya yang rela beradu argument hingga mungkin putus hubungan dengan anggota keluarga karena beda dukungan.

Namun apakah harapan yang ada di pundak dan pikiran Jokowi bersama kabinet kerja…kerja dan kerja ini sesuai harapan para pendukungnya ?


Banyak yang mengatakan menyesal telah memilihnya namun ada yang percaya dengan kinerjanya walau banyak dikritik.

Lantas bagaimana w  melihatnya, bagi w ada beberapa hal yang benar dengan tindakan kerjanya membuat sejumlah orang merasa menyesal telah memilih mantan walikota Solo ini.

Ini bisa dilihat dengan susunan kabinet yang beberapa orang bagi w  tidak sesuai dengan desk kerjanya dan lebih kepada “terima kasih telah membantu saya masuk dan kerja di Istana”

Politik “terima kasih telah membantu saya masuk dan kerja di Istana” bisa dilihat seperti posisi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani yang sampai saat ini belum ada penampakan nyata dari lembaga ini terhadap manusia-manusia Indonesia serta budaya negeri ini.

Atau disaat harga kebutuhan pokok seperti harga cabe, sayur, telor dan bahan pokok yang sering diolah ibu rumah tangga naik ketika harga BBM naik KEMANA menteri pertanian, menteri perdagangan, dan Menko Perekonomian ?

Dan KEMANA juga tiga manusia menteri ini disaat BBM turun tetapi harga kebutuhan pokok yang disebutkan penulis tetap saja naik ?!

Kalau katanya kabinet ini kabinet kerja dengan semboyan saatnya kerja..kerja.. dan kerja seharusnya harga kebutuhan pokok bisa donk disesuaikan ketika harga BBM naik ataupun turun dengan melihat dan mengatasi semuanya mulai dari iklim, infrastruktur jalan dengan KOORDINASI LINTAS KEMENTERIAN-SATU SUARA dan TUJUAN AKHIR yaitu RAKYAT ! tapi apakah itu ada dalam pemikiran kabinet ini terutama tiga manusia menteri ini ?! TIDAK !

Dan itu tetap tidak berubah termasuk harga tabung gas terutama 12kg yang tetap saja tidak bisa dijangkau masyarakat walau katanya sudah diturunkan bersamaan dengan harga BBM.

Atau mungkin Jaksa Agung yang berasal dari partai politik walau sebelum masuk partai pernah bekerja di korps Adiyaksa tapi seperti ini akan jelas kepada siapa dirinya bekerja.

Walau kerjanya jelas yaitu mengeksekusi para manusia narkoba disaat itu pertentangkan oleh kalangan HAM, tapi apakah para manusia HAM itu peduli dengan para korban dari narkoba terutama yang tewas karena barang terlarang itu ?!

Itu baru soal kerja menteri, bagaimana dengan pola kerja yang lain seperti Wantimpres ? ini juga yang membuat w bingung dengan Jokowi.

Bukan membandingkan tapi untuk posisi Wantimpres w lebih memilih kerja dan rekrutmen kerja yang dilakukan Presiden sebelumnya,  yang memilih orang untuk menjadi penasehat dia berdasarkan ilmu dan ketrampilan mereka.

Contoh dari Wantimpres era sebelumnya  adalah bagaimana dirinya mendapat pertimbangan ketika isu internasional maka dipanggil kala itu Hassan Wirajuda atau soal lingkungan hidup akan memanggil Prof Emil Salim atau soal Hukum dan HAM akan memanggil Albert Hasibuan, namun apakah itu ada dalam Watimpres edisi sekarang ?

Lantas bagaimana Presiden Jokowi mendapatkan pertimbangan kalau keberadaan ISIS ada di negeri ini dan persoalan internasional kalau hanya mengandalkan Menlu yang mana Menlu juga punya kebijakan sendiri termasuk mengarahkan para dubes dan diplomat muda untuk bawa nama baik negeri ini.

Yang jadi pertanyaan sekarang apakah para watimpres ini sudah tahu apa yang akan dikerjakan untuk Presiden dan Indonesia ?

Dan yang terakhir menjadi sorotan adalah pemberhentian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman secara tiba-tiba walau masa kontraknya masih sampai Oktober tahun ini yang kemudian dialihkan kepada wakilnya Wakapolri Badrodin Haiti.

Kemudian muncul nama jenderal yang sebelumnya jadi ajudan nyonya besar ditenggarain sebagai calon pesakitan karena punya uang yang tidak wajar

Kalau soal jenderal ini w bisa mengerti dengan melihat pola dari Jokowi layaknya tes air dimana Jokowi melempar batu ke sebuah danau apakah kedalaman air itu cukup dalam atau cetek.

Ternyata “tes air” yang dilakukan Jokowi terhadap sosok ini benar dan terbukti rakyat tidak suka dengan keberadaan sosok ini dan apakah ini berhasil ?

Ternyata tidak ! terbukti mungkin karena sakit hati belum juga dilantik segala cara dengan halus dilakukan salah satunya ke institusi yang mengangkat namanya ke permukaan

(mungkin) saking sakit hatinya, beberapa anak buah dari calon ini pun melakukan gerakan gerilya salah satunya dengan menangkap orang yang telah melecehkan idola mereka di depan anaknya yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Dan akhirnya kembali “tes air” itu kembali terjadi yaitu rakyat lah yang maju dan mendesak untuk merubah itu semua tapi apakah itu terjadi ? tidak !

Dari semua itu, hanya satu yang harus di tanya kepada Jokowi, ADA APA DENGANMU PAK ?!

Kalau anda mengatakan saatnya kerja..kerja.. kerjaa ya kerja lah untuk rakyat kerjalah apa yang dikatakan rakyat bukan diam dengan berkomentar normatif.

Kalau memang harus marah dan memperlakukan orang-orang yang selama ini menghalangi kerja anda dihadapan rakyat sebagaimana yang ditulis  sebuah media, kenapa anda normatif pak ketika jumpa pers dan disorot kamera televisi dan di jepret kamerea photographer seolah meredakan emosi rakyat tapi malah menggantungkan masalah !

Sudah cukup lah negeri ini terus-terus digesek dengan persoalan yang sebenarnya bisa ditangani tanpa ditutupi, saatnya terbuka walaupun pahit sekalipun !

Rakyat sekarang sudah tidak bodoh atau layaknya kebo dicucuk hidungnya, pemerintah bilang A rakyatnya harus ikut kalau kontrak hidupnya tidak mau diputus.

Sampai kapan seperti ini pak ? sampai kapan, apakah harus ada pertumpahan darah pak baik di sipil maupun kejadian seperti penembakan terhadap petugas kepolisian yang tidak tahu menahu harus menjadi korban, apakah ini harus terjadi ?!

Anda sudah banyak melanggar apa yang anda janjikan kepada rakyat ketika anda kampanye yang membuat anda bisa berada di Istana Negara, saatnya anda kerja..kerja.. dan kerja dengan nyata.

Kalau memang salah ya di hukum keras pak kalau perlu di mutasi jadi petugas penjaga menara pantai batas luar wilayah antar negara.

Semoga kasus ini berakhir dan tidak ada kejadian seperti ini, kami butuh kerja nyata anda pak bukan hanya bisa MENAIKKAN dan MENURUNKAN HARGA BBM tetapi keras terhadap pimpinan negara yang ruang kerjanya melibatkan anda.

Kami tunggu kerja…kerja.. dan kerja nyata anda bersama kabinet bukan sekedar ucapan layaknya seorang anak gaul yang sedang modus kepada perempuan yang ternyata hanya PHP, Pemberi Harapan Palsu !



Jakarta, 260115, 21:115

Minggu, 10 Maret 2013

Damm !! I Love Bekasi


Rumah ini tempat semua cerita suka-duka w selama hidup di Bekasi :D


Judul diatas bukan maksud agak narsis dengan kota Bekasi atau mencopy paste dari istilah atau merek baju yang digunakan oleh seorang artis yang mengapresiasikan terhadap negara ini.


Tulisan ini w tujukan untuk kota yang selama hampir 20 tahun lebih w tinggali berbagai suka duka, cerita-sedih karena pada tanggal 10 Maret ini berulang tahun ke 16, tulisan ini bersifat pandanga pribadi w tentang Kota Bekasi mulai dari pertama kali mengjnjakkan kaki di Bekasi hingga saat ini.

Salah satu sudut gang perumahan di Kota Bekasi
W pertama kali menginjakkan kaki dan mulai menghirup udara Bekasi hingga saat ini sejak tanggal 25 Oktober 1984, umur w waktu itu sekitar 1 tahun 2 bulan, sebelum menginjakkan kaki di Bekasi orangtua w tinggal di kawasan Percetakan Negara- Jakarta Pusat atau penulis akrab dengan sebutan Mardani. Daerah Bekasi yang penulis tinggali adalah di daerah Bekasi Selatan tepatnya di belakang komplek Perumahan Taman Galaxy Indah yang sekarang bertransformasi menjadi Grand Galaxy City (bukan promosi yee hehehe)

Bekasi tahun 80 sampai 90-an masih dipandang sebelah mata bahkan dikategorikan luar kota, soal Bekasi di kategorikan luar kota penulis jadi ingat dulu kalau ada orang kerumah tanya kemana orangtua penulis pergi, w jawab ke Jakarta, orang itu langsung bilang “ pulangnya pasti malam banget ya ‘de “ dan masih banyak terdapat rawa-rawa seperti kawasan Taman Galaxy Indah yang sekarang mewah dahulunya adalah hamparan luas hutan karet dan rawa, disana lah w ketika waktu bermain sore sekitar jam 16 sampai mahgrib bermain dengan kawan-kawan sambil melihat puluhan burung belibis terbang bebas yang selalu keluar tiap sore.

Jalanan pun tidak selebar saat ini, dimana dahulu menjelang pukul 18.00 tidak ada warga yang berani keluar karena waktu itu penerangan jalan sangat terbatas bahkan tidak ada alias gelap, ruas Jalan Kali Malang pun dahulu sangat kecil hanya bisa 1:1 ( satu mobil-satu mobil ) dan pinggiran jalan pun dekat sekali dengan kali, jadi beberapa kali w ketika sedang pulang dari berpergian dengan keluarga sering sekali melihat bahkan menjadi santapan sehari-hari kalau di Jalan Kalimalang itu sering ada angkutan umum atau kendaraan yang terperosok ke kali malang karena memotong arus jalan, kalau ada kendaraan yang masuk kali itu serasa kayak nonton festival kalimalang tiap tanggal 17an ramainya minta ampun hehehehe…

Saluran komunikasi seperti telepon mungkin sangat jarang di Bekasi terutama daerah w, w ingat dimana rumah w menjadi (bukan sombong yaa) satu-satunya rumah yang punya telepon bahkan ada sampai jam 3 pagi telepon berdering dirumah hanya untuk mengabarkan bahwa kerabatnya di kampung melahirkan tolong kasih tahu ke kerabatnya di Bekasi yang mana jaraknya rumah kerabat yang di telepon ini dengan rumah w cukup jauh ada sekitar 2 Km dan orang rumah tidak tahu orang itu siapa !! dan pernah rumah w seperti layaknya wartel yang antre untuk telepon dari berbagai tempat sekitar rumah w, karena ya tadi jarang bahkan tidak adanya saluran komunikasi.

Kalau anda sekarang mengenal yang namanya Metropolitan Mall yang sekarang sudah berseri kayak Mall di Gading ntuu di samping Gerbang Tol Bekasi Barat hehehe…itu baru ada kalau tidak salah sekitar tahun 1994-an berbarengan dengan Hotel Horison, dan dua gedung itu menjadi ikon hiburan di Bekasi untuk mencoba menyaingi Jakarta, sebelumnya hiburan w dan keluarga adalah sambil belanja di kawasan Duta Permai yaitu supermarket Agung Shop (sekarang menjadi Super Indo) dan Duta Plaza ( Sekarang Univ Gunadarma ) hanya dua tempat itu saja yang mungkin menjadi hiburan bagi keluarga yang tinggal di sekitar Jaka Setia, Jaka Mulya, dan Pekayon karena mengingat keterbatasan akses untuk keluar dari Bekasi ke tempat-tempat seperti Jakarta jika mereka balik ke Bekasi sudah malam karena angkutan umum jaman w kecil masih sangat jarang dan terbatas waktunya kalau tidak salah dulu angkutan umum hanya beredar sampai pukul 18.00 lewat dari jam itu jangan harap ada angkutan kalau tidak mau di lempar pake batu sama tukang ojek dan tukang becak dan itu masih terjadi terutama jalur Koasi 05 ( Cikunir – Terminal )

Memang Bekasi sekarang lebih maju daripada Bekasi jaman w kecil, bahkan ada kabar walau masih tahap pembangunan kalau di wilayah Taman Galaxy (Belakang) akan dibangun sebuah Mall tetapi kiranya ini mungkin sekedar saran dan kritik kepada para pemimpin Kota Bekasi agar lebih diperhatikan lagi seperti di depan Super Indo yang menjadi pangkalan ojek kiranya Dinas Pekerjaan umum lebih memperhatikan bahwa di daerah itu jika turun hujan dua jam saja daerah itu sudah seperti kubangan kerbau mandi dengan cara menguras dan membersihkan saluran air yang mungkin tersumbat sama juga mulai dari depan Univ Gunadarma hingga pintu masuk Bumi Satria Kencana yang banyak genangan dan lubang yang bisa membahayakan pengendara karena tidak jauh seberapa dalam lubang dan genangan itu, atau di daerah Pasar Kranji (baru) Jl. Pemuda agar selalu ditempatkan petugas baik Dishub atau Kepolisian karena hampir tiap hari selalu macet, memang ada petugas Dishub tetapi hanya menaruh drum di tengah jalan untuk mengutip iuran dari para sopir-sopir angkutan umum yang entah uang itu apakah masuk ke kas pendapatan Kota Bekasi atau ke kantong sendiri dan itu hanya ada pada hari Sabtu saja selebihnya tidak ada.

Bahkan Bekasi sekarang sudah mulai dilihat sebagai tempat yang pantas untuk bisnis atau hiburan bahkan melebihi kapasistas Jakarta, kita bisa lihat bagaimana kalau dulu kita selalu menjadi (maaf) tong sampah film-film yang sudah lama beredar di Jakarta di taruh di Bekasi tetapi sekarang justru ada beberapa film baru yang tayang bersamaan dengan jaringan bioskop Jakarta, belum lagi banyak mal-mal yang dijadikan tempat pagelaran acara musik di televisi, dan kita sebagai warga Bekasi patut bangga dimana daerah kita bisa memproduksi dan menghasilkan listrik sendiri dari pengolahan sampah bahkan sang walikota kita menawarkan atau menjual listrik ke PLN, hebat kan, Jakarta mana bisa seperti Bekasi !

Kritik w untuk Bekasi ada dua adalah tolong lah banyakin taman dan lapangan olahraga jangan hanya Mall dan Mall seperti yang di depan Rumah Sakit Awal Bross, jangan hanya mengejar pundi-pundi untuk APBD dan biar setara dengan Jakarta dalam mengundang investasi namun keadaan sekitarnya masih banyak yang makan nasi aking atau bahkan bingung mau makan apa hari ini dan besok.

Dan lebih lah bertoleransi, ingat negara ini merdeka bukan dari KERINGAT dan DARAH satu agama atau satu suku jadi tolonglah pikiran-pikiran cetek apalah hanya mendengar dari satu kelompok yang jelas-jelas MERUSAK kaidah dari BEKASI itu dibuang dan lebih fasilitasi apa yang menjadi hak kaum minoritas itu, bukankah itu di atur dalam Psal 29 UUD 1945 !!

Sekali lagi Selamat Ulang Tahun Kota Bekasi semoga makin sukses, tidak macet lagi, dan lebih memperhatikan kaum papa, pertahankan kebudayaan asli Bekasi dan DAMM !! I Love Bekasi

Selasa, 19 Februari 2013

Apa yang Kau Cari Hary Tanoe di Hanura


Seperti menjadi kebiasaan penulis  sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis  tulis adalah murni dari pendapat penulis  terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf.


Photo : PedomanNEWS / Arif Julianto

Seperti yang sudah w perkirakan tentang sosok satu manusia ini dalam dunia perpolitikan Indonesia, memilih keluar dari Nasional Demokrat (NasDem) karena tidak sepaham dengan sang pendiri dan saat ini memilih bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)

Adalah Hary Tanoesoedibjo yang memilih keluar dari NasDem dengan alasan tidak sepaham atau tidak seotak dalam menjalankan roda dari Nasdem dimana Surya Paloh ingin menjadi Ketua Umum karena lama berkarir hingga berkarat disebuah partai bentukan Orba tidak mendapatkan keuntungan serta posisi strategis untuk dia dalam hal ini Ketua Umum sehingga memutuskan keluar dan mendirikan Nasdem.

Sementara Hary Tanoesoedibjo menginginkan partai NasDem diisi oleh anak muda yang kritis dan mau membangun negara ini dengan semangat muda.

Lantas ketika Hary Tanoe keluar dari NasDem banyak pihak beranda-andai dengan hitungan politik kemana jika pria kelahiran Surabaya 26 September 1965 ini bergabung, namun akhirnya Harry Tanoe memilih partai HANURA sebagai kapal politik dia dalam (mungkin) membangun Indonesia ini.

Jika Hary Tanoe bergabung dengan HANURA, sebagai orang ekonomi dan pebisnis apa yang diharapkan atau keuntungan apa yang akan diberikan HANURA kepada Hary Tanoe ?

W sudah memperkirakan kalau Hary Tanoe akan bergabung dengan partai bentukan dari Jenderal Wiranto karena sosok bos dari MNC TV, RCTI, Global TV dan jaringan media lainnya tidak mungkin memilih partai lain apalagi yang sudah punya nama.

Namun secara jujur, w lebih suka Hary Tanoe tetap di NasDem karena sama-sama baru, NasDem baru masuk politik dan Hary Tanoe juga baru belajar politik, namun sangat disayangkan dengan sikap Hary Tanoe ini memang disatu sisi ide nya boleh tapi namun yang disesalkan adalah dengan sikapnya yang tak elok seperti ilustrasi tersesat di tengah hutan tidak ada kendaraan untuk mengantarkan ke sebuah kota, namun ditengah dirinya berjalan ada orang yang memberikan tumpangan namun orang yang tersesat itu mengiyakan tapi harus dia yang membawa kendaraan sang penawar tumpangan ?

Yang pasti pertama Partai HANURA adalah partai baru yang mungkin tidak neko-neko jika Hary Tanoe masuk beda ketika Hary Tanoe masuk (misal) PDI Perjuangan atau Golkar yang sudah punya nama pasti akan lebih ribet syarat dan ketentuannya jika Hary masuk kesana apalagi dilihat latar belakang Hary yang pasti membuat partai manapun akan ter-ences-ences bener ga ?!

Kemudian, kemungkinan Hary Tanoe berkreasi dengan ide-ide nya yang mungkin cerdas di Partai HANURA dalam membangun Indonesia akan lebih diterima ketimbang partai besar dan ternama karena mereka sudah punya pakem dan aturan yang baku dan kaku…

Dok.Republika


Tapi… sekali lagi tapi apakah dengan masuknya Hary Tanoe bisa menaikkan popularitas Partai HANURA secara politik misalnya pada 2014 mendatang HANURA bisa menangi atau kuasai parlemen dan bisa bertarung dalam Pemilihan Presiden atau paling ga bisa bermain dalam posisi dua dan bisa memaksa partai ternama bermain dalam dua putaran secara melihat latar belakang terutama sang pendirinya jika terkait kasus yang mendera pada kekejaman ketika Orba hingga1998 ?

Kalau soal ini, w pastikan kecil kemungkinan HANURA bisa masuk dalam klasemen elite pemilu entah itu nomor dua bahkan satu, namun untuk sosialisasi mungkin HANURA bisa bernapas lega bahkan bisa mengurangi dana iklan karena kehadiran Hary Tanoe yang memang JAWARA nya media paling tidak kapasitas otak perekam masyarakat Indonesia akan penuh dengan iklan-iklan yang berseliweran di televisi dan itu akan memudahkan HANURA dalam bersosialisai.

Jika melihat hitung-hitungan yang w paparin soal kehadiran Hary Tanoe pasti akan bertanya apa yang HANURA berikan kepada Hary Tanoe apakah posisi anggota DPR atau Menteri kalau bisa tembus pilpres atau jangan-jangan Presiden tapi kalau untuk posisi yang terakhir w bilang rasanya ga mungkin jika melihat hitung-hitungan di atas.

Tapi untuk proses belajar politik dari Harry Tanoe kepada HANURA sangat penting dan di apresiasikan daripada belajar politik di partai ternama namun bobrok yang hanya menguntungkan satu pihak.

Kita lihat saja sejauh mana HANURA bersama Hary Tanoe bisa membuat gebrakan dalam pemilu 2014 mendatang seperti menyalip partai besar seperti PDIP atau Golkar atau mungkin NasDem serta Demokrat atau hanya seperti partai-partai gurem yang cuma sebagai (maaf) kotoran dan pemandu sorak untuk buat Pemilu semakin semarak ?

Selamat datang dan berpolitik Hary Tanoe di Politik Indonesia yang carut marut.

Nakula Residence, 190213 0755