Tampilkan postingan dengan label Palestina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Palestina. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 April 2015

#KAA60 , Kolaborasi Swedia-Indonesia untuk Palestina

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Swedia sepakat untuk mendorong lebih jauh upaya kemerdekaan Palestina serta meningkatkan bantuan dalam bentuk kerjasama Selatan- Selatan dan Triangular untuk rakyat palestina di bidang good governance, demokrasi, HAM, kesamaan gender, dan dukungan terhadap penyelesaian masalah Palestina

Kesepakatan tersebut ditegaskan dalam pernyataan press bersama Menlu RI, Retno L.P Marsudi dan Menlu Swedia, Margot Wallström seusai pertemuan bilateral di sela sela Konferensi Asia Afrika (KAA)  2015.

Istimewa
Kedua Menteri Luar Negeri yang sama-sama dijabat oleh perempuan ini pun menyampaikan harapan agar pengakuan Swedia atas Palestina dapat mendorong negara negara lain untuk mengakui Palestina.

Peringatan KAA ke 60, menurut Indonesia dan Swedia merupakan momentum yang baik bagi masyarakat internasional untuk menunjukan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Palestina.

Sebagai informasi, selama periode 2008-2013, Indonesia telah menyediakan 128 program dan modul pelatihan yang dimanfaatkan oleh 1.257 peserta dari Palestina, meliputi UKM, Pendidikan dan kebudayaan, pemberdayaan perempuan, ESDM, good governance, pertahanan dan pengurangan kemiskinan.

Wujud lain dukungan Indonesia untuk sektor ekonomi Palestina adalah menjadi tuan rumah Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) ke II, pada 1 Maret 2014 untuk mendorong dukungan pengembangan sektor swasta Palestina melalui perluasan jejaring pengusaha Palestina dengan negara negara Asia Timur

Swedia sendiri adalah negara Eropa Barat dan anggota Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat pada tanggal 30 Oktober 2014.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Selasa, 21 April 2015

Lewat Kerjasama Ekonomi Bisa Bantu Palestina Merdeka

JAKARTA, - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan sudah cukup negaranya mengalami penindasan dari Israel.

Palestina mengambil moment peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika ini untuk memberitahu kepada dunia tentang negara ini yang membutuhkan bantuan dalam bentuk kerjasama perdagangan.

Hal ini disampaikannya kepada jurnalis di sela-sela acara Asian African Bussiness Summit (ABBS) 2015 yang merupakan bagian dari Peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta.

“Kami mengharapkan komitmen yang kuat dari seluruh negara-negara sahabat untuk kerjasama konkret mewujudkan kemerdekaan Palestina. Kerjasama ekonomi dapat membantu Palestina untuk merdeka, kami butuh negara-negara lain untuk membangin kerjasama ekonomi perdagangan dan kantor duta besar Palestina,”ucapnya.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi KAA,  melalui semangat KAA tahun 1955, pemerintah Palestina meminta seluruh negara Asia dan Afrika membantu mengentaskan kolonialisme dengan membangun kerjasama perekonomian.

Dukungan negara-negara Asia dan Afrika bisa dilakukan melalui perjanjian kerjasama sebagai upaya yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Palestina.

Menurut PM Rami, tidak hanya membahas tentang bantuan militer, melainkan kerjasama perekonomian dan perdagangan dipercaya sebagai langkah alternatif, agar negara lain dapat membantu mewujudkan kemerdekaan Palestina.

"Kita dapat dukungan dari Liga Arab, karena mereka merupakan negara minyak bumi. Kita saat ini butuh tindakan konkret, tidak hanya membicarakan permasalahan perang yang sedang terjadi di negara kami," tutur Rami.

Secara khusus, PM Rami juga mengajak pemerintah Indonesia untuk membangun kerjasama perekonomian, karena memiliki potensi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Banyak barang komoditas yang diperlukan di negaranya, sehingga berdampak positif bagi perkembangan perekonomian keduanya.

"Indonesia merupakan negara yang berpotensi dalam membangun kerjasama, karena banyak barang-barang yang dibutuhkan di sini (Palestina)," ucapnya


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/catatanLorcasz

Indonesia Minati Buka Konsul Kehormatan di Ramallah

JAKARTA, - Selain menyampaikan dukungan kemerdekaan Palestina,  Presiden RI, Joko Widodo juga menyampaikan minatnya untuk membuka Konsul Kehormatan di Palestina.

Kepastian itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta.

“Yang paling penting yang ingin kita sampaikan, tadi saya sampaikan ke Perdana Menteri bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan, masih dalam posisi dijajah dan saatnya sekarang harus diakhiri. Oleh sebab itu setelah ini akan ada pertemuan tindak lanjut untuk Palestina. Kita tadi juga minta persetujuan untuk pembukaan Konsul Kehormatan Indonesia di Ramallah dan tadi Perdana Menteri menyampaikan didukung, itu akan mempermudah,”ucapnya.

Isu kemerdekaan Palestina sendiri menjadi paling hangat dalam Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika dimana menjadi satu dari tiga dokumen yang akan dihasilkan dalam forum internasional ini.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#KAA60 , Indonesia Tegaskan Saatnya Penjajahan di Palestina Berakhir

JAKARTA, - Presiden Indonesia disela-sela acara pembukaan Asian African Business Summit 2015 menerima Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Setkab, pertemuan ini berlangsung di ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4) siang.

Menurut Presiden Jokowi, banyak hal dibicarakan dalam pertemuannya dengan PM Palestina itu, baik mengenai perdagangan, kerjasama peningkatan kapasitas untuk Sumber Daya Manusia (SDM), yang berkaitan dengan wisata religi, dan lain-lain.

Presiden Jokowi mengatakan, dalam pertemuan itu, ia telah menyampaikan kepada PM Rami Hamdallah, bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan, masih dalam posisi dijajah.

“Saya sampaikan tadi saatnya harus diakhiri. Sebab itu, setelah ini akan ada pertemuan tindak lanjut untuk Palestina. Penjajahan di Palestina sekarang ini saatnya untuk diakhiri,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyebutkan, Indonesia bersama bangsa Palestina akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Indonesia akan terus berjuang untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB,” tegasnya.

Presiden Jokowi juga  menyebutkan, setelah ini akan ada pertemuan lebih khusus ada langkah-langkah konkrit menuju peningkatan kerjasama kedua negara, termasuk rencana Pemerintah Indonesia membuka Konsul Kehormatan di Ramallah.

“Tadi PM menyampaikan didukung. Ini akan memudahkan,” ujarnya.

Sementara dari Palestina sendiri, menurut Jokowi, PM Rami Hamdallah meminta agar volume perdagangan Indonesia-Palestina diperbesar, dan ada permintaan agar diberikan pembebasan pajak untuk barang-barang dari Palestina.

“Ini masih dalam kajian. Kalau bisa diberikan insentif pajak produk-produk itu akan bisa masuk ke Indonesia,” terangnya.

PM Palestina Rami Hamdallah sendiri mengaku sangat tersanjung dengan Presiden Jokowi, yang sejak masa kampanye dulu telah menyatakan komitmennya untuk kemerdekaan Palestina.

Saat menerima delegasi PM Palestina itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

#KAA60 , Jokowi akan Bertemu PM Palestina

JAKARTA, - Dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ke-60, Presiden Joko Widodo selain menjadi pembicara dalam pembukaan Asian-Africa Business Summit (ABBS) juga diagendakan mengadakan pertemuan bilateral dengan dua kepala negara.

Sebagaimana informasi yang beredar di arena Jakarta Covention Center-Senayan, Jakarta, Presiden Jokowi pertama akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pada pukul 10.00 WIB.

Materi pertemuan sendiri adalah soal kesepakatan para peserta KAA ke-60 dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Usai melakukan pembicaraan dengan Palestina, Jokowi akan bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Kamboja, Samdech Hun Sen.

Setelah itu akan kembali ke Istana untuk menerima Ketua World Islamic Economic Forum (WIFE) Tun Musa HItam serta Pimpinan dan anggota BPK RI


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Selasa, 07 April 2015

Bantu Palestina, Indonesia Jalin Kemitraan dengan Swedia

JAKARTA, - Pemerintah Kerajaan Swedia menanggapi positif ajakan Pemerintah Indonesia untuk bekerjasama membantu Palestina, dalam kerangka kerjasama triangular Indonesia-Swedia-Palestina.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua SOM Indonesia, Dubes Dian Triansyah Djani, setelah bertemu dengan Ketua SOM Swedia, Dubes Helena Sangeland, pada pertemuan bilateral Indonesia-Swedia yang berlangsung di Jakarta, (6/4).

“Sebagai negara anggota Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina,keikutsertaan Swedia dalam membangun Palestina kiranya akan dapat mendorong negara anggota Uni Eropa lain untuk segera mengakui Palestina,” ucapnya.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemlu RI melaporkan kedua pihak selanjutnya akan segera menjajaki cakupan bidang yang dapat dikolaborasikan dalam konteks triangular.

Selain kerjasama triangular, Ketua SOM Indonesia dan Swedia membahas pengembangan berbagai kerjasama bilateral kedua Negara, termasuk insentif bagi peningkatan investasi Swedia di Indonesia, transfer teknologi di bidang energi baru terbarukan, joint production dan industri pertahanan, sejalan dengan deklarasi “Indonesia-Sweden Toward an Enhanced and Modern Partnership” yang dicanangkan Presiden RI dengan Perdana Menteri Swedia pada tahun 2013.

Selain itu juga dibahas kerjasama vocational training, dan pemberdayaan perempuan, maupun kerjasama dalam konteks Indonesia - Uni Eropa, seperti keselamatan penerbangan dan lisensi Tindak Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Sektor Kehutanan (FLEGT).

“Delegasi Swedia menyampaikan harapan agar Menlu RI dapat berkunjung ke Swedia,” ujar Dubes Djani.

Kedua pihak juga membahas perkembangan dalam kerjasama regional seperti UE dan ASEAN, maupun isu-isuinternasional yang menjadi kepentingan bersama.

Ketua SOM Indonesia dan Swedia sepakat mengenai pentingnya memperkuat peran Asia-Europe Meeting (ASEM) untuk meningkatkan konektivitas Asia dan Eropa, serta perlunya ASEM menelurkan hasil-hasil yang konkrit.

Forum bilateral Indonesia-Swedia merupakan salah satu mekanisme bilateral yang dilaksanakan secara reguler sejak tahun 2008.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 06 April 2015

Indonesia Gelar Pelatihan Internasional Pariwisata untuk Palestina

JAKARTA, - Direktorat Kerja Sama Teknik (Dit. KST) Kemlu bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Non-Aligned Movement Centre for South-South and Technical Cooperation (NAM CSSTC) menyelenggarakan International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine di Jakarta dan Bandung pada tanggal 6-11 April 2015.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemlu RI,  bertempat di Ruang Nusantara, workshop ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Duta Besar Esti Andayani dan dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dan Kepala Museum Nasional.

Pada pelatihan kali ini, 8 peserta pelatihan dengan latar belakang pariwisata akan mendapatkan pelatihan di bidang kepariwisataan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung sementara 8 orang dengan latar belakang konservasi dan museum akan mendapatkan pelatihan mengenai konservasi dan permuseuman di Museum Nasional Jakarta.

Dalam sambutannya, Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyelenggarakan pelatihan dan berbagi pengalaman Indonesia.

Mengingat Indonesia membangun negaranya dengan kemampuan warga negaranya sendiri, Dubes Mehdawi mengharapkan seluruh peserta pelatihan dari Palestina dapat menimba ilmu dan pengetahuan dari pelatihan workshop kali ini sehingga dapat diterapkan di Palestina.

Sementara Direktur Jenderal IDP Duta Besar Esti Andayani menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan workshop ini merupakan salah satu komitmen nyata Indonesia dalam mendukung pembangunan negara Palestina sebagaimana komitmen tersebut juga akan ditekankan dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika. 

Indonesia membuka peluang kerja sama untuk semua negara dalam memberikan bantuan capacity building kepada semua negara berkembang khususnya Palestina melalui Kerja Sama Triangular  baik dalam bentuk dana ataupun keahlian.

Bantuan capacity building telah diberikan sejak berdiri pada tahun 2006. Sampai tahun 2014, Indonesia telah menyelenggarakan 128 progam dengan melibatkan 1257 orang Palestina dengan berbagai latar belakang dalam bentuk pelatihan, workshop, pengiriman tenaga ahli terkait isu pembangunan, pemberdayaan perempuan, sumber daya energi dan mineral, good governance, pertanian, industri, infrastruktur, kesehatan, administrasi publik, pariwisata, dan kursus singkat pelatihan diplomatik.

Indonesia akan terus memberikan dukungan kepada Palestina baik dalam kerangka Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) dalam lima sektor yaitu Infrastruktur, Informasi dan Teknologi Komunikasi, Pariwisata, Manufaktur, dan Pertanian. Total bantuan Indonesia di semua sektor tersebut tidak kurang dari USD 1 juta.

Acara pembukaan ini dilanjutkan dengan workshop yang menghadirkan narasumber Sapta Nirwandar (Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan Prof. Kacung Maridjan (Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). 

Pelatihan workshop ini akan ditutup pada 10 April 2015 di Bandung.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Turis Indonesia Jadi Potensi Besar Bagi Pariwisata Palestina

JAKARTA, - Indonesia bisa menjadi potensi besar bagi pariwisata Palestina dengan melihat banyaknya situs sejarah yang menjadi aset dalam menarik wisata ziarah.

Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemlu RI mengatakan Direktur KST, Siti N. Mauludiah, selaku penanggung jawab kegiatan menyatakan bahwa International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine diberikan berdasarkan permintaan (demand driven) dari Palestina yang memerlukan bantuan capacity building di bidang pariwisata dan konservasi/permuseuman.

Hal ini mengingat Palestina memiliki banyak situs sejarah yang dapat menjadi aset menarik wisata ziarah (religious).

Materi workshop disesuaikan dengan kebutuhan Palestina, antara lain Tourism and its development in supporting economy, Tourism regulation, Destination tourism development, Marketing tourism, Tourism resources development, Global tourism code of ethic, Hospitality business concept, Tourism business and current issues, Tour and travel core business, dan Identifying tourism business.

Selain materi tersebut di atas, juga terdapat materi yang merupakan pelatihan khusus yang diharapkan oleh Palestina, yaitu pelatihan Bahasa Indonesia untuk Tour Guide Palestina. Hal ini disebabkan karena Palestina ingin memanfaatkan potensi wisatawan Indonesia yang besar untuk terus ditingkatkan.

Palestina juga ingin mengembangkan situs-situs purbakala dan museum yang merupakan kekayaan peradaban leluhur (heritage) Palestina dengan tujuan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara.

Dalam workshop ini Palestina mengirim 9 orang tenaga ahli (5 orang setingkat Direktur) untuk dapat mengambil pengalaman Indonesia di sektor kepurbakalaan.

Materi yang diberikan antara lain The development of heritage and antiquities, The Diversity of Palestinian Heritage, Preserving heritage on archeological in excavation, reservation and restoration, dan Museum management.

Peserta akan mengunjungi beberapa museum di Jakarta dan Bandung, antara lain Mesjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.

Workshop kepurbakalaan ini merupakan pelatihan yang kedua kalinya diberikan kepada tenaga ahli Palestina, setelah yang pertama kali melibatkan 5 orang Palestina yang langsung belajar di Balai Konservasi Borobudur di Yogyakarta pada tahun 2011.

Dalam menciptakan manfaat ekonomi dari setiap pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada negara ketiga,

Direktorat KST selalu mengagendakan kunjungan delegasi asing ke sentra-sentra industri masyarakat. Terkait pelatihan workshop kepariwisataan dan kepurbakalaan kepada Palestina ini, rombongan juga dibawa ke beberapa pabrik penghasil perlengkapan hotel (amenities) di Bandung. 

Hal ini bertujuan untuk membuka peluang ekspor produk tersebut di sektor pariwisata Palestina.

Outcome dari pelatihan workshop ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan ekonomi Palestina dalam mempersiapkan kemerdekaannya

Sebagai informasi, berdasarkan data dari berbagai sumber, saat ini jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Palestina semakin meningkat dan bahkan mencapai angka 80.000 orang pada tahun 2014 lalu.

Wisatawan Indonesia tersebut tidak saja umat Muslim yang melakukan wisata ziarah ke Masjidil Aqsa, namun umat Kristiani juga melakukan wisata ziarah ke Jerusalam.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Kamis, 02 April 2015

ICC Terima Palestina Sebagai Anggota Ke-123

DEN HAAG, - International Criminal Court-ICC di DenHaag, Belanda terhitung Rabu (1/4) waktu setempat menyambut hadirnya Palestina sebagai anggota ke-123 dalam sebuah upacara.

Sebagaimana dilansir dari media setempat mengatakan penyambutan tersebut dilakukan dalam sebuah upacara di Pusat ICC di DenHaag, Belanda.

Dalam upacara, Wakil II Presiden ICC Hakim Kuniko Ozaki menyerahkan satu edisi khusus Statuta Roma kepada Menteri Urusan Luar Negeri Palestina, Riad Al-Malki sebagai lambang komitmen bersama pada ketentuan hukum.

“Persetujuan pada satu kesepakatan tentu saja, hanya langkah pertama. Saat Statuta Roma berlaku hari ini bagi negara Palestina. Palestina memperoleh semua hak serta tanggung jawab yang mengiringi negara ke Statuta itu. Ini adalah komitmen mendasar yang tak bisa dianggap ringan.

Upacara ini juga dihadiri Presiden Majelis, Sidiki Kaba, para hakim ICC, Wakil Jaksa Penuntut Umum ICC James Stewart dan Pendaftar ICC Herman von Hebel.

Sementara itu, Al-Malki mengatakan dengan resminya Palestina masuk ke dalam ICC menjadi satu langkah lebih dekat untuk mengakhiri era panjang kekebalan dan ketidakadilan.

“Karena Palestina secara resmi menjadi negara pihak pada Statuta Roma hari ini dunia juga satu langkah lebih dekat untuk mengakhiri era panjang kekebalan dan ketidakadilan. Tentu, hari ini membawa kami lebih dekat ke tujuan bersama kami, keadilan dan perdamaian,”ucapnya.

Dengan masuknya Palestina maka ICC dapat menyelidiki dan menghukum tersangka penjahat, penjahat perang, penjahat kemanusiaan dan pemusnah suku bangsa di wilayah Palestina.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Indonesia Tetap Memberikan Dukungan Kepada Palestina

VIENNA, - Indonesia kembali menegaskan mendukung bagi pembangunan Gaza pasca agresi militer Israel ke wilayah tersebut pada 2014 lalu.

Ketegasan ini disampaikan delegasi Indonesia yang dipimpin Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dan Wakil Tetap Indonesia untuk Austria dan PBB serta organisasi internasional lainnya, Rachmat Budiman dalam seminar internasional tentang Palestina di Vienna, Austria.

Informasi yang beredar, mengatakan bahwa militer Israel dan blockade yang dilakukan saat ini tidak hanya menimbulkan dampak kemanusiaan bagi masyarakat Gaza tetapi juga penghalang tercapainya perdamaian di kawasan tersebut.

Indonesia siap sedia untuk membantu masyarakat Palestina dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan negara tersebut serta kesejahteraan rakyat.

Dukungan yang diberikan Indonesia dalam mewujudkan tersebut dalam bentuk donasi rekonstruksi Gaza senilai USD1 juta yang sudah disampaikan pada Konferensi di Kairo, Mesir Oktober 2014 serta pembangunan rumah sakit di Gaza.

Sebagai informasi, seminar tentang Palestina sendiri berlangsung di Vienna, Austria dari 31 Maret hingga 1 April waktu setempat yang dibuka Direktur Jenderal dan pimpinan Kantor PBB, Yuri Fedotov.

Seminar ini dihadiri wakil dari negara-negara anggota PBB, organisasi maupun NGO internasional. Indonesia sendiri selain dihadiri Dubes RI dan Wakil Tetap di Austria juga hadir Duta Besar – PTRI New York, Desra Percaya.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz

Senin, 09 Februari 2015

Belgia Akui Kedaulatan Palestina

BRUSSELS, - Setelah Swedia secara resmi dan Perancis dengan simbolis kini giliran Belgia yang mengakui kedaulatan negara Palestina.

Sebagaimana diberitakan Palestinian News Network, Parlemen Belgia menyetujui permintaan pemerintah untuk mengakui kedaulatan negara Palestina sebagai upaya mendorong perundingan damai dengan Israel.

Ilustrasi-Istimewa
Pengakuan kedaulatan negara Palestina ini diajukan Perdana Menteri Belgia, Charles Michel bersama dengan tiga partai koalisinya kepada parlemen.

Dalam dukungannya yang ditolak oleh oposisi sayap kiri serta partai hijau, bahwa ada beberapa pertimbangan pengakuan ini penting yaitu berdampak positif dalam upaya dimulainya kembali proses perundingan damai antara Israel dan Palestina.

Selain itu dengan adanya pengakuan ini bisa mempererat hubungan internal Uni Eropa serta mewujudkan keberadaan pemerintah Palestina dengan otoritas penuh dalam menjalankan fungsi negara pada wilayah sendiri.

Setidaknya Belgia bersama 135 negara sudah mengakui kedaulatan wilayah Palestina yang menjadi tujuan utama dari Organisasi Pembebasan Palestina, PLO sejak deklarasi kemerdekaan negeri itu pada 15 November 1988 di Algiers.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz