Selasa, 06 Januari 2015

Mengenal KRI Bung Tomo 357

SIDOARJO, - Tanpa kehadiran kapal perang Indonesia, tanda-tanda Pesawat Air Asia QZ8501 tidak akan terkuak yang hilang sejak Minggu (28/12) lalu.

Adalah KRI Bung Tomo 357 yang pertama kali menemukan puing pesawat berupa emergency exit door dan jenazah penumpang dari maskapai ini

KRI Bung Tomo nomo lambung 357 ini adalah kapal perang yang dibeli TNI Angkatan Laut dari Inggris pada 2013 lalu.

Nama Bung Tomo ini  baru disematkan pada 4 Desember 2014 lalu bersamaan dengan KRI Usman Harun.

Nama Bung Tomo disematkan pada kapal yang bermukim di Pangkalan Armada Timur, Tanjung Perak-Surabaya ini didasarkan dengan semangat Bung Tomo dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah Belanda yang dikenal dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Berbagi sumber mengatakan KRI Bung Tomo sendiri memiliki panjang sekitar 95 meter dengan lebar 12,7 meter serta berat 2,300 ton. Kapal ini menggunakan mesin 4x MAN 20 RK270 diesel serta kecepatan 30 knot.

Bagaimana dengan personel di Kapal ini, KRI Bung Tomo dengan lambung 357 total 85 prajurit yang terdiri dari 17 orang perwira, bintara (40) dan tamtama (28)

Dalam hal persenjataan, kapal ini terbilang cukup canggih antara lain adanya beberapa radar seperti navigasi, serta surveillance untuk pengamatan udara.

KRI ini mempunyai radar tracker untuk mengendalikan arah dan elevansi secara akurat terhadap sasaran Meriam 76 mmotomelara super rapid gun atau dikenal OSRG) dan 30 mm di bagian lambung kanan serta kiri kanan yang punya peran sebagai Close in Weapon System (CIWS) jika terjadi ancaman udara kepada kapal.

Kapal ini juga memiliki sistem sensor senjar dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) dalam pengendalian meriam kapal serta pengamatan secara visual dengan kamera video.

Kapal ini juga dapat dikontrol secara komputerisasi dengan Integrated Platform Manajemen System-IPMS dimana jika ada kerusakan pada sistem akan langsung terditeksi.

Kapal yang berjenis Corvette ini secara utuh memiliki sebuah meriam jenis oto melara dengan ukuran 776mm, dua meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm serta peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk digunakan dalam perang baik di air maupun di bawah air.

Selain itu KRI Bung Tomo juga terdapat 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA MICA dengan BAE System, ada juga 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Blok II Exocet.

Dengan sistem ini kapal ini bisa mengganggu pertahanan musuh dari berbagai arah baik udara maupun laut.

Lantas bagaimana dengan sistem sonar dari kapal yang dipimpin oleh Kolonel Laut Yayan Sofyan ini ? ternyata kapal ini miliki sensor atau radar serta avionic jenis FMS 21/3 Hull Mounted Sonar yang merupakan pabrikan Thales Perancis dengan tingkat akurasi yang baik dalam deteksi serta klarifikasi kontak yang ada dibawah air.

Tanpa kecanggihan KRI Bung Tomo 357 ini serta ketanggapan para personel keberadaan puing QZ8501 bisa cepat ditemukan jauh dari perkiraan banyak kalangan.




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz