JAKARTA, -
Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Swedia sepakat untuk mendorong lebih jauh
upaya kemerdekaan Palestina serta meningkatkan bantuan dalam bentuk kerjasama
Selatan- Selatan dan Triangular untuk rakyat palestina di bidang good
governance, demokrasi, HAM, kesamaan gender, dan dukungan terhadap penyelesaian
masalah Palestina
Kesepakatan
tersebut ditegaskan dalam pernyataan press bersama Menlu RI, Retno L.P Marsudi
dan Menlu Swedia, Margot Wallström seusai pertemuan bilateral di sela sela Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015.
![]() |
Istimewa |
Kedua Menteri
Luar Negeri yang sama-sama dijabat oleh perempuan ini pun menyampaikan harapan agar
pengakuan Swedia atas Palestina dapat mendorong negara negara lain untuk
mengakui Palestina.
Peringatan KAA
ke 60, menurut Indonesia dan Swedia merupakan momentum yang baik bagi
masyarakat internasional untuk menunjukan dukungannya kepada pemerintah dan
rakyat Palestina.
Sebagai
informasi, selama periode 2008-2013, Indonesia telah menyediakan 128 program
dan modul pelatihan yang dimanfaatkan oleh 1.257 peserta dari Palestina,
meliputi UKM, Pendidikan dan kebudayaan, pemberdayaan perempuan, ESDM, good
governance, pertahanan dan pengurangan kemiskinan.
Wujud lain
dukungan Indonesia untuk sektor ekonomi Palestina adalah menjadi tuan rumah
Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian
Development (CEAPAD) ke II, pada 1 Maret 2014 untuk mendorong dukungan pengembangan
sektor swasta Palestina melalui perluasan jejaring pengusaha Palestina dengan
negara negara Asia Timur
Swedia sendiri
adalah negara Eropa Barat dan anggota Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina
sebagai negara berdaulat pada tanggal 30 Oktober 2014.
Kontak Blog
> ervanca@gmail.com
Twitter.com/catatanLorcasz