SINGAPURA, - Perdana Menteri
Pertama Singapura, Lee Kuan Yew meninggal dunia pada Senin (23/3) dini hari
waktu setempat, tidak hanya rakyat negeri tersebut yang kehilangan namun
seluruh dunia pun ikut berduka.
Ini bisa dibuktikan dengan
banyaknya pesan duka cita yang mengalir di jejaring sosial tidak hanya warga
namun juga para pemimpin dunia.
Dari kawasan ASEAN, Malaysia
yang dianggap sebagai saudar tua Singapura melalui PM Najib Razak mengirimkan
pesan duka cita melalui akun facebooknya kepada Putera Sulung dari Lee, Lee Hsien Loong.
“Saya sangat menyesal mendengar
kehilangan ayah anda. Teriring doa saya untuk anda dan keluarga mewakili
seluruh warga Malaysia, duka cita terdalam bagi seluruh warga Singapura.
Pencapaian PM pertama Singapura sangat besar dan warisannya terjamin,”tulis
Najib.
Anggota Kabinet Najib pun,
Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin pun menyampaikan duka citanya
melalui akun twitter pribadinya @khairykj
“Belasungkawa bagi PM
Singapura @Leehsienloong atas meninggalnya Lee Kuan Yew. Singapura sekarang
adalah peninggalannya. Peninggalan yang sangat hebat,”ucapnya.
Dari Manila, Presiden Benigno
Aquino pun menuliskan dimana satu era telah dilewati yang akan dikenang dengan
rasa bangga
“Satu era telah terlewati.
Satu era di mana warga Singapura dapat mengenangnya dengan rasa bangga yang
mendalam atas pencapaiannya,”demikian penjelasan resmi dari pemerintah Filipina.
Dari dataran Asia Timur,
ucapan duka cita keluar dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam pernyataan
resminya bahwa Lee memilih pengaruh yang luar biasa bagi Asia.
“Lee Kuan Yew adalah
politisi yang memberikan pengaruh unik di Asia. Ia juga penyusun strategi
melalui nilai-nilai oriental dan perspektik internasional,”demikian pernyataan
duka cita resmi Kemlu Tiongkok.
Kawasan Asia Selatan pun
ikut merasa berduka atas kepergian Lee, yaitu PM Narendra Modi dari India
mengatakan bahwa Lee adalah singa di antara pemimpin lain dimana melalui
hidupnya dia menunjukkan pelajaran berharga bagi semua orang
“Berita kehilangannya sangat
menyedihkan. dalam suasana duka ini, doa kami mengiringi keluarga Lee Kuan Yew
dan warga Singapura. Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,”ucapnya.
Dua negara dikawasan Pasific
pun mengirimkan doa dan duka citanya, PM Australia Tony Abbot mengatakan bahwa
negaranya sangat berutang banyak kepada Lee .
“Negara kami berutang banyak
kepada Lee Kuan Yew. Di Australia dan sekitarnya, para pemimpin menelisik dan
belajar dari nasihat bijaksananya. Atas nama pemerintah dan warga Australia,
saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Lee dan orang Singapura,”
Dari Wellington ucapan duka
cita untuk Singapuran pun menglari dari PM mereka John Key yang merasakan hasil
tangan dingin dari Lee ketika berkunjung ke negeri itu 2007 lalu.
“Keberanian, determinasi,
komitmen, karakter dan kemampuan Lee Kuan Yew membuatnya menjadi pemimpin hebat
yang mendulang hormat dari warga Singapura dan komunitas internasional.
Ketiadaannya akan sangat dirasakan oleh keluarganya dan orang Singapura,”ucapnya.
Dari London, dua petinggi
pemerintahan, PM David Cameron pun mengagumi keberadaan Lee dengan mengutip
pernyataan seniornya, Margaret Thatcher
bahwa tidak ada Perdana Menteri lain yang dia kagumi lebih dari Lee.
“Thatcher pernah berkata
bahwa tak ada PM lain yang ia kagumi lebih dari Lee atas kekuatan, kepercayaan,
kerjernihan pandangan dan kejelasan serta visinya yang jauh ke depan. Tempatnya
dalam sejarah sudah terjamin sebagai pemimpin dan salah satu pendiri bangsa
modern. Saya sedih mendengar kematian PM pertama Singapura, Lee Kuan Yew,”ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan
pendahulu Cameron, Tony Blair yang mengatakan bahwa dirinya mengenal dengan
baik Lee bahkan ketika menjadi Ketua Partai Buruh dirinya berkunjung ke
Singapura dan bertemu dengan sang perdana menteri pertama tersebut unutk
meminta nasihatnya.
“Saya mengenalnya dengan
baik. Saat saya menjadi pemimpin Partai Buruh, saya pergi ke Singapura untuk
meminta nasihatnya yang akhirnya ia berikan dengan ketajaman dan
keterusterangan khas dirinya selama bertahun-tahun setelahnya kami bekerja sama
dalam berbagai hal,”ucapnya.
Lee yang berusia 91 tahun
ini adalah Perdana Menteri Pertama Singapura yang menjabat dari tahun 1959
hingga dirinya mengundurkan diri pada tahun 1990
Semasa memimimpin dirinya
menerima beberapa tanda penghargaan antara lain, Order of the Rising Sun pada
1967, Order of the Crown of Johore First Class ditahun 1984.
Kemudian Order of the
Companions of Honours (1970), Knigt Grand Cross of the Order of St Michael and
St George (1972), Freedom of the City London (1982).
Selain itu dirinya juga
menulis dua buku yang bertajuk The Singapore Story tentang pandangan Lee
mengenai sejarah negaranya hingga keluar dari Federasi Malaysia pada 1965.
Selain itu From Third World
to First: The Singapore Story yang menuliskan pandangannya tentang perubahan
Singapura menjadi negara maju
Lee meninggal di General
Hospital setelah dirawat sejak 5 Februari lalu akibat pneumonia.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz