Tampilkan postingan dengan label Solo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Solo. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Februari 2013

Tour Jawa Part I : Kalideres – Solo


Tour w ini diawali dari sebuah kawasan yang menurut w jauh dari peradaban (maaf kalau w bilang begini karena jujur w ga terlalu paham seluk-beluk daerah ini) yang bernama kampung Gusti, Kalideres.

Jadi ceritanya w janjian dengan Ibu Endang, beliau adalah Pembina dari IDCC (Indonesia Disabled Care Community) di halte depan Gedung MPR/DPR RI kawasan Senayan pukul 09.00.

Karena takut telat w berangkat dari rumah sudah agak telat bahkan power bank, nyawa dari smartphone w ketinggalan demi keberangkatan ini.

Setelah ketemu dengan Ibu Endang dan sampai ditempat yang dituju yaitu sebuah halte dengan pemandangan depan jalan yang berdebu dengan lalu lalang kendaran konteiner serta pemandangan belakang berupa rumah-rumah bedeng di atas kali hitam pekat yang meluap.

Lumayan lama w dan Bu Endang nunggu terhitung dari pukul 08.45 hingga sampai temans dari Sampoerna School of Education datang setelah katanya terlewat hingga memutar kembali ke putaran yang cukup jauh.



Perjuangan w untuk ke Solo tidak main-main, nunggu bus bersama-sama dengan temans dari Sampoerna School of Education bersamaan dengan turunnya hujan deras hingga pontang-panting karena halte tempat kami tunggu ternyata bocor belum lagi harus sempit-sempitan dengan beberapa calon penumpang yang juga sedang menunggu.










Akhirnya Pukul 11.22 kami berangkat dalam keadaan basah kuyup karena hujan dera
s yang tidak menentu turunnya, setelah barang-barang masuk ke bagasi bus dan kami masuk untuk menentukan tempat duduk, setelah pada dapat tempat duduk barulah bus berjalan menuju masuk tol dalam kota menuju pemberhentian pertama untuk menaikkan penumpang dari agen bus mereka.




Pemberhentian pertama untuk ambil penumpang di wilayah Bekasi Timur kemudian dilanjutkan di kawasan Cikampek setelah itu baru lah perjalanan dimulai.

w agak kurang paham kota-kota yang dilewati bus karena maklum baru ini keluar dari kawasan tempat tinggal w di Bekasi hehehe..

Pemandangan yang w dapat sepanjang perjalanan dari Kalideres hingg Solo :D
Singkat cerita pukul 03.45 tiba di sebuah jalan dekat lampu merah kawasan Kota Solo dari tempat ini kami dengan 3 mobil taksi diantar ke sebuah rumah dikawasan Jalan Pinang no.18 daerah Cemani, Solo.

Dari rumah agak kosong namun gedee banget kami beristirahat, namun dari rumah ini pada hari pertama sudah dikenalkan dengan situasi, jadi ketika temans dari Sampoerna School of Education ini lagi beres-beres ada satu teman yang masuk kamar mandi, entah kenapa kamar mandi tersebut tidak bisa dibuka alias terkunci.

Karena tidak bisa dibuka dari dalam dari luar alhasil, teman tersebut “menginap” beberapa jam di kamar mandi, pada sekitar pukul 06.30 salah satu temannya mengintip dari kaca belakang kamar mandi dan mendapati temannya sudah lemas, begitu tahu temannya tidak ada respon ketika dipanggil langsung jendela yang kebetulan terbuat dari bahan fiberglass dirobek dan langsung masuk ke dalam.

Ternyata, pintu tersebut tidak terkunci namun hanya nempel ke dinding pintu secara rapat, namun yang terjadi teman yang terdampar di kamar mandi semalaman tiba-tiba nangis sendiri terus teriak-teriak (asumsi kan sendiri yaa)..

Bukan ga mau bantu tapi ga ngerti cara atasinya, tapi banyak kok temans nya yang membantu, akhirnya w milih nyari makanan yang dijual di sekitar rumah, alhasil dapat lah nasi liwet dengan irisan ayam, dengan ditambah gorengan dua dan mau tau berapa jumlahnya hanya IDR5,000 aja !!

ntar lanjut lagi yaa… 

Tour Jawa di Akhir-Awal Tahun





Sebelumnya mau ucapain Selamat Tahun Baru, walau udah lewat setahun tapi paling tidak w ada niat untuk ngucapin hehehehe…





Untuk kedua kalinya w keluar dari rutinitas kota Jakarta dan Bekasi pada akhir tahun 2012 lalu hingga awal tahun 2013 ke beberapa kota di Pulau Jawa.














Kalau bulan Oktober kemarin, w untuk pertama kalinya berangkat ke Jogjakarta kali ini tempat yang w kunjungi tidak hanya satu tetapi hampir lima kota di empat propinsi.














Lima kota di empat propinsi itu sendiri memiliki beberapa cerita menarik dan akan w tuangkan di CatatanLorcasz dalam berbagai seri




















Selamat menikmati semoga menjadi inpirasi kalian yang membacanya.


Nakula Strt, 10213 20:30

Minggu, 06 Januari 2013

Ketika Difabel Melakukan Panjat Tebing



Mungkin bagi manusia normal kegiatan menyenangkan dan tidak ada istimewanya namun apa jadinya jika seorang difabel (penyandang kebutuhan khusus) melakukan kegiatan bergelantungan tersebut.

Hal ini yang dilakukan oleh seorang Sabar Gorky seorang difabel yang kehilangan kaki kirinya untuk melatih para teman sesamanya. Tempat yang dipilih pun tidak main-main yaitu jembatan penyebrangan jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.

Dalam acara menyemarakkan Solo Car Free Day dan juga sosialisasi serta pembentukan Indonesia Disabled Care Community (IDCC).



Ketika ditantang oleh Sabar Gorky kepada rekan-rekannya untuk mencoba awalnya tidak ada yang berani namun ada Muhammad Iqbal Noor seorang penderita lumpuh kaki yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan dari Gorky.

Sambil duduk di kursi roda, dirinya mendekatkan kepada Gorky yang telah menyiapkan peralatan penunjang untuk bergelantung menunju atas jembatan penyebarangan Slamet Riyadi. dirinya mengatakan bahwa ingin membuktikan kalau orang difabel juga bisa seperti manusia normal.

“Saya ingin membuktikan bahwa orang difabel juga bisa,” kata pemuda 17 tahun ini

Setelah sekitar 10-an menit memasang berbagai macam peralatan, Iqbal siap dengan aksinya. Bukan tiang jembatan yang akan dipanjat, melainkan sebuah tali yang ujungnya  terikat di bagian atas jembatan. Kaki yang tak bisa digerakkan membuat remaja yang saat ini duduk di kelas II SMA YPAC Solo ini hanya mengandalkan kekuatan tangan.

Ketika sudah akan dimulai, Sabar Gorky senantiasa mengawasi Iqbal dari bawah hingga sampai pada ikut naik ke ke jembatan karena dilihatnya Iqbal berhenti untuk menghela napas panjang dan mengajari teknik agar bisa segera sampai.

“Tangannya harus mendorong kuat-kuat. Pusatkan tenaga di tangan,” kata Sabar





Ketika Iqbal sampai di atas secara spontan tepuk tangan riuh dari pengunjung Solo Car Free Day langsung terdengar saat Iqbal akan sampai di atas jembatan. Namun karena sudah terlalu lemas, ia tak bisa sampai ke puncak. Ia memutuskan turun meski puncak jembatan hanya sekitar setengah meter lagi.

“Payah juga, tak bisa sampai puncak. Tapi saya merasa sangat senang karena ini pengalaman pertama,” katanya.

Gorky pun menjelaskan, untuk ukuran pemula Iqbal sudah mendapatkan nilai cukup lumayan. Pria yang sudah menaklukkan puncak Gunung Elbrus, Rusia ini mengapresiasi perjuangan Iqbal yang sampai bercucuran keringat dan memberi nasehat semangat kepada Iqbal


 “Meski difabel harus kuat, apalagi kamu seorang pria. Jangan jadi lemah dan cengeng,” kata Gorky

Sementara itu mengenai acara tersebut menurut Ketua IDCC, Nur Kholis Ainunnajib mengatakan bahwa organisasi ini akan menjadi wadah bagi difabel agar bisa mandir dan mengembangkan diri.

ketika ditanya mengapa Solo dijadikan tempat pembentukan Najib mengatakan bahwa Solo sebagai kota embrio yang nantinya akan ada berdiri di kota-kota lainnya.

“Kita mulai dari Solo hingga Jakarta. Ada berbagai kegiatan disetiap kota,” katanya.