MOSKOW, - Untuk memperkenalkan Indonsia kepada dunia
tidak hanya dikerjakan para diplomat yang bekerja di Kedutaan Besar RI tetapi
juga setiap individu yang sedang berada dinegara tempat mereka melakukan
aktivitas.
Salah satunya adalah para mahasiswa Indonesia dengan
di fasilitasi oleh Univesity of Rusia (RUDN) menggelar Pekan Budaya Mahasiswa
Asia .
Sebagaimana informasi yang diterima melalui email dari
KBRI Moskow mengatakan The People’s Friendship University of Russia (Rossiiskii
Universitet Druzhby Narodov) atau disingkat RUDN, pada tanggal 9 Desember 2014,
menyelenggarakan pembukaan Pekan Kebudayaan Mahasiswa Asia ke-17 di aula Gedung
Utama RUDN.
Pembukaan dihadiri oleh 2 (dua) orang Wakil Rektor
RUDN (Gladush Alexander Dmitrievich dan Olga Valentinovna Andreeva), sejumlah
Duta Besar ASEAN, para mahasiswa Rusia dan asing, serta masyarakat umum.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik
Belarus, Djauhari Oratmangun, bersama-sama dengan Wakil Rektor RUDN, Olga
Valentinovna Andreeva, mendapatkan kehormatan untuk menggunting pita, tanda
dibukanya Pekan Budaya Mahasiswa Asia ke-17, yang berlangsung tanggal 8-12
Desember 2014.
“Saat ini adalah abad Asia, dan Rusia merupakan bagian
dari Asia”, ujar Djauhari Oratmangun dalam pidato sambutannya mewakili para
Duta Besar dari Kedutaan negara-negara Asia di Rusia, pada acara pembukaan
Pekan Kebudayaan Mahasiswa Asia ke-17 di RUDN.
Acara pembukaan menampilkan 13 booth budaya, yang merepresentasikan
negara-negara asal para mahasiswa asing yang belajar di RUDN. Negara-negara
yang menampilkan booth yaitu, Indonesia, RRT, Afghanistan, Mongolia, India,
Bangladesh, Nepal, Srilanka, Malaysia, Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam.
Menurut Wakil Rektor RUDN, Olga Valentinovna Adreeva
mengatakan bahwa mahasiswa dari Indonesia selalu aktif dalam setiap acara
terlepas dari jumlahnya yang tidak banyak namun dapat berperan dalam setiap
konferensi, seminar dan pameran budaya.
"Mahasiswa Indonesia selalu aktif dalam setiap
acara, terlepas dari jumlahnya yang tidak banyak, namun selalu berperan dalam
setiap konferensi, seminar dan pameran budaya”, ujar Wakil Rektor RUDN, Olga
Valentinovna Andreeva ketika mengunjungi booth Indonesia.
Sebagai informasi, jumlah mahasiswa Indonesia yang
belajar di RUDN sebanyak 15 orang, meliputi, 8 (delapan) orang S1, 4 (empat)
orang S2, dan 3 (tiga) orang S3.
RUDN (The People’s Friendship University of Russia)
merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Rusia, menurut Kementerian
Pendidikan Rusia, selain Moscow State University, dan Saint Petersburg
University. RUDN memiliki 57 program dan sekitar 35.000 mahasiswa. Sementara
itu, mahasiswa yang berasal dari Asia sebanyak 1600 orang, dan mahasiswa yang terbesar
berasal dari RRT sebanyak 800 orang.
Sebagai informasi, Universitas ini juga berdiri atas
prakarsa Presiden pertama Soekarno pada era lalu kepada Uni Soviet.
Pada tahun 1960, Nikita Khruscev mengadakan kunjungan
balasan Soekarno ke Yogyakarta dan menyampaikan pengumuman pembukaan
Universitas Persahabatan Antar Bangsa di Moskow, atau dulu sempat disebut juga
Universitas Patrice Lumumba.
Hal ini juga
pada masa itu sebagai undangan terbuka Khruscev kepada Mahasiswa Indonesia
untuk belajar di Universitas Persahabatan Antar Bangsa dengan beasiswa
Pemerintah Uni Soviet.
Sejumlah acara telah diagendakan untuk menyemarakkan
sepekan kegiatan Pekan Budaya Mahasiswa Asia ke-17 di RUDN tersebut, antara
lain, acara round table discussion dengan tema, ‘Asia Modern: masalah dan
tendensi perkembangannya’, pameran berbagai diaspora Asia, pemutaran film-film
dokumenter tentang negara-negara Asia.
Puncak kegiatan sekaligus penutupan dilaksanakan
dengan acara Malam Budaya Asia dalam bentuk konser seni dan budaya, pada tanggal
12 Desember 2014.
Kontak Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz