Ilustrasi-Istimewa |
JAKARTA, - Banyaknya postingan dalam jejaring social yang
ada tidak membuat membuat Indonesia unggul dalam dunia perinternetan global
karena negeri ini harus berada di bawah negara berkembang seperti Uganda,
Zimbabwe dan Sri Lanka.
Data ini dikeluarkan Bank Dunia (World Bak) yang
merilis peringkat penggunaa internet per seratus orang dengan melakukan riset
dari data yang diperoleh dari International Telecom Union dan database atau
laporan dari World Telecommunication / ICT Development Report.
Dalam riset tersebut, angka rasio pengguna internet
per-100 penduduk di Indonesia dalam waktu 2010 hingga 2014 sekitar 15,8 dimana
seratus penduduk Indonesia baru sekitar 15 orang yang memiliki akses internet.
Sementara Uganda, dengan kondisi yang sama sekitar
16,2 yang dilanjutkan Zimbabwe (18,5) dan Sri Lanka (21,9)
Secara global Indonesia kalah dari Uganda, lantas
bagaimana dengan di kawasan Indonesia apakah unggul atau sebaliknya ?
Ternyata untuk kawasan Asia Tenggara sendiri, posisi
akses internet Indonesia dikategorikan minim dimana negeri ini berada di bawah
Singapura dengan 73,0 kemudian Malaysia (67,0), Brunei Darussalam (64,5),
Vietnam (43,9), Filipina (37,0) dan Thaland (28,9)
Ilustrasi - Istimewa |
Namun kabar gembiranya, keberadaan internet Indonesia hanya unggul sedikit
dengan India sekitar 15,1 serta beberapa negara ASEAN, Kamboa (6,0), Myanmar
(1,2) dan Timor Leste (1,1)
Dengan angka tersebut Indonesia masih terjauh
tertinggal bahkan standar rasio penduduk dunia yang memiliki akses internet per
100 orang pada tahun 2013 adalah 28,1.
Untuk akses internet ini, Indonesia sendiri memiliki
program yang disebut Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband
Plan 2014-2019 yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 96 tahun
2014.
Kerja nyata dari peraturan ini adalah membuat prasaran
akses tetap mencapai penetrasi sekitar 30 persen dari total populasi di
perkotaan dan sekitar 71 persen dari total rumah tangga dengan percepatan
20Mbps
Sementara untuk gedung setidaknya 10 persen dengan
kecepatan 1Gbps. Sedangkan sasaran pitalebar dengan kecepatan 1Mbps akan
menjangkau seluruh populasi perkotaan.
Sedangkan untuk pedesaan kapasitas pitalebar akan
mencapai sekitar 6 persen dari total populasi yang ada.
Kontak info > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz