Tampilkan postingan dengan label QZ8501. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label QZ8501. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Maret 2015

Tragedi #QZ8501 Buat Jumlah Pelancong Turun

JAKARTA, - Jumlah penikmat wisata di Indonesia pada Januari 2015 mengalami penurunan sekitar 3,99 persen pada Januari lalu.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo dalam jumpa pers mengatakan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia menurun 723 ribu orang pada Januari 2014 turun 3,99 persen dibandingkan Januari 2014 mencapai 753,1 ribu orang

Wibowo mengatakan penurunan jumlah wisatawan awal bulan tahun ini terjadi akibat Tahun Baru Imlek yang jatuh pada bulan Februari.

“Tahun lalu, Imlek jatuh di bulan Januari akhir sehingga kunjungan wisman lebih tinggi dibandingkan Januari sekarang,”ucapnya.

Tidak hanya faktor musim liburan yang membuat jumlah wisatawan menurun karena adanya insiden pesawat Air Asia QZ8501 mebuat sebagian turis asing trauma naik pesawat.

“Trauma faktor kecelakaan pesawat masih memberi dampak sehingga ada penurunan jumlah kunjungan,”ucapnya

Selain itu BPS juga mencatat dalam hal penumpang angkutan udara domestic pada Januari juga mengalami penurunan sebanyak 4,7 juta orang atau 14,99 persen bila dibandingkan pada Desember 2014.

Sementara jumlah penumpang berangkat ke luar negeri turun sekitar 11,98 persen menjadi 1,1 juta orang.

Penurunan penumpang dalam Bandara terjadi di Soekarno-Hatta sebanyak 16.31 persen, sementara di Juanda sekitar 12,34 persen, Hasanuddin Makassar (1,94%) dan Ngurah Rai Denpasar (9,25%)



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Rabu, 04 Februari 2015

91 Jenazah QZ8501 Telah Dievakuasi

SIDOARJO, - Setidaknya sudah 91 jenazah yang merupakan korban tragedy Air Asia QZ8501 telah berhasil dievakuasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri

Ilustrasi - Istimewa
Dalam siaran persnya, Air Asia Indonesia kepastian angka ini berdasarkan informasi per-3 Februari 2015 pukul 22.00 WNI dari Badan SAR Nasional

Dari 90 jenazah tersebut, 64 diantaranya diindentifikasi oleh tim DVI Polri, sementara 13 jenazah masih dalam proses dan 14 jenazah belum tiba dari RS Bhayangkara, Surabaya.

Dalam informasi ini juga mengatakan operasi SAR di area fokus pencarian sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa terus berlanjut dengan mengerahkan kapal SAR serta penyelam untuk mencari pencarian penumpang dan serpihan pesawat.

Air Asia juga mengimbau kepada masyarakat luas untuk hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Basarnas dan DVI untuk perkembangan pencarian evakuasi dan indetifikasi penumpang




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Kamis, 22 Januari 2015

Enam Jenazah QZ8501 Ditemukan

JAKARTA, -  Tim penyelam TNI AL menemukan enam jenazah  korban jatuhnya maskapai Air Asia QZ8501,

Kepastian ini didapat dari Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksada TNI Widodo dimana posisi badan pesawat sudah ditermukan oleh tim dari DInas Hidrooceanografi.

“Pagi kami coba salami, ternyata benar itu badan pesawat yang kita cari, ada jenazah di dalam bodi pesawat,”ucapnya.

Sejauh ini enam jenazah tersebut sudah diangkat ke KRI Banda Aceh bahkan empat diantaranya sudah diberangkatkan ke Pangkalan Bun yang selanjutnya dibawa ke Surabaya untuk identifikasi. Sedangkan dua jenazah sisa masih di kapal menunggul helicopter dari Pangkalan Bun,

Terkait badan pesawat sendiri, memiliki dimensi yang menjadi informasi adalah memiliki panjang 24 meter dengan lebar 8 meter serta sayap 3 meter.




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz 

Minggu, 11 Januari 2015

QZ8501 : Basarnas Kurangi Bantuan Asing

JAKARTA, - Proses pencarian maskapai QZ8501 yang semakin hari sudah semakin menemui titik terang setelah ekor pesawat telah diangkat dari dasar lau ditambah dengan adanya sinyal diduga berasal dari Underwater Locater Beacon (ULT) lewat deteksi Kapal Baruna Jaya.

Dengan keadaan seperti ini Basarnas melalui Kepala Badan SAR Nasional, FHB Soelistyo mengurangi banatuan dan menjadi prioritas dengan kemampuan kapal masing-masing negara.

“Sekarang sudah mulai dikurangi karena sekarang area sudah mulai mengerucut ke area tambahan dua. Kita hitung juga luasan daerah prioritas dengan kemampuan kapal masing-masing negara,”ucap Soelistyo.

Dirinya juga menjelaskan bantuan dari Jepang, Australia, Korsel dan Rusia sudah ditarik dari area pencarian yang tersisa hanya dua kapal AS, Singapura (2) Tiongkok (1) dan Malaysia (2)




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Tim SAR Rusia Benarkan Soal Kotak Hitam QZ8501

JAKARTA, - Tim Pencari (SAR) asal Federasi Rusia yang tergabung dalam misi pencarian QZ8501 mengatakan sudahmengetahui keberadaan kotak hitam pesawat tersebut di sektiar perairan Selat Karimata.

Kepastian ini disampaikan Ketua Pakar Militer Kementerian Keadaan Darurat Rusia, Edward Chizikov ketika memberikan keterangan kepada media di Pangkalan Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Black box itu sudah ditemukan, tapi menurut informasi yang saya terima belum dinaikkan ke atas (permukaan laut),”ucapnya.

Menurut Edward dengan berhasilnya ditemukan kotak hitam QZ8501 maka tugas yang diembannya sudah selesai dan siap kembali ke negaranya.

“Misi Rusia selesai,”ucapnya.

Menurut Edward, tim nya terdiri dari 70 orang tengah bersiap untuk kembali ke negaranya selain itu juga dua unit kapal pesawat yang digunakan untuk pencarian bangkai dan korban pesawat QZ8501 ini yaitu Beriev BE 200 dan EL 76 juga akan ikut bersama mereka lepas landas dari Pangkalan Bun menuju Moskow.

Selain itu Edward juga menyampaikan apresiasi dan terima kasi kepada seluruh pihak dalam hal ini Badan SAR Nasional, TNI dan Polri yang telah bekerjasama dalam pencarian maskapai Air Asia.

“Saya juga mau bilang semua pekerjaan yang dilakukan tim Rusia dikoordinasi dengan baik. Saya mau menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Tatang Kurniadi (Ketua KNKT) serta Pak Soelistyo (Kepala Basarnas) sebab pencarian itu dilaksanakan secara kondusif,”ucapnya.

Sebagai informasi, Black Box AirASia QZ8501 telah ditemukan pada hari ke-15 operasi pencarian berada pada koordinat 03.37.21 S atau 109.42.42. E dengan kedalaman sekitar 30-32 meter.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

QZ8501 : Posisi Kotak Hitam Terhimpit Serpihan Pesawat

JAKARTA, - Tim penyelam dari Angkatan Laut RI berhasil menemukan komponen penting dibalik musibahnya maskapai Air Asia QZ8501 yaitu kotak hitam

Hal ini disampaikan Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Marine Command Center Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tony Budiono dalam siaran pers yang diterima.

“Black Box ditemukan pada posisi 03.37.21.S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 s/d 32 meter,” ucapnya

Posisi ditemukannya Black Box menurut Tony berada pada hiimpitan serpihan badan pesawat yang sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses pengambilannya.

“Keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelamat dalam proses pengambilan,”ucapnya.
Tony juga menjelaskan proses pengambilan Black Box akan dilaksanakan Senin (12/1) pagi dengan cara menggeser bertahan serpihan badan pesawat.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

QZ8501 : 32 Jenazah Sudah Diidentifikasi

Istimewa
JAKARTA, - Setidaknya sudah 32 jenazah korban Air Asia QZ8501 sudah diidentifikasi oleh pihak DVI dan tinggal 16 lainnya masih dalam tahap pencocokan.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan RS Bhayangkara Polda Jatim, dr Budiyono kepada rekan media.

Menurut Budi jenazah terakhir yang datang sejumlah tiga dimana dua diantaranya kewarganegaraan Korea Selatan dengan nama Kyung Hwa Lee seorang perempuan berusia 34 tahun dan Seong Beom Par (37, laki-laki).

Sementara  satu jenazah lainnya atas nama Vera Chandra Kho berusia 19 tahun berasal dari Tarakan Tengah.

“warga negara Korea Selatan adalah pasangan suami istri,”ucapnya.

Menurut Budiyono hingga saat ini sudah 48 jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim dengan upaya pengidentifikasian masih terus berlanjut. Untuk proses ini pihaknya terus dilakukan melalui kerjasama dengan Kedutaan salah satunya dengan Kedubes Korsel

Untuk sementara jenazah pasangan suami istri asal Korea Selatan ini dititipkan sementara dalam cold storage RS Bhayangkara.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/ Lorcasz.

Kamis, 08 Januari 2015

Misi Berakhir, Kapal Jepang Diganti Tiongkok



JAKARTA, - Dua Kapal Perang asal Kerajaan Jepang, Onami dan Takanami akan mengakhiri misi bantuan evakuasi QZ8501 dan posisinya akan digantikan oleh bantuan dari Tiongkok.

Kepastian ini disampaikan Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FH Bambang Soelistiyo di Kantor Basarnas, Jakarta dengan mengatakan dua kapal asal Jepang tersebut akan menjalankan tugas di Filipina.

“Kapal Jepang akan pergi dari Indonesia karena harus menjalankan tugas di Filipina. Selain itu belum ada lagi armada lau negara yang akan pergi,”ucap Marsekal Madya Bambang.



Menurut Bambang, untuk menggantikan peran dua kapal perang Jepang ini pihaknya akan mengerahkan Kapal SAR Pacitan ke sektor operasi dengan bantuan kapal dari negara asing akan datang besok.

“Kapal dari Tiongkok masih dalam perjalanan dan kemungkinan besok sampai di sektor operasi. kan jauh jarak Tiongkok-Indonesia maka lama perjalanannya,”ucapnya.

Kapal yang didatangkan Tiongkok untuk bantu evakuasi QZ8501 adalah spesifikasi untuk bantuan SAR sangat berbeda dengan negara lain seperti AS yang menurunkan kapal perang.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Selasa, 06 Januari 2015

Mengenal KRI Bung Tomo 357

SIDOARJO, - Tanpa kehadiran kapal perang Indonesia, tanda-tanda Pesawat Air Asia QZ8501 tidak akan terkuak yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu.

Adalah KRI Bung Tomo 357 yang pertama kali menemukan puing pesawat berupa emergency exit door dan jenazah penumpang dari maskapai ini

KRI Bung Tomo nomo lambung 357 ini adalah kapal perang yang dibeli TNI Angkatan Laut dari Inggris pada 2013 lalu.

Nama Bung Tomo ini  baru disematkan pada 4 Desember 2014 lalu bersamaan dengan KRI Usman Harun.

Nama Bung Tomo disematkan pada kapal yang bermukim di Pangkalan Armada Timur, Tanjung Perak-Surabaya ini didasarkan dengan semangat Bung Tomo dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah Belanda yang dikenal dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Berbagi sumber mengatakan KRI Bung Tomo sendiri memiliki panjang sekitar 95 meter dengan lebar 12,7 meter serta berat 2,300 ton. Kapal ini menggunakan mesin 4x MAN 20 RK270 diesel serta kecepatan 30 knot.

Bagaimana dengan personel di Kapal ini, KRI Bung Tomo dengan lambung 357 total 85 prajurit yang terdiri dari 17 orang perwira, bintara (40) dan tamtama (28)

Dalam hal persenjataan, kapal ini terbilang cukup canggih antara lain adanya beberapa radar seperti navigasi, serta surveillance untuk pengamatan udara.

KRI ini mempunyai radar tracker untuk mengendalikan arah dan elevansi secara akurat terhadap sasaran Meriam 76 mmotomelara super rapid gun atau dikenal OSRG) dan 30 mm di bagian lambung kanan serta kiri kanan yang punya peran sebagai Close in Weapon System (CIWS) jika terjadi ancaman udara kepada kapal.

Kapal ini juga memiliki sistem sensor senjar dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) dalam pengendalian meriam kapal serta pengamatan secara visual dengan kamera video.

Kapal ini juga dapat dikontrol secara komputerisasi dengan Integrated Platform Manajemen System-IPMS dimana jika ada kerusakan pada sistem akan langsung terditeksi.

Kapal yang berjenis Corvette ini secara utuh memiliki sebuah meriam jenis oto melara dengan ukuran 776mm, dua meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm serta peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk digunakan dalam perang baik di air maupun di bawah air.

Selain itu KRI Bung Tomo juga terdapat 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA MICA dengan BAE System, ada juga 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Blok II Exocet.

Dengan sistem ini kapal ini bisa mengganggu pertahanan musuh dari berbagai arah baik udara maupun laut.

Lantas bagaimana dengan sistem sonar dari kapal yang dipimpin oleh Kolonel Laut Yayan Sofyan ini ? ternyata kapal ini miliki sensor atau radar serta avionic jenis FMS 21/3 Hull Mounted Sonar yang merupakan pabrikan Thales Perancis dengan tingkat akurasi yang baik dalam deteksi serta klarifikasi kontak yang ada dibawah air.

Tanpa kecanggihan KRI Bung Tomo 357 ini serta ketanggapan para personel keberadaan puing QZ8501 bisa cepat ditemukan jauh dari perkiraan banyak kalangan.




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Sabtu, 03 Januari 2015

Lokasi Air Asia Hilang dekat Dengan Peninggalan Kapal Perang PD II

PANGKALAN BUN, - Pencarian keberadaan maskapai berbiaya murah, Air Asia Indonesia yang hilang sejak Minggu (28/12) masih terus digalakkan.

Ada kabar beredar bahwa wilayah yang diindikasikan sebagai lokasi jatuhnya pesawat ternyata memiliki sejarah penting dunia dimana pada jaman dahulu menjadi titik pertempuran hebat dari beberapa negara pada Perang Dunia II.

Sebagaimana dilansir dari media internasional, Direktur Operasional Basarnas Supriyadi mengatakan tim pencari mendeteksi struktur logam tetapi bukan mendekati pesawat.

Namun sejauh ini yang dimaksud tersebu apakah kapal tersebut di era modern atau pada perang dunia II.

Kejadian terdeteksi logam bukan kapal ini mengingatkan kembali pada Agustus tahun lalu dimana tim arkeologi AS bersama dengan penyelam Angkatan Laut Indonesia menemukan bangkai kapal perang USS Houston yang karam pada pertempuran Selat Sunda 1 Maret 1942.

Selain penemuan USS Houston, peneliti Indonesia pada November 2013 ditempat yang sama menemukan bangkai kapal selam Jerman yang karam diyakini karena tembakan torpedo oleh kapal serupa milik Belanda pada tahun 1944.

Dalam penemuan tersebut, di dalam kapal terregister U-168 terdapat sedikitnya 17 kerangka manusia selain itu juga terdapat piring bergambar swastika Nazi, teropong, baterai serta botol minyak rambut.

Sebagai informasi, dalam laporannya AS menjuluki kapal tersebut Hantu yang Berlayar di Pantai Jawa karam bersama sekitar 650 pelaut dan mariner. Selain kapal Amerika dalam pertempuran sekutu melawan Jepang juga karam kapal berbendera Australia HMAS Pert di tempat yang sama.

Dalam pertempuran di Laut Jawa pada 27 Februari 1942, kapal sekutu yang terdiri dari Inggris, Amerika, Australia dan Belanda harus mengakui keunggulan dari Jepang dimana pasukan sekutu ini harus kehilangan lima kapal perang beserta 2,300 pelaut.

Sementara Jepang hanya kehilangan satu kapal dan 36 pelaut. Pada 1 Maret Inggris dan AS mencoba peruntungan dengan membalas apa yang dilakukan Jepang tetapi tetap saja kalah dengan tiga kapal sekutu karam berbanding satu kapal Jepang rusak.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Jumat, 02 Januari 2015

Helikopter AS Angkat Empat Kantong Jenazah

PANGKALAN BUN, - Helikopter Sea Hawk milik Angkatan Laut Amerika Serikat menurunkan empat kantong jenazah di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sebagaimana informasi yang beredar, keempat jenazah tersebut berasal dari temuan dari kapal perang AS USS Sampson yang ikut membantu pencarian hilangnya Air Asia QZ8501

Setelah diturunkan dari Helikopter Sea Hawk, keempat kantong jenazah tersebut diangkut menggunakan tandu dan dibawa oleh empat ambulans.

Keempat jenazah ini menurut DVI akan dibawah ke RSUD Imanudin untuk dibersihkan dan dikemas dalam peti jenazah

Dengan adanya penemun ini setidaknya ada 16 jenazah yang sudah dievakuasi dimana delapan sudah berada di Surabaya, sedangkan enam masih berada di RSUD Imanuddin Pangkalan Bun serta dua masih tertahan di USS Sampsons.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

DVI Gelar Identifikasi Lima Jenazah QZ8501

SURABAYA, - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali melakukan proses identifikasi empat jenazah yang baru tiba.

Informasi ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Awi Setiyono sebagaimana dilansir media lokal.

“Akan dilakukan rapat rekonsiliasi untuk lima jenazah tersebut,”ucap Kombes Awi

Menurut Kombes Awi, bahwa dari lima jasad yang terdiri dari empat yang baru datang kemarin serta satu yang belum teridentifikasi.

Adapun kendala yang dikatakan Kombes Awi adalah tidak adanya sidik jari yang cocok dari data ante mortem serta data gigi tidak ditemukan dengan jalan terakhir adalah melalui DNA tetapi waktu butuh sekitar dua minggu.

“Jalan terakhir itu dengan DNA, tapi itu akan butuh waktu sekitar dua minggu,”ujarnya.

Selain itu juga Kombes Awi mengimbau kepada keluarga korban untuk menyerahkan sampe Deoxyribonucleic acid (DNA) yang dibutuhkan.

Hingga saat ini Tim DVI masih kekurangan satu ante mortem atas nama Remi Emmanuel Plesel serta kekurangan 55 sampel DNA dimana saat ini total yang baru terkumpul adalah 107 sampel



Kontak blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Tragedi QZ8501, PBB Sampaikan Simpati dan Duka Cita

NEW YORK, - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan turut simpati dan duka cita kepada keluarga serta kerabat dari 162 orang yang menjadi korban hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura.

Ucapan ini disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dalam pernyataannya sebagaimana dilansir dari laman resmi PBB

“Saya turut berbelasungawa kepada pemerintah dan warga dari negara-negara asal, terutama Indonesia yang menderita kerugian sangat besar,”demikian isi pernytaan tersebut.

Sementara itu Juru bicara PBB mengatakan Ban mengikuti secara dekat perkembangan upaya penyelamatan oleh tim SAR yang bekerja mengumpulkan puing-puing pesawat serta berupaya evakuasi terhadap 162 jenazah.

Sekjen Ban juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah negara yang ikut membantu dalam pencarian pesawat yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah dari negara-negara asing yang bergabung dalam pencarian pesawat hilang atas respon yang cepat tanggap,”ucap Ban.

Seperti diketahui Maskapai Air Asia dengan register QZ8501 melakukan penerbangan dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu pagi (28/12).

Setidaknya dalam pesawat tersebut terdapat 155 penumpang dengan rincia 138 dewasa, 16 anak-anak dan satu bayi terbang dengan pilot Iriantor, Kopilot Remi Emanuel serta empat awak kabin dan teknisi.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Kamis, 01 Januari 2015

DVI Berhasil Identifikasi Satu Penumpang

SIDOARJO, -  Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengkonfirmasi hasil dari indentifikasi satu jenazah penumpang Air Asia QZ8501.

Sebagaimana dirilis dari AirAsia Indonesia bahwa penumpang yang telah diidentifikasi bernama Hayati Luthfi Hamid berjenis kelamin wanita.

Konfirmasi ini diumumkan setelah adanya kecocokan hasil tes forensik dan ante-mortem dengan data DNA yang sebelumnya telah diberikan oleh keluarga kepada tim DVI Polri.

Dengan adanya konfirmasi korban makan Air Asia secara resmi menyerahkan jenazah Almarhumah Hayati Luthfi Hamid kepada keluarga melalui upacara yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Penyerahan Jenazah ini dilakukan oleh Presiden Direktur Air Asia Indonesia, Sunu Widyatmoko. Dalam penjelasannya, Sunu mengatakan atas nama maskapai pihaknya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya.

“Atas nama AirAsia, kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga dan rekan almarhumah Ibu Hayati Luthfi Hamid. Air Asia akan mendukung segala hal yang dibutuhkan oleh keluarga di waktu yang sangat sulit ini,”ucap Sunu.

Sementara itu, Badan SAR Nasional (BASARNAS) juga telah konfirmasi setidaknya enam jenazah dari total 7 jenazah penumpang QZ8501 telah dievakuasi dari Selat Karimata dan dihantarkan menuju Rumah Sakit Bhayangkara selanjutnya di proses identifikasi oleh tim DVI Polri.

Saat ini upaya pencarian dan penyelamatan terus berlangsung, dimana Kementerian Perhubungan mengerahkan lima kapal tambahan ke area pencarian dan setidaknya lebih dari 90 kapal serta pesawat dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat untuk membantu pencarian QZ8501

Air Asia akan terus memberikan informasi terkini terkait proses pencarian dan evakuasi bagi seluruh penumpang QZ8501 dengan menghubungi call center di nomor 021-29270811 atau 031-8299949

Sebagai informasi, AirAsia Indonesia berdiri pada tanggal 8 Desember 2004 dari penggabungan 2 perusahaan, yaitu AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International, sebuah maskapai lokal yang telah beroperasi sejak tahun 2000.

Awalnya, AirAsia Indonesia dikenal dengan nama Awair. Saat ini AirAsia Indonesia melayani penerbangan melalui 5 hub (stasiun penghubung) yang berada di Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, dan Medan.

Dalam kurun waktu 10 tahun, AirAsia Indonesia telah menerbangkan lebih dari 40 juta penumpang. AirAsia Indonesia kini menerapkan kebijakan single fleet dengan mengoperasikan 29 unit pesawat yang seluruhnya adalah Airbus A320.

Sampai dengan saat ini, AirAsia Indonesia telah mengoperasikan 33 rute, 21 rute internasional dan 12 rute domestik.



Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Rusia Sampaikan Turut Simpati atas QZ8501

MOSKOW, - Pemerintah Rusia menyampaikan turut simpati dan duka cita kepada Masyarakat dan pemerintahan Indonesia atas yang terjadi maskapai Air Asia QZ8501

Ucapan simpati ini disampaikan Presiden Rusia dalam laman kepresidenan pada 30 Desember 2014 sebagai diinformasikan KBRI Moskow melalui email.

“ Condolences to Indonesian President Joko Widodo. Vladimir Putin expressed his deep condolences to the President of the Republic of Indonesia Joko Widodo on the death of passengers and crew of the AirAsia plane. The telegram reads, in part: “We share the grief of those who lost their family and friends in this catastrophe.”demikian isi pernyataan Presiden Rusia.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan berbagai pihak di kawasan Rusia maupun Republik Belarus termasuk diantaranya kalangan diplomatic dan friends of Indonesia dengan mengunjungi kantor kedutaan.




Dalam informasi yang diterima dari KBRI Moskow mengatakan bahwa media di negeri Kremlin tersebut juga menuliskan berita tentang kejadian ini hampir di semua jenis media mulai dari cetak, online hingga elektronik.

Selain menuliskan berita tentang QZ8501, media di Rusia pun mengaitkan peristiwa ini dengan dua pesawat bernasib sama.

Sebagai ungkapan empati dan belasungkawa, Kantor KBRI Moskow pun mengibarkan bendera setengah tiang sejak 30 Desember serta melakukan kebaktian khusus serta shalat gaib yang dilakukan masyarakat Indonesia yang berada di negara Vladimir Putin tersebut.




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Perancis Sampaikan Turut Simpati Kepada Rakyat Indonesia

PARIS, - Pemerintah Perancis sampaikan simpati dan duka cita kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kejadian hilangnya maskapai penerbangn Air Asia QZ8501.

Ucapan simpati dan duka cita dari Pemerintah Perancis disampaikan Menteri Luar Negeri negara tersebut, Laurent Fabius.

Selain menghaturkan simpati dan duka cita Menlu Fabius juga berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi akan mengirimkan ahli dalam membantu penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut karena wargaya pun menjadi korban dari peristiwa tersebut.

Menlu Fabius juga menambahkan untuk bantuan ini, pihaknya akan menerbangkan dua penelitian nasional dari lembaga investigasi kecelakaan Perancis, BEA ke Jakarta, Senin depan untuk membantu pencarian.

Seperti diketahui, Perancis menjadi salah satu korban dimana warganya Remi Plesel yang menjadi co-pilot pesawat tersebut.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Tragedi QZ8501, Singapura Kirim Kapal Sapu Ranjau

SURABAYA, - Untuk membantu pencarian pesawat Air Asia QZ8501 sejumlah negara mengirimkan bantuannya termasuk Singapura yang akan mengirimkan bantuannya berupa kapal sapu ranjau.

Sebagaimana dilansir media setempat berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Singapura, Kapal RSS Kallang milik pemerintah Singapura akan menuju lokasi pencarian dengan kemampuan untuk pencarian bawah laut dengan dilengkapi sensor serta kendaraan laut untuk mencari bangkai pesawat serta para penumpang.

Selain RSS Kallang, Pemerintah Singapura juga menurunkan empat kapal dari Angkatan Laut yaitu RSS Supreme, RSS Persistence, MV Swift Rescue dan RSS Valour.

Selain itu juga Angkatan Udara Singapura menurunkan dua pesawat C-130 aircraft serta lima kapal perang dan dua helicopter Super Puma.

Selain Singapura ada beberapa negara ikut serta dalam pencarian pesawat ini antara lain Jepang dengan mengirimkan  dua kapal perang Onami dan Takanami serta tiga helicopter.
Sedangkan Amerika Serikat dan Korea Selatan datangkan pesawat serta kapal laut dan drone dengan peralatan teknologi sonar..




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Rabu, 31 Desember 2014

Jepang Bantu Cari QZ8501

JAKARTA, - Pemerintah Kerajaan Jepang akan mengirimkan satu tim untuk membantu Indonesia dalam mencari sisa jenazah dan bangkai pesawat QZ8501 yang diperkiarakan jatuh di Selat Jawa.

Hal ini disampaikan Wakil Duta Besar Kerajaan Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo yang mengatakan tim kemungkinan akan sampai nanti malam di Jakarta kemudian aka nada briefing dengan Basarnas.

“Tim koordinasi telah dikirimkan hari ini, mungkin akan sampai nanti malam di Jakarta, nanti aka nada briefing dengan Basarnas,”ucap Wakil Dubes Shindo.

Wakil Dubes Shindo juga mengatakan sesuai dengan permintaan dari Basarnas, pihaknya telah mengirimkan dua kapal perusak Onami dan Takanami serta tiga helicopter.

Namun sayangnya kapal asal Jepang ini masih tertahan di Pelabuhan Klang Malaysia bukan karena izin clearance tetapi perubahan tempat pencarian.

“Awalnya prioritas utama Indonesia adalah untuk mencari hilangnya pesawat, tetapi karena mereka sudah menemukan lokasi hilangnya pesawat jadi situasi ini sudah berubah dan kami mengubahnya untuk memutuskan mengirimkan bantuan baru pada hari ini,”ucap Wakil Dubes

Menurut Wakil Dubes, ada sekitar 400 personel gabungan berada di dalam kedua kapal ini dan sedang melakukan persiapan pengisian bahan bakar dan pengumpulan bahan makan sembari menunggu briefing.

Kapal Onami dan Takanami selalu dilibatkan pemerintah Kerajaan Jepang untuk misi kemanusiaan dan penyelamatan bencana alam seperti pada saat Tsunami Jepang.


Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Rusia Rapatkan Armadanya untuk Bantu Cari QZ8501

PANGKALAN BUN, - Setelah ditemukan beberapa jenazah membuat beberapa negara ingin bergabung dalam pencarian beberapa korban maskapai asal Malaysia ini.

Salah satunya adalah Rusia yang berkeinginan membantu dengan menempatkan Kapal Anti-Submarine di lokasi kejadian.

Hal ini disampaikan Koordinator Tim SAR Pangkalan Bun Sunarbowo Sandik kepada sejumlah media yang mengatakan kapal asal Rusia tersebut sedang dalam perjalanan ke lokasi pencarian korban.

“Nanti malam atau besok kapal anti-submarine Rusia masuk deteksi bawah laut. Saat ini masih dalam perjalanan,”ucap Sunarbowo.

Pencarian bawah laut sendiri menjadi fokus tim gabungan untuk evakuasi sisa jenasah yang diduga masih terjebak dalam pesawat.

Percepatan evakuasi ini bersamaan dengan kekhawatiran jenazah akan hancur dalam air laut lebih dari enam hari.

Namun upaya pencarian tersebut terkendala cuaca buruk serta amukan ombak di lokasi pencarian yang mencapai tiga meter membuat petugas kesulitan.



Kontak blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz

Iran Sampaikan Simpati untuk Indonesia

TEHRAN, - Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani menyampaikan rasa simpati dan duka cita kepada masyarakat Indonesia atas kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, ucapan Rouhani ini disampaikan kepada Presiden Joko Widodo mewakili pemerintah serta seluruh rakyat Iran.

“Pada bulan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, saya berdoa bagi keselamatan seluruh jiwa yang menjadi korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,”ucap Presiden Rouhani.

Sebagai informasi, Maskapai penerbangan AirAsia dengan register QZ8501 berisikan dua pilot, empat awak kabin serta seorang kabin.

Pesawat ini membawa sekitar 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi, dari identitas kewarganegaraan setidaknya 149 merupakan warga negara Indonesia, Korea Selatan (3), dan satu orang berasal dari Perancis, Malaysia dan Singapura.

Kabar terakhir, Badan SAR Nasional telah mengkonfirmasi keberadaan serpihan pesawat yang ditemukan pada Selasa pagi adalah bagian dari QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi.

Serpihan pesawat tersebut berada dikawasan Selat Karimat sekitar 110 mil laut barat daya dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah



.
Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz