Rabu, 18 Maret 2015

RI-Belanda Terus Tingkatkan Kerja sama Bilateral

DENHAAG, - Dalam rangka menindaklanjuti Joint Declaration on Comprehensive Partnership antara Indonesia dengan Belanda yang disepakati kedua kepala negara pada tahun 2013, telah diselenggarakan pertemuan Komisi Bersama (Mixed Commission) yang dipimpin bersama oleh Dirjen Amerika Eropa Kemlu RI, Dubes Dian Triansyah Djani dan Dirjen Kerjasama Ekonomi Belanda, Dubes Simon Smits pada tanggal 16 Maret 2015 di Den Haag, Belanda.

Sebagaimana diinformasikan Sekretaris I Pensosbud KBRI Den Haag, Danang Waskito melalui email menjelaskan pertemuan dilanjutkan dengan Pertemuan Pejabat Tinggi Indonesia Belanda pada tanggal 17 Maret 2015, yang dihadiri oleh Dirjen Politik Kemlu Belanda, Dubes Wim Geerts.

Pertemuan Mixed Economic  Commision  (MEC) RI – Belanda ini, ditandai dengan rencana kedua negara untuk memprioritaskan kerjasama guna mendorong pembangunan maritim sebagai bagian dari implementasi Nawacita, yang menjadi visi utama Kabinet Kerja.

Disepakati untuk menyelenggarakan Infrastruktur Forum ke III  di Belanda dalam waktu dekat yang akan melibatkan para pihak swasta dari kedua negara, serta usulan pembentukan Pokja Infrastruktur, Maritim  dan Sektor Swasta untuk menindaklanjutinya.

Pada pertemuan Mixed Commission tersebut, Dubes Dian Triansyah Djani menyatakan bahwa kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang

“Indonesia-Belanda berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang dan terdapat banyak peluang yang harus dimanfaatkan,”ucapnya

Pertemuan telah membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan kedua negara  di bidang ekonomi, antara lain, kerjasama di bidang maritim, pembangunan infrastruktur, manajemen pengairan, keselamatan penerbangan, perikanan dan pertanian, kerjasama di bidang riset dan teknologi, pariwisata, serta bidang-bidang strategis lainnya.

Dubes Djani menambahkan bahwa meski Indonesia surplus hampir US$ 4 Milyar, perdagangan Indonesia-Belanda yang berkisar di US$ 4,89 Milyar pada tahun 2014 masih jauh dari harapan mengingat potensi dan hubungan erat yang dimiliki kedua negara.

Indonesia dalam hal ini meminta Belanda untuk membantu meningkatkan akses produk Indonesia ke pasar Eropa termasuk produk kelapa sawit.

Sementara di bidang politik dan keamanan, Pertemuan Pejabat Tinggi yg dipimpin bersama oleh Dubes Djani dan Dubes Wim Geerts, Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri Belanda, telah dibahas kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan maritim, penanggulangan terorisme, isu kekonsuleran termasuk notifikasi kekonsuleran, kerjasama di bidang hukum, cyberspace, pemajuan Hak Asasi Manusia dan isu strategis lainnya.

Tukar pikiran dilakukan terkait perkembangan di kawasan dan situasi global, termasuk isu Laut Tiongkok Selatan, Ukraina, kerjasama ASEAN, penyelenggaraan peringatan Konperensi Asia Afrika di Indonesia serta respon terhadap ISIS, dll. 

Dirjen Djani menyatakan bahwa kemitraan dan hubungan baik RI dengan Belanda sudah terjalin lama, dan saat ini merupakan momentum yang tepat bagi kedua negara untuk memetik buah dari hubungan baik tersebut. 

Usai pertemuan dengan Dubes Geerts, Dirjen Djani mengungkapkan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan pelatihan di  bidang hukum laut dan negosiasi hukum perdagangan internasional, serta untuk meningkatkan jumlah pelajar Indonesia ke Belanda.   

Dalam lawatannya ke negeri kincir angin kali ini Dirjen Djani bertukar pandangan mengenai masalah global internet security dengan mantan Menlu Belanda, Dr. Uri Rosenthal, yang saat ini menjabat sebagai  Penasehat Perdana Menteri untuk Sains, Teknologi dan Inovasi yang mengetuai Konferensi Internasional mengenai Cyberspace yang akan diselenggarakan di belanda bulan april mendatang.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz