Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 April 2015

#Pray4Nepal , AS Kirim Tim Bantuan Ke Nepal

WASHINGTON DC, - Setelah India, Tiongkok mendatangkan tim bantuan kini giliran Amerika Serikat melakukan hal yang sama.

Pemerintah AS pada Senin (27/4) waktu setempat mengumumkan telah mengirimkan bantuan sebesar USD10 juta atau sekitar Rp130 miliar kepada rakyat Nepal yang baru saja mengalami gempa dahsyat.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, selain memberikan bantuan uang, pemerintah AS juga dalam hal ini Departemen Pertahanan mengirimkan sekitar 24 anggota pasukan komando baret hijau yang berada di lokasi kejadian untuk menjalankan misi pelatihan langsung bersama dengan tim operasi penyelamatan korban dari negara setempat.

Dari Washington DC, Menteri Luar Negeri, John Forbes Kerry dan Menteri Pertahanan Asthon Carter memberikan rincian bantuan yang diberikan AS kepada Nepal termasuk adanya pesawat kargo dengan anggota tim penyelamat.

Selain itu kabar yang beredar dari kalangan pemerintah AS, bahwa pesawat angkut jenis Globemaster C-17 dipergunakan dan sudah berangkat dari pangkalan udara Dover di Delaware dengan 50 anggota tim SAR dari Depatemen Pemadam Kebakaran Los Angeles (FDLA)

“Dengan pesawat angkut kedua ini, AS akan memiliki hamper 130 orang anggota tim tanggap darurat di lapangan untuk melakukan evaluasi kordinasi dan respon kemanusiaan serta menyediakan kemampuan SAR bersama 45 ton bantuan,”ucap Juru Bicara Kemlu AS, Jeffrey Rathke.

Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 31 Maret 2015

Ketika Tiga Dubes RI Berbagai Pengalaman Diplomasi di Tiga Benua

JAKARTA, - Ada yang menarik ketika tiga dubes dari tiga benua berkumpul dalam satu ruangan untuk memberikan testimoni pengalaman diplomasi mereka di penempatan mereka.

Hal ini hanya terjadi dalam sebuah Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI yang menghadirkan mantan Duta Besar LBBP RI dari 3 benua, yaitu Eropa, Amerika, dan Afrika.

Sebagaimana dilansir dari laman Kemlu RI mengatakan menurut Dubes Alfred T Palembangan, Sekretaris BPPK mengatakan bahwa forum ini telah berkembang menjadi forum komunikasi publik yang ditandai dengan semakin luasnya kehadiran berbagai kementerian atau lembaga hingga perguruan tinggi.

“Forum Debriefing telah berkembang menjadi forum komunikasi publik yang ditandai dengan semakin luasnya kehadiran berbagai Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi, dan instansi lainnya,” ucap Sekretaris BPPK, Dubes Alfred T. Palembangan

Forum kali ini menghadirkan tiga Duta Besar periode 2010 – 2014, yakni Duta Besar Nahari Agustini (Duta Besar LBBP RI untuk Republik Turki), Duta Besar Nur Syahrir Rahardjo (Duta Besar LBBP RI untuk Republik Suriname, merangkap Republik Guyana), dan Duta Besar Eddy Poerwana (Dubes RI untuk Republik Zimbabwe merangkap Republik Mozambique, Republik Zambia, dan Republik Malawi).

Menurut Dubes Nahari Agustini memberikan penjelasan ketika isu hilangnya 16 WNI di Turki yang ternyata akan menyeberang ke Suriah mengatakan bahwa kondisi perbatasan dua negara tersebut terbentang sangat panjang yang berupa pegunungan.

“Kondisi perbatasan Turki-Suriah membentang sangat panjang, sekitar 900 Kilometer di wilayah yang berupa pegunungan”, ungkap Dubes Nahari Agustini

Panjangnya wilayah perbatasan dan sulitnya medan menjadi tantangan utama dalam mencegah orang, termasuk WNI yang ingin menyeberang ke Suriah.

Sejauh ini, KBRI telah melakukan kerjasama dengan pihak Turki untuk mencegah menyeberangnya WNI ke Suriah.

Selain itu, KBRI juga selalu menjalin dialog dengan kelompok mahasiswa dan pelajar asal Indonesia di Turki agar tidak ikut serta dalam kelompok radikal seperti ISIS.

“Kami juga mengusulkan kapada pihak Imigrasi Turki untuk menghentikan sementara pemberian visa on arrival bagi WNI yang bepergian ke Turki”, ujar Dubes Nahari.

Dalam hal ekonomi, hubungan Indonesia dan Turki berjalan dengan sangat baik. Sebagai salah satu strategic partner Indonesia,

Volume perdagangan Indonesia-Turki cukup besar, yaitu 2,4 Milyar Dollar AS pada tahun 2014. Dari jumlah tersebut, surplus berada di pihak Indoensia.

“Pada tahun 2014, Indonesia memiliki surplus perdagangan dengan Turki sekitar 1,8-1,9 Milyar dollar AS” Demikian imbuh Dubes Nahari.

Beda dengan Dubes Nur Syahrir Rahardjo yang menduduki pos di Suriname agak sedikit berbeda dimana negara tersebut sangat kental dengan budaya Jawa

Bahkan dirinya pernah ditanya oleh seorang warga keturunan Indonesia di negara tersebut apakah membawa kaset lagu dari musisi Mus Mulyadi.

Menurut Dubes Rahardjo, musisi-musisi lama Indonesia seperti Waljinah, Mus Mulyadi bahkan Didi Kempot pun digandrungi oleh warga di negara jajahan Belanda yang menggunakan bahasa sehari-hari bahasa Jawa selain bahasa Belanda.

“Bapak bawa kaset Mus Mulyadi, nggak?”, Kalau artis-artis Indonesia lama mereka suka, justru band Indonesia zaman sekarang yang tidak diminati di Suriname” ujar Dubes Rahardjo.

Hubungan Indonesia-Suriname memang sangat unik. Dengan sekitar 15% penduduk yang merupakan warga keturunan dari Imigran asal Pulau Jawa, keterikatan budaya kedua negara sangat erat.

Namun demikian, hubungan budaya yang dekat tersebut tidak berjalan tanpa tantangan. Saat ini, kalangan muda Suriname semakin tidak tertarik dengan budaya Indonesia, mereka lebih tertarik pada budaya pop yang berkembang.

“Setelah diamati, hal ini terjadi karena budaya Indonesia, terutama budaya Jawa yang ada di Suriname masih sangat tradisional dan tidak mengelami perkembangan”, jelas Dubes Rahardjo.

Dubes Rahardjo memberikan contoh di Suriname pertunjukan wayang masih diadakan semalam suntuk, yang tentu saja tidak menarik bagi kalangan muda.

Untuk itu, KBRI Paramaribo mencoba membawakan budaya-budaya tradisional Indonesia yang telah dimodernisasi, seperti menggelar pagelaran wayang dengan diselingi oleh campur sari.

“Dengan demikian, masyarakat Suriname semakin kembali tertarik pada budaya Indonesia”, tutup Dubes Rahardjo.

Bagaimana dengan Afrika negara yang banyak orang masih dianggap penuh dengan segala rupa mulai dari Ebola, konflik sekuler, AIDS dan masih banyak lagi.

Namun Afrika yang sekarang sudah lebih maju bahkan menurut Mantan Dubes RI untuk Zimbabwe dan Zambia, Eddy Poerwana yang mengatakan bahwa benua hitam tersebut adalah menarik

“Afrika adalah benua yang menarik,”ucap Dubes Eddy Poerwana

Menurutnya, tidak semua bagian di Benua Afrika panas dan dipenuhi konflik. Zimbabwe contohnya, selain memiliki kondisi yang relatif aman, negara tersebut memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, yang diwariskan oleh Inggris.

Dubes Eddy juga mengungkapkan bahwa hubungan Indonesia-Zimbabwe tidak bisa dilepaskan dari sisi historis, ketika Presiden Soekarno menaruh perhatian yang sangat besar bagi dekolonisasi kawasan Asia dan Afrika.

“Indonesia mendapatkan tempat yang spesial di mata Presiden Mugabe”, ujar Dubes Eddy.
Dalam bidang ekonomi, saat ini beberapa komoditi ekspor Indonesia, berupa produk-produk rumah tangga sederhana, seperti setrika dan kipas angin telah mendapatkan tempat di pasar Zimbabwe. Produk Indonesia dikenal dengan kualitasnya yang baik.

Namun, harga dari produk-produk Indonesia masih belum terjangkau oleh masyarakat Zimbabwe. Selain karena harga yang mahal akibat biaya distribusi yang tinggi, daya beli masyarakat Zimbabwe juga cenderung lemah karena krisis ekonomi akibat sanksi ekonomi yang dikenakan oleh negara-negara Barat.

Tidak kehabisan akal, indonesia berusaha untuk masuk melalui produk sehari-hari yang murah, yaitu mie instan yang ternyata sudah mulai akrab dengan masyarakat tersebut
“Indomie dan Sarimie sudah mulai masuk ke pasar Zimbabwe saat ini” ucapnya




Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz


Selasa, 10 Maret 2015

Bertemu dengan Menlu RI, Kosta Rika Berminta Buka Kantor Diplomatik di Jakarta

JAKARTA, - Menteri Luar Negeri RI menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Luar Negeri Kosta Rika, Hon. Alejandro Solano Ortiz, di Jakarta pada Selasa (10/3).

Sebagaimana informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan kelanjutan dari kunjungan Menteri Luar Negeri Kosta Rika pada 29 Oktober 2013 yang lalu yang dipandang bersejarah mengingat baru dilakukan setelah 28 tahun pembukaan hubungan diplomatik.

Dalam kunjungan kali ini, Wamenlu Kosta Rika menyampaikan rencana pembukaan kantor Kedutaan Besarnya di Jakarta.

Rencana ini sejalan dengan kebijakan relaunching “transpacific strategy” dimana Kosta Rika memandang Indonesia sebagai titik penting di kawasan.    

Selain rencana membuka kantor perwakilan, Indonesia juga berbagi pengalaman dalam keketuaan di Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) selama dua periode berturut-turut (2009-2011 dan 2011-2013) serta penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (PTM) FEALAC pada 13 – 14 Juni 2013 di Bali.

Tahun ini Kosta Rika menjabat sebagai Co-chair FEALAC bersama Thailand dan akan menyelenggarakan PTM FEALAC di San Jose pada bulan Agustus 2015.

Kedua pihak menyambut rencana penyelenggaraan Forum Konsultasi Bilateral Pertama antara RI - Kosta Rika yang back to back dengan penyelenggaraan PTM FEALAC. Kerja sama di bidang penanggulangan bencana juga menjadi bahasan yang patut untuk dijajaki lebih lanjut.

Pada bidang ekonomi, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan maupun investasi terutama pada sektor perkebunan, biofuel, eko-pariwisata dan industri spa.

Sementara di bidang sosial budaya, pertukaran kunjungan maupun pemanfaatan beasiswa yang disediakan Indonesia, diharapkan dapat semakin mendekatkan masyarakat kedua negara.

Kedepannya, kedua negara diharapkan dapat bekerjasama lebih erat dalam tataran bilateral, regional dan internasional.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz


Kamis, 05 Maret 2015

Dubes AS untuk Korsel Diserang Gunakan Pisau

SEOUL, - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Amerika Serikat untuk Republik Korea yang baru, Mark Lippert diserang seorang pria dengan menggunakan pisau ketika memberikan pidato dalam sebuah pertemuan di Sejong Hall.

Sebagaimana informasi yang beredar dan dilaporkan media setempat, akibat serangan tersebut pipi kanan Lippert harus merasakan ujung pisau tersebut, namun tidak membahayakan nyawanya.

Menurut Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap menuliskan bahwa serangan mendadak tersebut diluncurkan oleh seorang pria berusia 55 tahun bernama Kim.

Kejadian tersebut ketika Dubes Lippert berpidato, Kim datang dari belakang dan mendorong Dubes ke atas sebuah meja dan mulai menyerangnya.

Dalam keterangannya kepada Kepolisian, Kim mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk menentang latihan militer tahunan bersama antara Korea Selatan dengan Amerika Serikat yang baru dimulai pada awal pekan ini.

Terkait dengan insiden ini, Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi melalui juru bicaranya Marie Harf mengatakan bahwa sang Dubes saat ini berada dalam kondisi stabil setelah dilarikan ke rumah sakit.

“Kami mengutuk keras serangan ini,”ucapnya.

Jubir Harf juga mengatakan saat ini Kedutaan AS di Seoul tengah bekerjasama dengan kepolisian setempat untuk menangani serangan ini.

Sementara menurut Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Bernadette Meehan menyatakan bahwa Presiden berharap pria kelahiran 28 Februari 1973 ini dapat segera pulih.

“Presiden menyatakan bahwa doa dan pikirannya tertuju pada Duta Besar AS untuk Republik Korea, Mark Lippert dan istrinya, Robyn dan berharap dia segera sembuh,”ucapnya.

Dubes Lippert dan Obama saling bekerjasama ketika di Komite Hubungan Luar Negeri di Senat serta ikut berkeliling dunia dengan Senator sambil mengumpulkan pengalaman kebijakan luar negeri yang membantu membuka kampanye bagi sang presiden.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

New York Akui Dua Hari Besar Agama Islam

NEW YORK,- Pemerintah Kota New York akhirnya mengakui dua hari besar agama Islam, Idul Fitri dan Idul Adha dan akan meliburkan sekolah pada perayaan tersebut.

Sebagaimana dilansir New York Daily News, kepastian ini disampaikan oleh Walikota Bill de Blasio dan Kanselir Carmen Farina.

“Ini adalah perubahan yang masuk akal dan merupakan pengakuan atas berkembangnya komunitas Muslim serta menghargai kontribusi mereka pada kota ini,”ucapnya.

Sementara itu, Kanselir Farina bahwa kebijakan baru ini sebagai bukti keberagaman kota New York dimana terdapat 1,1 juta siswa berada di kota tersebut.

“Peraturan baru ini juga akan menjadi pembelajaran di kelas bagi siswa kita soal toleransi beragama dan kontribusi sosial terhadap kebudayaan yang berbeda,”ucapnya.

Untuk mewujudkan tersebut pada liburan musim panas tahun ini akan dirancang sebagai tanggal merah. Dengan kebijakan ini berarti New York ikut bergabung dengan beberapa negara bagian yang melibutkan siswanya merayakan Idul Adha dan Idul Fitri antara lain New Jersey, Massachusetts dan Vermont.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 03 Maret 2015

AS Segera Buka Perwakilan Diplomatik di Kuba

WASHINGTON, - Mulai membaiknya hubungan yang hampir 50 tahun bersitegangan antara Amerika Serikat dan Kuba membuahkan hasil dimana pihak Washington DC akan membuka perwakilan diplomatic mereka di Havana.

Sebagaimana dilansir Reuters pada Senin (2/3) waktu setempat mengatakan Presiden AS Barack Obama tengah berjanji Kedutaan Besar mereka berkedudukan di Havana akan dibuka sebelum digelar KTT Negara-negara Barat yang berlangsung di Panama pada pertengahan April.

“Harapan saya adalah bahwa kita akan dapat membuka kedutaan dan bahwa beberapa hal dasar akan disepakati, sebelum KTT Negara Barat pada 10-11 April di Panama. Perlu diingat bahwa kami tahun bahwa kami tidak akan mencapai hubungan yang normal dengan segera ada banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan,”ucapnya

Obama sendiri mengatakan bahwa telah melihat bila Havana akan menerapkan liberalisasi dengan membuka hubungan tersebut akan mendorong perubahan di Kuba.

“Kita akan menempuh upaya di mana kita dapat membuka hubungan dengan Kuba dengan cara yang akan mendorong upaya di mana kita dapat membuka hubungan dengan Kuba dengan cara yang akan mendorong perubahan di Kuba. Dan kita sudah melihatnya, kenyataan bahwa sejak pengumuman kami pemerintah Kuba telah mulai membahas cara-cara menata kembali perekonomian mereka untuk mengakomodasi kemungkinan investasi asing. Ini membuka lebih banyak kesempatan bagi pengusaha ekonomi yang lebih transparan dan menciptakan lebih banyak ruang untuk kebebasan bagi rakyat Kuba,”ucapnya.

Sebagai informasi, Washington dan Havana pada 17 desember 2014 lalu mengumumkan kedua negara ini akan memulihkan hubungan diplomatic setelah berupaya mewujudkan perdamaian secara rahasia selama 18 bulan terakhir.

Dalam mewujudkan itu pada Jumat (27/2) lalu waktu setempat AS dan tim negosiasi Kuba akan mengadakan pertemuan di Washington.

Sepanjang pertemuan tersebut kedua belah pihak telah menunjukkan kemajuan walau tidak menetapkan tanggal pembaruan resmi hubungan diplomatic dua negara yang sudah putus sejak 50 tahun lalu.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Rabu, 25 Februari 2015

Jamaika Legalkan Ganja

KINGSTON, - Jamaika yang terkenal dengan musik Regge dan lintingan ganja ternyata baru saja melegalkan kepemilikan barang tersebut oleh Parlemen dalam sebuah Undang-Undang.

Sebagaimana dilansir dari Independent, Mariyuana baru saja dilegalkan kepemilikannya oleh Palrlemen dengan debat berjam-jam.

Produk terbaru tersebut akan segera diterapkan di Jamaika dalam mengatur dekriminilisasi kepemilikan ganja dalam jumlah kecil yaitu 2 ons.

Ilustrasi - Istimewa

Selain itu masyarakat diperbolehkan untuk menanam lima pot ganja atau lebih sedikit dari itu. Selain itu untuk para penganut aliran kepercayaan rastafarianisme di negeri itu boleh menggunakan ganja dalam upacara ritual keagamaan untuk pertama kalinya.

Menurut Peter Bunting, Menteri Pertahanan Nasional Jamaika, diloloskannya undang-undang ini tidak berarti menciptakan kebebasan bagi semua orang untuk menanam, mengirimkan dan membeli bahkan mengekspor ganja.

“Diloloskannya undang-undang ini tidak berarti menciptakan kebebasan bagi semua orang untuk menanam, mengirimkan, membeli atau mengekspor ganja. Aparat keamanan akan terus menerapkan hukum di Jamaika yang sesuai dengan kesepakatan internasional,”ucapnya.

Apa yang dilakukan Jamaika ini adalah hasil dari puluhan tahun perdebatan yang terjadi di negeri itu, dasar perdebatan tersebut jika dilakukan akan khawatir melanggar Konvensi Narkotika PBB yang mengancam adanya sanksi dari Amerika.

Setidaknya apa yang dilakukan Jamaika sudah diikuti oleh Uruguay yang menjadi negara pertama yang menciptakan pasal legal mariyuana kemudian, Argentina pada tahun 2009 dalam produk hukumnya mengatakan penangkapan serta memenjarakan pemilik ganja adalah melanggar konsitutsi.

Amerika Serikat sendiri setidaknya 20 negara bagian di kawasan tersebut sudah melegalkan ganda, dan Alaska yang baru saja melegalkan barang tersebut.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Dubes RI Serahkan Kredensial kepada Presiden Chile

SANTIAGO, - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Chile, Philemon Arobaya menyerahkan surat kepercayaan (letter of credential) kepada Presiden Chile Michelle Bachelet.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemlu RI, acara penyerahan kredensial bertempat di ruangan O’Higgins, Istana Kepresidenan La Moneda, Santiago.

Dok. KBRI Santiago
Sebelum penyerahan kredensial diawali dengan pemeriksaan barisan kehormatan oleh Dubes Arobaya kemudian dilanjutkan dengan penyerahan surat kepercayaan kepada Presiden Bachelet.


Lepas penyerahan kredensial, Dubes Arobaya, berkesempatan melakukan audiensi dengan Presiden Chile selama 15 menit.

Dalam audiensi tersebut, Dubes Arobaya menyampaikan salam hormat dan penghargaan yang tinggi dari Presiden RI kepada Presiden Michelle Bachelet dan rakyat Chile.

Dalam kesempatan ini juga dibahas mengenai berbagai hal dalam meningkatkan hubungan bilateral baik bidang politik maupun sosial, budaya dan ekonomi.

Setelah beraudiensi, Dubes Arobaya pun meninggalkan Istana Kepresidenan La Moneda dengan penghormatan dari Pasukan Cabineros (Kepolisian Republik Chile) bersamaan dengan dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dimainkan Pasukan Kehormatan di depan pintu utama Istana.

Sebagai informasi, dalam penyerahan kredensial ini, tidak hanya Indonesia yang menyerahkan tetapi juga berasal dari Kerajaan Saudi Arabia, Republik Islam Iran, Selandia Baru, Republik Irlandia, dan Republik Finlandia.

Dubes Arobaya mendapatkan kesempatan pertama untuk menyerahkan kredensial kepada Presiden Chile.

Duta Besar Philemon Arobaya sendiri adalah Dubes RI yang ke-7 sejak dibukanya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Santiago pada tanggal 8 Maret 1991.

Semenara hubungan bilateral antara Indonesia dan Chile sendiri sudah terjalin hampir 50 tahun tepatnya pada tahun 1965.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz

  

Selasa, 24 Februari 2015

Parlement Berharap Perdagangan Indonesia-Kanada Terus Ditingkatkan

JAKARTA, - Perdagangan antara Indonesia dan Kanada sekiranya dapat terus ditingkatkan dimana per tahun 2013 lalu mencapai USD2,4 miliar.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Setya Novanto ketika menerima kunjungan kehormatan 11 anggota Senat Kanada yang dipimpin Raynell Andreychuck yang didampingi Dubes Kanada untuk Indonesia Donald Bobiash di Senayan.

“Ke depan, kami berharap nilai perdagangan kedua negara dapat terus ditingkatkan,”ucapnya.
Dok. DPR-RI

Sebagaimana dilansir dari laman resmi DPR, nilai investasi Kanada di Indonesia hingga kuartal I tahun 2014 mencapai USD261,6 juta dan bisa terus ditingkatkan.

“Kami DPR RI periode 2014-2019 siap melanjutkan kerja sama antar parlemen kedua negara yang selama ini berjalan baik,”ucapnya.

Ketua Novanto juga mengatakan kerja sama antar parlemen perlu dikembangkan oleh kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin.

Ketua Novanto yang dalam pertemuan ini didampingin Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Wakil Ketua Komisi I, Tantowi Yahya ini menjelaskan kerja sama yang sudah terjalin antara lain penanggulangan terorisme, ekonomi, kejahatan transnasional, hukum dan Hak Asasi Manusia, pendidikan, penerbangan, pertanian, peternakan, kehutanan dan sosial budaya.

Politisi dari Partai Golkar ini pun berharap pemerintah Indonesia yang sedang membangun poros maritim dapat melibatkan Kanada dalam pembangunan sektor yang berpotensi pada sumber daya alam yang melimpah.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Meksiko Protes Ucapan Paus Fransiskus

MEXICO CITY, - Meksiko mengirimkan surat protes kepada Vatikan lantaran perkataan yang disampaikan pemimpin tertinggi umat Katolik itu bahwa negara mereka dicitrakan menderita akibat peredaran narkotika.

Protes ini disampaikan Menteri Luar Negeri Meksiko, Jose Antonio Meade yang prihatin mendengar negara itu  dicitrakan sebagai negara para pengedar narkotika.

Istimewa
“Kami telah bertemu dengan nuncio (perwakilan Vatikan) dan kami akan mengirimkan nota protes dan yang paling membuat khawatir adalah tantangan pemberantasan narkotika adalah tantangan bersama. Meksiko melakukan upaya keras dalam menjaga tantangan tersebut,”ucapnya

Sementara itu Juru Bicara Gereja Katolik Roma di Meksiko mengatakan dirinya masih melakukan konfirmasi apakah ucapan yang diprotes pihak negeri itu benar dari Paus, namun seorang pejabat di Kemlu Mexico mengatakan bahwa Vatikan telah mengonfirmasi tentang keabsahan surat elektronik tersebut.

Ucapan Paus yang mengundang reaksi dari Meksiko berawal dari surat Elektronik  (email) skepada Organisasi HAM Argentina La Alameda yang mengatakan bahwa Argentina terancam mengalami Meksikonisasi yang merujuk pada situasi dan kekerasan yang dilakukan kartel narkotika di Meksiko.

“Semoga kita tidak terlambat mencegah Meksikonisasi. Saya telah berbicara dengan beberapa uskup Meksiko di saat-saat sulit ini,”demikian isi surat elektronik Paus

Apa yang dikirimkan Paus kepada lembaga tersebut dijawab oleh Gustavo Vera melalui wawancara radio Argentina dimana pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio hanya memberikan kesan keprihatinan yang mendalam soal perdagangan narkotika yang kian parah di negeri Tango tersebut

“Dalam surat itu dia memberikan kesan keprihatian yang mendalam soal perdagangan narkotika yang kian parah dan mengakar di dalam Argentina,”ucapnya

Sebagai informasi, lebih dari 100 ribu orang tewas akibat kekerasan kartel narkotika di Meksiko sejak awal tahun 2007, puncaknya adalah penculikan dan pembantaian terhadap 43 mahasiswa di Meksiko yang melibatkan polisi bekerja sama dengan geng narkotika.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/ CatatanLorcasz

Dubes RI untuk Brasil Berikan Kronologi Kejadian

JAKARTA, - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Brasil, Toto Riyanto akhirnya tiba di Jakarta sejak Senin (23/2) pagi setelah dipanggil pulang oleh pemerintah.

Dipanggil pulangnya Dubes RI ini terkait insiden pelecehan diplomatic yang dilakukan Presiden Brasil ketika akan menyampaikan surat kredensial sebagai tanda untuk bekerja mewakili Indonesia.

Dok. Kemlu RI
Penjelasan Dubes Toto ini disampaikan ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana dengan didampingi Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi

“Rencananya yang memberikan credential letter adalah saya dulu, tapi saatnya saya harus melaksanakan. Saya dipanggil oleh Menlu mereka ke dalam suatu ruangan dan menyatakan bahwa penyerahan credential saya ditunda,”ucapnya.

Mantan petinggi TNI AU ini mengatakan dirinya mendapatkan giliran pertama dalam menyerahkan kredential disamping terdapat lima dubes negara lainnya yang akan melakukan kegiatan serupa di Istana.

Dengan perlakuan tersebut yang dianggap tidak wajar, dirinya langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Kementerian Luar Negeri RI, dan dengan cepat Kemlu pun memutuskan Dirinya pulang ke Jakarta untuk konsultasi.

“Yang jadi persoalan adalah pada waktu itu saya datang bukan hanya atas nama saya pribadi tetapi saya membawa surat atas nama presiden saya dan seluruh rakyat Indonesia. Di situ saya merasa sebagai hal yang tidak wajar,”ucapnya.

Mantan Atase Pertahanan RI di London dan New York ini menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan undangan resmi melalui nota diplomatic dari Departemen Luar Negeri Brasil pada Kamis (19/2) untuk diminta hadir pada Jumat (20/2) pagi untuk mengikuti penyerahan kredensial yang sudah dibawa dari Jakarta.

“Pukul 08.15 (tanggal 20 Februari 2015) protokol datang menjemput saya ke Wisma Indonesia dan membawa kendaraan dari Pemerintah Brasil siap dengan benderal Indonesia dan bendera Brasil dilengkapi dengan 2 voorijder untuk mengantar saya ke Istana. Itu saya lakukan sesuai petujuk protokol,”ucapnya.

Setiba di Istana, alumni Akabri Angkatan Udara 1973 ini masuk lewati jalur kehormatan dengan didampingi para diplomat Indonesia, kemudian Toto menerima briefing terkait pelaksanaan kredensial tersebut.

“Meskipun dalam penundaan itu disampaikan alasannya apa sebabnya. Saya kira kita tahu semua pasti ada kaitannya dengan rencana hukuman mati yang kedua,”ucapnya.

Saat ini, Toto berada di Jakarta dan tidak tahu sampai kapan dirinya di Indonesia dan kembali ke Brasil.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz