ASTANA, - Untuk mendorong
peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan dalam hal sektor
bisnis KBRI Astana mencoba memfasilitasi lewat Business Luncheon.
Sebagaimana dilansir dari
laman Kemlu RI, Kedutaan Besar RI di Astana
menyelenggarakan "Business Luncheon".
Acara ini ditujukan untuk
kalangan pebisnis papan atas Kazakhstan, yang memiliki potensi untuk membangun
kerja sama dengan Indonesia.
Acara didahului dengan
tayangan video mengenai potensi ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata
Indonesia, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dalam bahasa Kazakh dan
paparan oleh Duta Besar Foster Gultom mengenai prospek dan peluang ekonomi Indonesia
serta perkembangan hubungan bilateral Indonesia - Kazakhstan.
"Indonesia telah lama
menjalin hubungan bilateral dengan Kazakhstan. Sejak tahun 1995 sampai sekarang
telah terjadi dua kali kunjungan Presiden Kazakhstan ke Indonesia dan
sebaliknya. Pada kunjungan Presiden Nursultan Nazarbayev ke Jakarta pada April
2012 disusul kemudian dengan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ke Astana pada September 2013 telah ditandatangani berbagai
persetujuan dan kesepakatan guna memfasilitasi hubungan kerja sama ekonomi baik
pada tataran pemerintah maupun antarpengusaha kedua negara. Indonesia dan
Kazakhstan juga telah membentuk Komisi Bersama mengenai Kerja Sama Ekonomi dan
Konsultasi Bilateral Indonesia-Kazakhstan pada tingkat menteri luar negeri,"
ujar Dubes Gultom.
Dengan adanya berbagai
persetujuan dan kesepakatan yang melandasi hubungan bilateral di bidang
perdagangan, pariwisata, dan investasi, sudah saatnya sektor swasta giat
mengisinya.
Saat ini merupakan momentum
yang tepat bagi Kazakhstan untuk diversifikasi mitra perdagangan dan investasi
ke negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara seperti Indonesia, mengingat
perlambanan ekonomi dan situasi politik di kawasan mitra-mitra tradisional
Kazakhstan.
Dengan pembentukan Komunitas
Ekonomi ASEAN pada tahun 2015, maka potensi yang tersedia menjadi sangat besar.
Menanggapi sambutan Dubes
RI, Direktur Samruk Kazyna Invest, Sergey Vasiliev, menyampaikan bahwa
membenarkan yang disampaikan oleh Dubes RI.
Samruk Kazyna telah
melakukan kerja sama dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik ban
mobil di Kazakhstan bekerja sama dengan PT Multistrada Arah Sarana dari
Indonesia.
Sedangkan Presiden
Association of Businesswomen of Kazakhstan menegaskan bahwa sudah saatnya untuk
menjalin dan meningkatkan kerja sama bisnis dengan Indonesia yang memiliki
potensi begitu besar.
Sementara itu Ketua Kamar
Dagang dan Industri Kazakhstan menyampaikan bahwa kedua KADIN telah memiliki
perjanjian kerja sama dan saat ini sedang dibuat lagi satu persetujuan untuk
Iebih memfasilitasi perdagangan kedua pihak P to P.
Terakhir tanggapan dari
Presiden Association of Halal Industry of Kazakhstan yang menyampaikan bahwa
pertukaran pengalaman asosiasi halal food Kazakhstan dengan asosiasi di
Indonesia telah dilakukan melalui pertukaran pengalaman serta sangat mendukung
dan mendorong perdagangan produk halal kedua negara.
Acara ini dihadiri sekitar
28 orang pengusaha Kazakhstan dari berbagai bidang usaha, termasuk pengusaha
besar di bidang investasi dan migas seperti Samruk Kazyna Invest, Kazmunaygaz,
International Commodity Exchange "Bareket", Pricewaterhouse Coopers,
Gelios Tourist Company, Air Astana, EIC Group, para importir dan eksportir,
serta asosiasi pengusaha.
Acara ini berlangsung dalam
suasana penuh kekeluargaan yang diisi dengan penyajian makanan, musik dan
tarian daerah Indonesia.
Hadirin menyatakan apresiasi
atas penyelenggaraan Business Luncheon ini karena bisa mendapatkan informasi
yang sangat diperlukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi rencana kegiatan bisnis
mereka dengan Indonesia di masa depan.
Pada akhir acara, para
hadirin juga memperoleh kit berupa suvenir dan brosur-brosur pariwisata,
informasi tentang Indonesia serta program pameran dagang dan pariwisata di
Indonesia dalam tahun 2015.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz