Kamis, 23 April 2015

Berantas Ilegal Fishing, RI-Thailand Jalin Kemitraan

JAKARTA, -  Indonesia dan Thailand sepakat untuk tingkatkan kerja sama di bidang kelautan, khususnya illegal fishing.

Rencananya, kedua negara akan membentuk kelompok kerja untuk membahas solusi illegal fishing dan kerja sama perikanan.

Demikian salah satu isu yang diangkat dalam pertemuan Presiden RI, Joko Widodo dengan counterpart-nya PM Thailand, Prayut Chan-O-Cha di sela sela Konferensi Asia Afrika 2015.

Sebagaimana informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email mengatakan dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden RI menegaskan harapannya agar Pemerintah Thailand dapat meningkatkan perlindungan dan akses hukum bagi Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Thailand.

Terkait isu perbatasan, kedua pemimpin juga sepakat untuk memulai pembahasan kembali perundingan perbatasan maritim pada akhir April 2015 seperti yang telah disetujui oleh kedua Menlu di Bangkok, 1-2 April 2015.

PM Thailand, pada pertemuan menyambut baik kerja sama perdagangan yang telah terjalin baik selama ini, adapaun di bidang investasi, Presiden RI mengundang PM Thailand untuk meningkatkan investasi di Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, energi terbarukan, pengolahan makanan dan pariwisata.

Sebagai informasi, perdagangan bilateral lima tahun terakhir (2010-2014) mengalami peningkatan rata-rata 5,63% per tahun.

Kedua negara akan meningkatkan kerja sama perdagangan melalui pertukaran teknologi dan budidaya produk produk pertanian.

Saat ini, Thailand merupakan investor ke-13 terbesar di Indonesia dengan nilai US$ 317,7 juta di 55 proyek.

Bidang usaha yang menjadi fokus minat para investor Thailand di Indonesia adalah pengolahan makanan, konstruksi, pasokan air, suku cadang mobil, produk kimia, pariwisata, perhotelan dan retail/mall.




Kontak blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz