JAKARTA, - Kedutaan Besar Ri
untuk Kerajaan Jepang memfasilitasi kunjungan misi ekonomi dari Kamar Dagang
dan Industri Jepang ke Indonesia
Dok. Kemlu RI |
Sebagaimana informasi yang
diterima dari KBRI Tokyo dan Fasilitas Media-FasMed Kemlu melalui email
menjelaskan kunjungan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 1 – 4 Februari
ini merupakan misi ekonomi berskala besar dengan anggota 64 orang peserta dari
berbagai sektor industri dan niaga Jepang dan dipimpin langsung Ketua KADIN Jepang Akio Mimura.
Tidak kurang dari 31 peserta
misi merupakan pimpinan tertinggi
berbagai perusahaan terkemuka Jepang (CEO / Chairman), sementara lainnya
adalah Senior Managers serta perwakilan dari KADINDA berbagai wilayah Jepang.
Dari sisi sektor usaha, misi
ekonomi ini juga sangat komprehensif, dengan sektor usaha yang mencakup mulai
dari general trading hingga heavy industries, pembangkit listrik hingga
pengolahan produk tambang (smelter), mesin industri, konstruksi, perbankan,
otomotif, jasa wisata, konsultan.
Menurut Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Jepang, Yusron Ihza Mahendra
mengatakan kehadiran misi ekonomi ini merupakan wujud nyata diplomasi ekonomi
KBRI Tokyo serta memfasilitasi dialog langsung antara dunia usaha Jepang dengan
berbagai pemangku kepentingan di negeri ini.
“Pengiriman misi ekonomi ini
merupakan wujud nyata diplomasi ekonomi KBRI Tokyo, dalam memfasilitasi dialog
langsung antara dunia usaha Jepang dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia
guna meningkatkan kerjasama konkrit yang saling menguntungkan kedua negara,”
ucapnya
Dubes Yusron juga mengatakan
secara khusus KBRI Tokyo ingin mendorong peningkatan kontribusi Jepang bagi
pencapaian program prioritas Indonesia di bidang infrastruktur, ketahanan energy,
ketahanan pangan serta pembangunan berbasis maritim.
“Secara khusus, melalui misi
ekonomi ini, KBRI Tokyo ingin mendorong peningkatan kontribusi Jepang bagi
pencapaian program prioriotas Indonesia di bidang infrastruktur, ketahanan
energi, ketahanan pangan, pembangunan berbasis maritim, dan pengentasan kemiskinan”,
ucapnya.
Pada tanggal 2 Februari 2015
di Jakarta, para peserta misi ekonomi telah melakukan audiensi dan dialog
dengan Presiden RI Bapak Joko Widodo, Wakil Presiden RI Bapak Jusuf Kala, serta
Menteri Perdagangan Bapak Rachmat Gobel.
Pertemuan dengan Presiden
Joko Widodo berlangsung konstruktif dan sangat bersahabat. Presiden mendorong
peningkatan peran Jepang dalam pembangunan tenaga listrik dan industri
manufaktur bernilai tambah.
Dok. Setkab.go.id |
Presiden Jokowi juga
memaparkan berbagai program prioritas Pemerintah Indonesia dan mendorong dunia
usaha Jepang untuk tidak sungkan menyampaikan kendala yang dihadapi di lapangan
agar dapat segera dicarikan solusinya.
Sementara itu, Wapres Jusuf
Kala menekankan posisi Indonesia sebagai negara yang paling stabil di kawasan,
tidak saja dari sisi ekonomi melainkan juga politik.
Keunggulan ini, ditambah
jumlah penduduk yang besar serta kekayaan sumber daya alam, menawarkan berbagai
potensi bagi kerjasama yang saling menguntungkan. Pertemuan dengan Wapres telah
membahas antara lain peluang kerjasama di bidang energi, pembangunan
infrastruktur pelabuhan laut dan transportasi darat, serta peningkatan
investasi sektor UKM Jepang ke Indonesia guna meningkatkan kapasitas industri
Indonesia di sektor pendukung seperti komponen dan perangkat mesin industri.
Senada dengan hal-hal
tersebut di atas, Mendag Rachmat Gobel juga mendorong dunia usaha Jepang untuk
menjadikan Indonesia tidak saja sebagai basis konsumsi melainkan juga sebagai
basis produksi untuk pasar ekspor internasional.
Mendag mendorong masuknya
investasi Jepang di sektor industri manufaktur berorientasi ekspor, dan juga di
sektor industri berwawasan lingkungan.
Di samping pertemuan dengan
pejabat tinggi Pemerintah Indonesia, telah berlangsung pula Dialog Ekonomi
antara KADIN Jepang dengan dunia usaha Indonesia, yaitu KADIN Indonesia dan
APINDO. Dialog Ekonomi yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, ini di
samping menghadirkan narasumber dari masing-masing asosiasi bisnis juga
menghadirkan wakil Pemerintah yaitu Deputi Menteri Koordinator Perekonomian
Bidang Niaga dan Kewirausahaan serta Direktur Kebijakan Ekonomi Makro
Kementerian Keuangan RI, sehingga terjadi dialog dua arah antara sektor swasta
dan Pemerintah.
Keesokan harinya pada
tanggal 3 Februari 2015, para peserta direncanakan melakukan pertemuan dengan
Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional / Kepala BAPPENAS Andrinof Chaniago, Menteri Perhubungan Ignatius
Jonan, dan Deputi Kepala BKPM Bidang Promosi Penanaman Modal Bapak Himawan
Hariyoga.
Pengiriman misi ekonomi
KADIN Jepang ini merupakan salah satu misi terbesar yang pernah dilakukan KADIN
Jepang, dan merupakan misi ekonomi internasional pertama di bawah Ketua KADIN
Jepang saat ini Akio Mimura.
Pengiriman misi ekonomi ke
Indonesia tentunya mencerminkan nilai strategis yang diberikan dunia usaha
Jepang bagi Indonesia dan keyakinan mereka akan terbukanya peluang kerjasama
yang saling menguntungkan keda negara saat ini dan di masa mendatang.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz