Tampilkan postingan dengan label #SurabayaMelawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #SurabayaMelawan. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 April 2015

KONI Tidak Sanggup Supervisi Liga

JAKARTA, - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengaku tidak sanggup melakukan supervise kompetisi sepak bola di negeri ini terkait pembekuan yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga terhadap PSSI.

Informasi yang beredar, bahwa Ketua Umum KONI, Toni Suratman ketika menerima Ketua Umum PSSI yang dibekukan, La Nyalla Mattalitti di kantornya, Senayan, Jakarta

Tono mengatakan KONI tidak bisa melakukan supervise kompetisi sepak bola di bawah bendera PSSI sesuai surat edaran pembekuan organisasi tersebut.

Rencananya KONI akan melakukan pertemuan dengan Kemenpora dalam satu-dua hari ke depan, dan untuk sementara KONI mengakui hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung di akhir pekan lalu di Senayan


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

PSSI Gagal Bertemu dengan Menpora

JAKARTA, - Para petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) gagal bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk membahas soal pembekuan PSSI.

Entah belum mengirimkan undangan, informasi yang beredar bahwa Menpora ketika kedatangan para petinggi PSSI sedang berada di Palembang.

Walau tidak bertemu dengan Menpora, podium yang berada dalam gedung Kemenpora dijadikan sebagai ajang pembelaan kepada para jurnalis.

Ketua Umum PSSI yang dibekukan, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa sikap yang diambil Menpora tidak berpengaruh terhadap hasil kongres luar biasa PSSI telah disahkan oleh otoritas tertinggi yang mereka dewakan, FIFA

“PSSI hasil KLB di Surabaya pada 18 April itu sudah dinyatakan sah oleh FIFA. Semua dilakukan secara demokrasi, transparan, fair play, semua sudah dilakukan seperti itu. Jadi kalau ada yang merasa ingin membentuk tim transisi, kemudian menjalankan kongres itu saya anggap perbuatan yang liar ! Dan saya akan ajukan secara hukum. Negara kita negara hukum kalau semua bisa seeana-enaknya menyelenggarakan kongres yang sesuai keinginannya, ini akan menjadi ramai,”ucapnya.

La Nyalla juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan FIFA bahkan mengucapkan selamat kepada dirinya dan tidak menganggpa adanya pembekuan.

“Saya sudah mendapatkan ucapan selamat dari FIFA. Mereka tidak anggap (pembekuan) itu. Saya gak merasa ada pembekuan. Pembekuan itu adanya di Kemenpora saja. tapi di FIFA sama sekali tidak ada jadi apa yang dilakukan Kemenpora saya katakan offside,”ucapnya.

Setelah berkunjung ke Kemenpora kabar PSSI yang baru terbentuk akan melakukan sedikit tour untuk mensosialisasi serta perkenalan kepada sejumlah pihak seperti KONI, KOI dan kementerian serta DPR.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz

PSSI Siap Bertemu degan Menpora

JAKARTA, - Pasca dibekukannya PSSI sebagai organisai membuat para petinggi berinisiatif untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Kedatangan para pengurus PSSI terpilih pada Kongres ini akan berbicara langsung dengan Menpora Imam Nahrawi terkait surat pembekuan yang keluar dari Kemepora pada 18 April di saat organisasi tersebut sedang melakukan kongres.

Bahkan informasi yang beredar selain bertemu dengan Menpora, PSSI juga sedang membentuk tim hukum untuk segera melakukan somasi kepda Menpora untuk mencabut keputusannya dalam waktu dekat.

Namun pihaknya masih terbuka untuk melakukan dialog agar Menpora luluh hatinya yang berujung mencabut surat pembekuan tanpa menempuh jalur hukum


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Sabtu, 18 April 2015

Inilah 12 Anggota Exco PSSI 2015-2019

SURABAYA, - Selain memilih ketua dan wakil ketua umum PSSI, dalam kongres luar biasa ini juga akan memilih anggota komisi eksekutif (Exco) untuk periode 2015-2019.

Setidaknya ada 12 nama yang terpilih menjadi Exco PSSI untuk periode 2015-2019, menariknya satu diantara dua belas nama tersebut terdapat Diza Rasyid Ali yang menjadi satu-satunya wanit dalam posisi tersebut.

Namun sayangnya ke-12 anggota Exco ini tidak akan bisa bekerja dalam waktu dekat dalam memajukan sepakbola nasional lantaran harus menerima kenyataan PSSI dibekukan dan tidak diakui keberadaannya oleh Kemenpora.

Berikut ke-12 Exco PSSI

Diza Rasyid Ali, Djamal Aziz, Dodi Reza Alex Noordin, Gusti Randa, Hadiyandra, Husni Hasibuan, Djhat Lin Eng, La Siya, Reva Deddy Utama, Robertho Rouw, Zulfadli dan Tony Apriliani



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz.

#SurabayaMelawan, Ketum Baru PSSI Siap Bertemu Menpora

SURABAYA, - Merasa jabatan yang baru dijabatnya tidak akan berdampak ke depannya setelah organisasinya dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga membuat Ketua Umum PSSI akan bertemu dengan Menpora.

Hal ini disampaikan La Nyalla Mahmud Matalitti setelah dinyatakan menang dan berhak menduduki posisi Ketua Umum PSSI.

“Saya akan berbicara dengan Menpora, saya akan sampaikan semuanya kepada Menpora solusinya bagaimana,”ucapnya.

Bukannya merendah Ketum PSSI yang juga salah satu ketua ormas di Jawa Timur ini malah akan mengambil langkah hukum atas tindakan Menpora terhadap organisasi yang baru dia jabat.

“Yang mana, kita jangan main bekukan-bekukan lah, kalau sudah saya sampaikan tapi menpora masih membekukan PSSI, saya akan ambil tindakan hukum,”ucapnya.

La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih secara telak sebagai Ketua Umum Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia dalam pemilihan suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel JW Marriott Surabaya.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#SurabayaMelawan, Bonek 1927 Apresiasikan Tindakan Kemenpora

SURABAYA, - Kebijakan yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam membekukan dan tidak mengakui keberadaan PSSI mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia termasuk pecinta sepakbola Indonesia.

Salah satunya adalah Ketua Presidium Arek Bonek 1927, Andie Pecie sebagaimana dilansir media setempat, pihaknya mengapresiasikan langkah cepat Kementerian Pemuda dan Olahraga dan berharap pemerintah untuk menata sepakbola Indonesia lebih baik.

“Memang pemerintah harus mengambil langkah cepat. Pembekuan ini menurut saya langkah jitu untuk benahi PSSI ke depan. Untuk itu pemerintah harus segera menata kembali PSSI mulai dari nol,”ucapnya.

Menurut Andi, langkah cepat yang harus dilakukan Menpora adalah menata sepakbola nasional lebih baik dan profesional termasuk para pengurus klub.

Walaupun menolak atas tindakan Kemenpora, PSSI nampaknya harus mengalah, membuang ego dan keras kepalanya dan mau mengikuti aturan demi majunya sepakbola karena bagaimanapun stadion yang digunakan pada klub peserta yang bernaung di PSSI adalah kepunyaan pemerintah.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Bonek 1927 : Ketum PSSI Terpilih Ilegal

SURABAYA, - Komunitas supporter Persebaya yang disebut Arek Bonek 1927 mengatakan bahwa keberadaan Ketua Umum PSSI terpilih pada Kongres Luar Biasa PSSI adalah illegal.

Ilegalnya Ketua Umum PSSI terpilih yaitu La Nyalla Mahmud Mattalitti karena Menteri Pemuda dan Olahraga teleh membekukan dan tidak mengakui PSSI.

Hal ini disampaikan Koordinator Arek Bonek 1927, Andi Pecie sebagaimana dilansir dari media setempat mengatakan bahwa apapun hasil yang dikeluarkan dari KLB PSSI adalah abal-abal atau tidak sah.

“Menpora telah mengeluarkan surat berupa sanksi tegas kepada PSSI. Kegiatan apapun yang digelas PSSI pemerintah tidak mengakui dan itu tidak sah secara hukum, termasuk terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI 2015-2014 secara hukum tidak sah alias abal-abal,”ucapnya.

Andi juga menambahkan bahwa para bonek mendukung penuh keputusan Menpora sebagai langkah perbaikan sepakbola Indonesia dan harus segera bertindak cepat dengan tetap menjalankan kompetisi sepakbola tanah air.

Sebagai informasi, La Nyalla Mattalitti menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2019 dengan perolehan 92 suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI di JW Marriott, Surabaya

Namun hadirnya La Nyalla sebagai ketua umum PSSI tidak ada artinya karena bersamaan dengan hasil tersebut, Kemenpora membekukan dan tidak mengakui PSSI.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

PSSI Jabar Setuju Keputusan Menpora

SURABAYA, - Keputusan yang dikeluarkan Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan membekukan PSSI ternyata mendapatkan tanggapan positif dari internal organisasi tersebut.

Salah satunya sebagaimana dilansir dari media setempat adalah Ketua PSSI Jawa Barat, Dudy S Sutandi yang mengatakan bahwa langkah tersebut tepat karena sudah tiga kali Kemenpora melayangkan surat teguran tiga kali kepada PSSI Pusat.

Menurut Ketua Dudy, seharusnya PSSI tanggapi peringatan dari Menpora dan BOPI tentang syarat klub yang mengikuti kompeti liga Indonesia musim 2015.

Menurutnya lagi teguran itu karena pemerintah sudah kesal dengan ulah PSSI Pusat dimana Arema Cronus dan Persebaya tidak penuhi syarat namun oleh PSSI dua klub itu tetap dimasukkan untuk berkompetisi.

Dirinya berharap dengan adanya kebijakan ini membuat PSSI dan pemerintah dapat berjalan searah demi perkembangan sepakbola tanah air yang lebih maju.

Sebagai informasi, La Nyalla Mattalitti menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015-2019 dengan perolehan 92 suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI di JW Marriott, Surabaya

Namun hadirnya La Nyalla sebagai ketua umum PSSI tidak ada artinya karena bersamaan dengan hasil tersebut, Kemenpora membekukan dan tidak mengakui PSSI.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#SurabayaMelawan, Erwin Dwi Budiawan dan Hinca Pandjaitan Jabat Waketum PSSI

SURABAYA, - Selain melakukan pemilihan ketua dalam Kongres Luar Biasa PSSI juga lewat pemungutan suara menetukan jabatan wakil ketua umum.

Kongres yang digelar di JW Marriott, Surabaya, dua orang terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI. Dua orang ini adalah Erwin Dwi Budiawan dan Hinca Pandjaitan.

Duo maut PSSI ini unggul telak dari para pesaingnya, Erwin mendapatkan 92 suara sedangkan Hinca 88 suara.

Sedianya ada 17 kandidat yang pada awal ngoto untuk menduduki kursi Waketum namun sejak dibukanya KLB beberapa dari mereka ini seperti sadar ini akan kemampuan secara nurani akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

Beberapa kandidat yang sadar akan kemampuannya dan mundur adalah Robertho Rouw, Tony Apriliani, Benhur Tommy Mano. Untuk posisi Ketua Umum Persatuan SepakBola Seluruh Indonesia adalah La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Sebagai informasi, Erwin Dwi Budiawan, sebelum menjabat Waketum adalah anggota Komite Eksekutif PSSI dan Ketua Komite Kompetisi PSSI. 

Sementara Hinca sendiri adalah Ketua Komisi Disiplin PSSI serta Ketua Departemen Integritas PSSI


Kontak Blog > ervancaa@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#SurabayaMelawan, Persipura Menantikan Nasib di Piala AFC

SURABAYA, - Pasca insiden pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga membuat sejumlah petinggi sepakbola negeri ini kaget dan tak percaya karena selama ini hanya isapan jempol belaka.

Dengan adanya pembekuan PSSI maka yang akan berdampak benar adalah dua klub Indonesia yang sedang menikmati manisnya kompetisi tingkat Asia yang bingung akan nasib mereka.

Informasi yang beredar di arena Kongres, Persipura Jayapura salah satu tim Indonesia yang sedang berjaya dalam kompetisi AFC Cup ini merasa harap-harap cemas dengan keputusan Kemenpora ini.

Bila keputusan Kemenpora tersebut menurut pemikiran FIFA sebagai intervensi maka itu akan membekukan PSSI juga.

Bila itu terjadi dari FIFA maka sia-sialah usaha mereka untuk bisa memberikan wajah cerah sepakbola Indonesia di mata penikmat bola Asia.

Rocky berharap ketum PSSI yang baru terpilih di KLB segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan sepakbola dan kompetisi.

“Kami Persipura pantang untuk keluar dari aturan, kami pernah mengalami hal ini dan kalau itu terulang memang siapa yang mau tanggung jawab ? Persipura ini sudah berjuang di AFCs sudah tinggal sisa dua pertandingan di grup kami pun sudah keluar biaya. Kalau nanti kita sampai kena ban, lalu nasib kami bagaimana,”ucapnya sebagai dilansir dari media setempat.

Sebagai informasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI mengeluarkan sanksi pembekuan terhadap PSSI karena organisasi tersebut mengabaikan tiga surat peringatan yang dikirimkan kepada PSSI soal kompetisi dan dua klub yang tidak direkomendasikan tetap berkompetisi.

Dengan kebijakan ini, kemungkinan Persib dan Persipura Jayapura yang mewakili Indonesia dalam kancah sepakbola Asia terancam diskualifikasi dari Piala AFC bila PSSI dijatuhi sanksi oleh FIFA.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#SurabayaMelawan, Persib Kaget PSSI Dibekukan

SURABAYA, - Pasca dibekukan dan tidak diakuinya PSSI sebagai organisasi di Indonesia membuat sejumlah pengurus klub yang bernaung dan berkompetisi di bawah bendera PSSI mengaku kaget dengan kebijakan Menpora tersebut.

Adalah Manajer Persib Bandung, Umur Muchtar sebagaimana dilansir dari media setempat mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

“Wah, saya masih kaget, kalau ada keputusan seperti itu untuk apa kongres ini. Untuk saat ini saya belum mau berkomentar,”ucapnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI mengeluarkan sanksi pembekuan terhadap PSSI karena organisasi tersebut mengabaikan tiga surat peringatan yang dikirimkan kepada PSSI soal kompetisi dan dua klub yang tidak direkomendasikan tetap berkompetisi.

Dengan kebijakan ini, kemungkinan Persib dan Persipura Jayapura yang mewakili Indonesia dalam kancah sepakbola Asia terancam diskualifikasi dari Piala AFC bila PSSI dijatuhi sanksi oleh FIFA.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Ketum PSSI Baru Abaikan Putusan Menpora

SURABAYA, - Bukan PSSI kalau tidak keras kepala dan ngotot jika ada yang mencoba menghalanginya walaupun secara jelas organisasi ini ada kesalahannya.

Hal ini juga bisa dilihat dimana sang Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 yang baru saja terpilih, La Nyalla Mahmud Mattaliti langsung mengeluarkan pernyataan pertamanya bahwa pihaknya tidak akan terpengaruh dengan keputusan Kemenpora soal sanksi pembekuan organisasi mereka.

Bahkan La Nyalla mengatakan tidak peduli terhadap putusan tersebut dan hanya menjalankan apa yang ada di KLB untuk tetap berjalan dengan mengikuti aturan FIFA.

La Nyalla bahkan akan beradu dalil hukum dengan kemenpora soal insiden ini, dirinya sudah menyerahkan kepada tim hukum PSSI untuk prosesnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI mengeluarkan sanksi pembekuan terhadap PSSI karena organisasi tersebut mengabaikan tiga surat peringatan yang dikirimkan kepada PSSI soal kompetisi dan dua klub yang tidak direkomendasikan tetap berkompetisi.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Inilah Surat Pembekuan PSSI

JAKARTA, - Akhirnya apa yang diharapkan demi sepakbola Indonesia semakin maju dan bebas dari praktek tidak etis terwujud.

Hari ini, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi di Jakarta secara mengejutkan disaat pada hari yang sama di Surabaya PSSI sedang mengadakan Kongres membekukan organisasi tersebut dan tidak mengakui keberadaan orang-orang dalam pengurus tersebut.

Berikut adalah siaran pers dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI terkait pembekuaan PSSI sebagaimana dilansir dari laman resmi kementerian tersebut.

No. 19/Kom-Publik/Kemenpora/4/2015:

Keputusan Menpora No. 01307 Tahun 2015

Tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui


Menpora Imam Nahrawi pada tanggal 17 April 2015 telah menanda-tangani Keputusan Menpora No.  01307 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif  Berupa Kegiatan Keolahragaan  PSSI Tidak Diakui. 

Adapun pertimbangan dikeluarkannya keputusan ini adalah: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 121 ayat (2) dan Pasal 122 ayat (2) huruf g Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, Menteri mempunyai kewenangan untuk pengenaan sanksi administratif pada tiap pelanggaran administratif dalam pelaksanaan penyelenggaraan keolahragaan tingkat nasional.

Selain itu, juga pertimbangannya, bahwa secara de facto dan de jure sampai dengan tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam Teguran Tertulis Nomor 01133/Menpora/IV/2015 tanggal 8 April 2015, Teguran Tertulis II 01286/Menpora/IV/2015 tanggal 15 April 2015   dan Tegutan Tertulis III 01306/Menpora/IV/2015 tanggal 16 April 2015, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui Teguran Tertulis dimaksud.

Keputusan tersebut selengkapnya menyebutkan:

1.       Pengenaan Sanksi Adminsitratif kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, yang selanjutnya disingkat Sanksi Adminsitratif kepada PSSI berupa kegiatan keolahragaan yang bersangkutan tidak diakui.

2.       Dengan pengenaan Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada DIKTUM PERTAMA, maka seluruh kegiatan PSSI tidak diakui oleh Pemerintah, oleh karena-nya setiap Keputusan dan/atau tindakan yang dihasilkan  oleh  PSSI termasuk Keputusan hasil Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa  tidak  mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak sah dan batal demi hukum bagi organisasi, Pemerintah di tingkat pusat dan daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait.

3.       Dengan pengenaan Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada DIKTUM PERTAMA dan  DIKTUM KEDUA, maka seluruh jajaran Pemerintahan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada kepengurusan PSSI, dan seluruh kegiatan keolahragaannya.

4.       Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku: a. Pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya  kepengurusaan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme  organisasi dan  statuta FIFA;

b. Demi kepentingan nasional, maka persiapan Tim Nasional Sepakbola Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2015 harus terus berjalan, dalam hal ini Pemerintah bersama KONI dan KOI sepakat bahwa KONI dan KOI bersama Program Indonesia Emas (PRIMA) akan menjalankan persiapan Tim Nasional;

c. Seluruh pertandingan Indonesia Super League/ISL 2015, Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan supervisi KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan Klub setempat.

5.       Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan Tim Transisi sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KEEMPAT huruf a,   bertanggungjawab dan  berkewajiban menyampaikan laporan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga.

6.       Biaya yang timbul akibat dari ditetapkannya Keputusan Menteri ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran 2015.

7.       Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

PSSI Dibekukan, Timnas Diserahkan Kepada KONI dan KOI

JAKARTA, - Pasca dibekukan dan tidak diakuinya PSSI sebagai organisasi di negeri ini membuat pertanyaan bagaimana nasib timnas Indonesia yang akan berlaga dalam ajang internasional seperti Sea Games dan kualifikasi.

Namun itu sudah terjawab sesuai dengan surat yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi bernomor  01307 tahun 2015 ini mengatakan bahwa persiapan timnas Indonesia untuk Pra Piala Dunia 2018 dan Pra Piala Asia 2019 serta Sea Games 2015 di Singapura akan diserahkan kepada KONI dan KOI

Oleh KONI dan KOI sendiri timnas Indonesia akan dimasukan dalam Program Indonesia Emas (Prima) sama seperti organiasi olahraga lainnya.

Selain menyerahkan timnas Indonesia kepada KONI dan KOI dalam surat tersebut pemerintah akan membentuk tim transisi untuk mengambil segala hak dan kewenangan yang selama ini dipunyai PSSI sesuai dengan mekanisme statute FIFA.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kongres PSSI, La Nyalla Menang

SURABAYA, - Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Surabaya telah mendapatkan sosok yang akan memimpin organisasi sepakbola ini untuk lim tahun mendatang

Adalah La Nyalla Mahmud Mattalitti yang unggul dalam pemungutan suara dengan mendapatkan sekitar 92 suara, posisi kedua ditempati Syarif Bastaman dengan 14 suara.

Dalam pemungutan di Kongres Luar Biasa PSSI ini ada sekitar 106 dari 107 undangan pemilih yang hadir, dengan rincian 18 klub ISL dan 34 Asosiasi Provinsi, 16 Divisi Utama, 22 Piala Nusantara dan tiga asosiasi terafiliasi. PSS Sleman tidak hadir dalam kongres dan menggunakan hak memilihnya.

La Nyalla sendiri bisa unggul dikarenakan ada beberapa calon ketua umum pesaingnya memilih mundur dari bursa jelang pemungutan suara.

Para pesaingnya yang memilih mundur dengan melanggengkan La Nyalla sebagai pemenang adalah Djohar Arifin Husin, Sarman, Joko Driyono, Achsanul Qosasi.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kemenpora Resmi Bekukan PSSI

JAKARTA, - Kabar mengejutkan dari Senayan, Jakarta dimana disaat PSSI sedang mencari pemimpin barunya Kementerian Pemuda dan Olahraga RI mengeluarkan pernyataan dimana organisasi sepakbola ini di bekukan kegiatannya.

Sebagaimana informasi dari yang diterima dari Kemenpora, Menteri Pemuda dan Olahraga akhirnya menjatuhkan sanksi pembekuan untuk PSSI dalam surat dengan register nomor 01307 tahun 2015.

Dalam surat tersebut, Kemenpora menganggap secara de facto dan de jure PSSI mengabaikan tiga surat peringatan yang sudah dikirimkan sebelumnya dimana secara sah dan meyakinkan organisasi ini tidak mematuhi kebijakan pemerintah melalui surat peringatan tersebut.

“ Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Pengenaan Sanksi Administratif berupa Kegiatan Keolahragaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia tidak diakui,”demikian penjelasan surat yang ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi tertanggal 17 April 2015.

Dengan melihat situasi ini, sangat ironis disaat PSSI menggelar Kongres Luar Biasa di Surabaya untuk mencari sosok pemimpin baru yang mampu mensinergikan dan pencerahan bagi pecinta sepakbola nasional.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Kongres PSSI, Joko Driyono Mundur

SURABAYA, - Setelah dibuka oleh Ketua KONI maka proses selanjutnya dari Kongres Luar Biasa PSSI adalah pemungutan suara untuk menentukan kepengurusan baru namun ada kejadian unik jelang pelaksanaan tersebut.

Dimana tiga kandidat calon ketua umum secara mengejutkan menyatakan mengundurkan diri dari bursa calon, ketika orang ini adalah Joko Driyono, Achsanul Qosasi dan Djohar Arifin Husin.

Djohan mengumumkan pengunduran dirinya dengan maju ke podium dan menyatakan mundur dengan alasan tidak ingin jadi incumbent dan berharap proyek yang sudah dijalankan bisa dilanjutkan kembali.

Sementara Joko dan Achsanul mengumumkan pengunduran diri mereka dengan surat yang ditandatangani pada 17 April 2015.

Terkait dengan pengunduran diri Joko, informasi yang beredar di Arena mendapatkan pertanyaan dari Manager Persib Umuh di depan forum dimana pada saat bursa Direktur PT Liga ini tidak lolos kemudian mengajukan banding dan diterima tetapi sekarang memilih mundur.

Namun pertanyaan Umuh tidak dijawab yang bersangkutan bahkan ketua komite pemilihan langsung menjawab untuk menyingkat waktu.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kongres PSSI Resmi Dibuka

SURABAYA, - Kongres Luar Biasa PSSI 2015 secara resmi dibuka pada Sabtu (18/4) pagi di Hotel JW Marriott, Surabaya.

Agenda yang diusung dari kongres ini adalah pemilihan ketua umum baru PSSI serta pengurus lainnya untuk masa periode 2015 hingga 2019.

Dalam acara ini, Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin Husin memberikan sambutan dimana pihaknya klaim telah menjalankan  amanat selama masa dinasnya dengan menjalankan organisasi tanpa menggunakan APBN.

Sementara itu Ketua KONI, Tono Suratman dalam sambutannya berharap PSSI dapat menemukan sosok yang tepat dalam memimpin organisasi ini.

Sebagai informasi, dalam kongres ini terhadap sembilan calon ketua umum dengan 17 calon wakil ketua umum.

Selain itu akan memilih 42 calon anggota Exco namun sayangnya dalam kongres ini perwakilan FIFA yang selama ini didewakan oleh PSSI ketika bersinggungan pemerintah tidak tampak.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Bonek Nantikan Tindakan Nyata Menpora Bekukan PSSI

SURABAYA, - Jelang kongres luar biasa PSSI yang berlangsung di Hotel JW Marriot mendapatkan tamu khususu yaitu ribuan supporter Persebaya 1927 yang melakukan long march dari Taman Mandu.

Berdasarkan informasi yang diterima, parameter 300 meter dari tempat kongres tepatnya di Jalan Embong sudah disterilkan bahkan sejumlah toko yang berada di sekitar hotel memilih tutup.

Bahkan polisi pun ikut memilih membarikade empat lapis dengan kawat berduri yang kemudian ditambah dengan personel bertameng dengan harapan tidak terjadi bentrokan parah dan masuk ke areal kongres.

Namun polisi pun dengan beraninya mengatakan bahwa barikade yang mereka buat tidak bisa tembus oleh para bonek karena senekat-nekatnya manusia pasti ada takutnya.

Dalam long marchnya para Bonek meneriakkan menunggu tindakan Menpora yang menyatakan agar PSSI dibekukan.

“Ini jalan bekas penindasan di depan kami ada sebuah kongres. Hari ini kami menunggu Menpora menyatakan agar PSSI dibekukan. Salam satu jari. Mafia-mafia PSSI menginjak harga diri Persebaya,” teriakan satu suara para bonek.

Sebelum melakukan aksi ini, para bonek sendiri telah menolak kehadiran PSSI di tanah mereka dengan mengeluarkan tiga tuntutan.

Tiga tuntutan itu adalah, mendukung Presiden Republik Indonesia melawan mafia FIFA demi kedaulatan Indonesia.

Mendukung Menpora dan BOPI tegas terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia dan Kembalikan hak PT Persebaya Indonesia.

Sebagai informasi, Kongres Luar Biasa PSSI berlangsung pada hari ini (18/4) untuk memilih pengurus baru organisasi tertua di Indonesia ini. Dalam agendanya, kongres dimulai dengan pembacaan tata tertib.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kongres PSSI, Polisi Cari Aman dari Bonek Pake Kawat Berduri

SURABAYA, - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel mewah JW Surabaya, Jawa Timur dengan agenda memilih ketua umum beserta kabinetnya mendapatkan tamu.

Acara kongres yang belum dibuka ini sudah mendapatkan tamu khusus yaitu ribuan Bonek Persebaya 1927 yang datang ke arena tersebut untuk menyampaikan asprirasi mereka termasuk memboikot kegiatan KLB.

Untuk menghindari kericuhan dan dampak yang luar biasa serta mencari aman membendung para bonek ini dengan mengelilingi kawat berduri.

Selain kawat berduri, aksi bonek ini pun juga disambut dengan personel kepolisian yang sudah berbaris rapi layaknya mengikuti upacara bendera.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz