SIDOARJO,
- Tanpa kehadiran kapal perang Indonesia, tanda-tanda Pesawat Air Asia QZ8501 tidak
akan terkuak yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu.
Adalah
KRI Bung Tomo 357 yang pertama kali menemukan puing pesawat berupa emergency
exit door dan jenazah penumpang dari maskapai ini

Nama
Bung Tomo ini baru disematkan pada 4
Desember 2014 lalu bersamaan dengan KRI Usman Harun.
Nama
Bung Tomo disematkan pada kapal yang bermukim di Pangkalan Armada Timur,
Tanjung Perak-Surabaya ini didasarkan dengan semangat Bung Tomo dalam
membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah Belanda yang dikenal
dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Berbagi
sumber mengatakan KRI Bung Tomo sendiri memiliki panjang sekitar 95 meter
dengan lebar 12,7 meter serta berat 2,300 ton. Kapal ini menggunakan mesin 4x
MAN 20 RK270 diesel serta kecepatan 30 knot.
Bagaimana
dengan personel di Kapal ini, KRI Bung Tomo dengan lambung 357 total 85
prajurit yang terdiri dari 17 orang perwira, bintara (40) dan tamtama (28)
Dalam
hal persenjataan, kapal ini terbilang cukup canggih antara lain adanya beberapa
radar seperti navigasi, serta surveillance untuk pengamatan udara.
KRI
ini mempunyai radar tracker untuk mengendalikan arah dan elevansi secara akurat
terhadap sasaran Meriam 76 mmotomelara super rapid gun atau dikenal OSRG) dan
30 mm di bagian lambung kanan serta kiri kanan yang punya peran sebagai Close in
Weapon System (CIWS) jika terjadi ancaman udara kepada kapal.
Kapal
ini juga memiliki sistem sensor senjar dengan EOTs (Electro Optical Tracker
System) dalam pengendalian meriam kapal serta pengamatan secara visual dengan
kamera video.
Kapal
ini juga dapat dikontrol secara komputerisasi dengan Integrated Platform
Manajemen System-IPMS dimana jika ada kerusakan pada sistem akan langsung
terditeksi.
Kapal
yang berjenis Corvette ini secara utuh memiliki sebuah meriam jenis oto melara
dengan ukuran 776mm, dua meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm serta peluncur
tripel torpedo BAE System 324 mm untuk digunakan dalam perang baik di air
maupun di bawah air.
Selain
itu KRI Bung Tomo juga terdapat 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke
udara VLS MBDA MICA dengan BAE System, ada juga 2 set 4 tabung peluncur peluru
kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Blok II Exocet.
Dengan
sistem ini kapal ini bisa mengganggu pertahanan musuh dari berbagai arah baik
udara maupun laut.
Lantas
bagaimana dengan sistem sonar dari kapal yang dipimpin oleh Kolonel Laut Yayan
Sofyan ini ? ternyata kapal ini miliki sensor atau radar serta avionic jenis
FMS 21/3 Hull Mounted Sonar yang merupakan pabrikan Thales Perancis dengan
tingkat akurasi yang baik dalam deteksi serta klarifikasi kontak yang ada
dibawah air.
Tanpa kecanggihan KRI Bung Tomo 357 ini serta
ketanggapan para personel keberadaan puing QZ8501 bisa cepat ditemukan jauh
dari perkiraan banyak kalangan.
Kontak
Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz