JAKARTA,
- Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meminta pada duta besar Indonesia di duniat
untuk fokus dan menekan diplomasi ekonomi Indonesia kepada negara tempat
bekerja sebagai kepala perwakilan
Hal
ini disampaikan Presiden Jokowi ketika
membuka Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri di Gedung Pancasilan,
Kemlu, Pejambon, Jakarta.
Dok. Kemlu RI |
“Hampir
lebih 90 persen urusannya sama. artinya diplomasi ekonomi sekarang harus
dikedepankan,”ucapnya.
Sebagaimana
dilansir dari laman Kemlu, Presiden mengatakan bahwa para dari negara maju memiliki penciuman tajam terkait ekonomi
seperti saat membahas masalah angkutan massal di DKI ketika menjabat Gubernur
ada Dubes yang datang serta menanyangkan akan membeli kereta api dimana.
“Saat
tengah membahas angkutan massal di DKI Jakarta, ada duta besar yang datang dan
menanyangkan akan membeli kereta api di mana, duta besar tersebut lantas
bertanya apakah negara mereka bisa mengikuti tender pengadaan kereta api atau
tidak,”ucap Presiden
Kasus
seperti ini merupakan salah satu tugas duta besar yakni mempromosikan produk
dalam negeri di negara manapun mereka ditugaskan. Indonesia menurutnya punya
banyak produk yang mampu menembus pasar internasional. Namun harus diakui
produsen masih lemah di sisi indentifikasi produk
.
Oleh
sebab itu, Jokowi telah meminta kepada para dubes untuk pergi ke daerah-daerah
di seluruh pelosok nusantara.
"Agar para dubes mampu mengenali
produk-produk yang ada di daerah dan mampu mempromosikannya," ucapnya.
Sementara
itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, konsep diplomasi dalam
menghadapi situasi ekonomi ke depan adalah diplomasi yang tidak berjarak.
Menurutnya ini penting karena situasi ekonomi negara sudah membaik namun belum
stabil.
Untuk
menghadapi tantangan itu, imbuh Retno, seluruh diplomat tidak boleh menyerah.
"Diplomat
dididik untuk mencari solusi, loyal dan setia kepada pemerintah, bangsa, dan
negara," kata dia.
Rapat
Kerja Kementerian Luar Negeri ini dihadiri oleh 132 kepala perwakilan, dubes,
dan konsulat jenderal. Selain itu, hadir pula Ketua DPR Setya Novanto, Menteri
Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri
Koordinator bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia Puan Maharani, Menteri
Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, dan para pejabat Kementerian
Luar Negeri.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz