Tampilkan postingan dengan label Kazakhstan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kazakhstan. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 April 2015

Pemilu Kazakhstan, Nazarbayev Perpanjang Jabatan Presiden

ASTANA, - Presiden petahana Kazakhstan Nursultan Nazabayev berhasil menangkan kembali pemilihan umum negaranya dengan suara hamper sempurna, 97.7 persen.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, kemenangan besar ini dicapai karena pihak oposisi tidak mengajukan calon sebagai pesaing dari Nazarbayev.

Data dari Komisi Pemilihan Umum Kazakhstan merilis bahwa tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu presiden di negara kawasan Asia Tengah ini cukup fantastis yaitu 95,22 persen.

Dengan hasil ini membuat Presiden Nazarbayev memimpin negeri beribukota Astana ini untuk kelima kalinya sejak sebelum Soviet terpecah pada 1991.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Rabu, 01 April 2015

Kazakhstan Minati Tuan Rumah Piala Dunia 2026

ASTANA, - Kazakhstan minati untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 mendatang. Hal ini disampaikan Yerlan Kozhagapanov selaku Presiden Asosiasi Sepakbola negeri itu.

Sebagaimana dilansir dari L’Equipe Yerlan mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan hal tersebut dengan melihat perkembangan dalam negeri mereka.

“Kami sedang mendiskusikan hal ini dengan pemerintah di negara saya untuk menilai peluang kami. Negara kami berkembang pesat, ekonomi kami tumbuh, mengapa tidak ? kami ingin menyelenggarakan pesta olahraga musim dingin 2022 dan kami berencana untuk terlibat dalam Piala Dunia 2026,”ucapnya.

Masuknya Kazahkstan sendiri akan menjadi batu sandungan sendiri, rencananya Komite Eksekutif FIFA akan memutuskan aturan penawaran Piala Dunia 2026 pada 30 Mei mendatang.

Sejauh ini Amerika Serikat sudah mengajukan dan menjadi favorit dalam tuan rumah pesta sepakbola empat tahunan tersebut selain Kanada dan Meksiko.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 30 Maret 2015

DPR RI dan Parlemen Kazakhstan Sepakat Bentuk Grup Persahabatan Antarparlemen

ASTANA, - Parlemen Kazakhstan menyambut baik tawaran DPR RI untuk meningkatkan kerja sama antarparlemen Kazakhstan dan Indonesia.

Hal ini terungkap pada pertemuan delegasi DPR-RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah dan Mazhilis Republik Kazakhstan yang dipimpin oleh Deputi Ketua Mazhilis, Sergey A. Dyachenko di gedung Parlemen Kazakhstan di Astana (27/3) waktu setempat

“Kami dari Mazhilis Republik Kazakhstan telah menerima baik usulan pembentukan Grup Persahabatan antar-Parlemen Indonesia dan Kazakhstan, dan saat ini sedang membahas serius konsep Nota Kesepahaman bagi pembentukan kerja sama yang diajukan oleh Parlemen Indonesia,” tegas Dyachenko.

Sebagaimana dilansir dari laman Kemlu RI, Dyachenko menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dan merupakan mitra penting bagi Kazakhstan.

Hubungan bilateral kedua negara semakin erat ditunjukkan dengan saling kunjung antara Presiden Nursultan Nazarbayev dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Fahri Hamzah pun menyatakan bahwa Kazakhstan merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Asia Tengah, dan kedua negara memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama di bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan hubungan antar-masyarakat.

“Terdapat peluang kerjasama dalam hal pangan dan energi yang dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak. Dalam hal energi, misalnya, konsumsi Indonesia akan minyak lebih besar daripada produksinya. Sementara di Kazakhstan terjadi sebaliknya. Dalam hal pangan, Indonesia banyak mengimpor hewan ternak dari Australia. Di masa depan, dapat dijajaki impor hewan ternak dari Kazakhstan,” ucapnya

Dalam pertemuan tersebut juga Dyachenko menyampaikan selamat atas penyelenggaraan pemilu di Indonesia pada tahun 2014 yang telah berlangsung lancar dan damai.

Hal tersebut membuktikan bahwa demokrasi tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia. Dengan pemerintahan dan legislatif yang baru ini, diharapkan hubungan Indonesia-Kazakhstan yang telah berlangsung selama 22 tahun menjadi semakin erat dan produktif.

Kazakhstan sendiri akan menyelenggarakan pemilu presiden yang dipercepat (snap presidential election) pada 26 April 2015.

“Parlemen Republik Kazakhstan untuk ketigakalinya telah menerima kunjungan delegasi DPR-RI dan berharap dapat melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam waktu dekat,” ucapnya

Delegasi DPR-RI juga mengadakan tatap muka dengan Assembly of the People of Kazakhstan (APK), yang merupakan perwakilan dari 962 himpunan/paguyuban suku bangsa dan kebudayaan di Kazakhstan dan dibentuk oleh Presiden Nursultan Nazarbayev pada 1 Maret 1995.

Dalam pertemuan, pihak APK yang diwakili oleh Egor Yakovlevich Kappel (anggota Mazhilis) menjelaskan latar belakang pembentukan dan perkembangan APK hingga kini. Kappel juga menyatakan kesediaannya untuk turut memajukan kerja sama Kazakhstan dan Indonesia hingga mencapai hasil-hasil konkrit.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi DPR-RI berkesempatan melakukan Shalat Jum’at di masjid terbesar di Kazakhstan, Hazret Sultan dan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah seperti Monumen Bayterek dan Museum Nasional.

Delegasi DPR-RI juga melakukan temu muka dan ramah tamah dengan keluarga besar KBRI Astana dan masyarakat Indonesia yang berdomisili di Astana dan sekitarnya di KBRI Astana dalam suasana penuh keakraban.

Sebagai informasi, Kazakhstan merupakan negara multikultur dengan 130 suku bangsa dengan jumlah penduduk sekitar 17,5 juta.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kamis, 05 Maret 2015

KBRI Astana Dorong Peningkatan Kerja Sama Bisnis Indonesia-Kazakhstan

ASTANA, - Untuk mendorong peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan dalam hal sektor bisnis KBRI Astana mencoba memfasilitasi lewat Business Luncheon.

Sebagaimana dilansir dari laman Kemlu RI,  Kedutaan Besar RI di Astana menyelenggarakan "Business Luncheon".

Acara ini ditujukan untuk kalangan pebisnis papan atas Kazakhstan, yang memiliki potensi untuk membangun kerja sama dengan Indonesia.

Acara didahului dengan tayangan video mengenai potensi ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dalam bahasa Kazakh dan paparan oleh Duta Besar Foster Gultom mengenai prospek dan peluang ekonomi Indonesia serta perkembangan hubungan bilateral Indonesia - Kazakhstan.

"Indonesia telah lama menjalin hubungan bilateral dengan Kazakhstan. Sejak tahun 1995 sampai sekarang telah terjadi dua kali kunjungan Presiden Kazakhstan ke Indonesia dan sebaliknya. Pada kunjungan Presiden Nursultan Nazarbayev ke Jakarta pada April 2012 disusul kemudian dengan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Astana pada September 2013 telah ditandatangani berbagai persetujuan dan kesepakatan guna memfasilitasi hubungan kerja sama ekonomi baik pada tataran pemerintah maupun antarpengusaha kedua negara. Indonesia dan Kazakhstan juga telah membentuk Komisi Bersama mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Konsultasi Bilateral Indonesia-Kazakhstan pada tingkat menteri luar negeri," ujar Dubes Gultom.

Dengan adanya berbagai persetujuan dan kesepakatan yang melandasi hubungan bilateral di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi, sudah saatnya sektor swasta giat mengisinya.

Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Kazakhstan untuk diversifikasi mitra perdagangan dan investasi ke negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara seperti Indonesia, mengingat perlambanan ekonomi dan situasi politik di kawasan mitra-mitra tradisional Kazakhstan.

Dengan pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015, maka potensi yang tersedia menjadi sangat besar.

Menanggapi sambutan Dubes RI, Direktur Samruk Kazyna Invest, Sergey Vasiliev, menyampaikan bahwa membenarkan yang disampaikan oleh Dubes RI.

Samruk Kazyna telah melakukan kerja sama dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik ban mobil di Kazakhstan bekerja sama dengan PT Multistrada Arah Sarana dari Indonesia.

Sedangkan Presiden Association of Businesswomen of Kazakhstan menegaskan bahwa sudah saatnya untuk menjalin dan meningkatkan kerja sama bisnis dengan Indonesia yang memiliki potensi begitu besar.

Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri Kazakhstan menyampaikan bahwa kedua KADIN telah memiliki perjanjian kerja sama dan saat ini sedang dibuat lagi satu persetujuan untuk Iebih memfasilitasi perdagangan kedua pihak P to P.

Terakhir tanggapan dari Presiden Association of Halal Industry of Kazakhstan yang menyampaikan bahwa pertukaran pengalaman asosiasi halal food Kazakhstan dengan asosiasi di Indonesia telah dilakukan melalui pertukaran pengalaman serta sangat mendukung dan mendorong perdagangan produk halal kedua negara.

Acara ini dihadiri sekitar 28 orang pengusaha Kazakhstan dari berbagai bidang usaha, termasuk pengusaha besar di bidang investasi dan migas seperti Samruk Kazyna Invest, Kazmunaygaz, International Commodity Exchange "Bareket", Pricewaterhouse Coopers, Gelios Tourist Company, Air Astana, EIC Group, para importir dan eksportir, serta asosiasi pengusaha.

Acara ini berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan yang diisi dengan penyajian makanan, musik dan tarian daerah Indonesia.

Hadirin menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan Business Luncheon ini karena bisa mendapatkan informasi yang sangat diperlukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi rencana kegiatan bisnis mereka dengan Indonesia di masa depan.

Pada akhir acara, para hadirin juga memperoleh kit berupa suvenir dan brosur-brosur pariwisata, informasi tentang Indonesia serta program pameran dagang dan pariwisata di Indonesia dalam tahun 2015.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz