DENHAAG, - Dalam rangka menindaklanjuti
Joint Declaration on Comprehensive Partnership antara Indonesia dengan Belanda
yang disepakati kedua kepala negara pada tahun 2013, telah diselenggarakan
pertemuan Komisi Bersama (Mixed Commission) yang dipimpin bersama oleh Dirjen
Amerika Eropa Kemlu RI, Dubes Dian Triansyah Djani dan Dirjen Kerjasama Ekonomi
Belanda, Dubes Simon Smits pada tanggal 16 Maret 2015 di Den Haag, Belanda.
Sebagaimana diinformasikan
Sekretaris I Pensosbud KBRI Den Haag, Danang Waskito melalui email menjelaskan pertemuan
dilanjutkan dengan Pertemuan Pejabat Tinggi Indonesia Belanda pada tanggal 17
Maret 2015, yang dihadiri oleh Dirjen Politik Kemlu Belanda, Dubes Wim Geerts.
Pertemuan Mixed
Economic Commision (MEC) RI – Belanda ini, ditandai dengan
rencana kedua negara untuk memprioritaskan kerjasama guna mendorong pembangunan
maritim sebagai bagian dari implementasi Nawacita, yang menjadi visi utama
Kabinet Kerja.
Disepakati untuk
menyelenggarakan Infrastruktur Forum ke III
di Belanda dalam waktu dekat yang akan melibatkan para pihak swasta dari
kedua negara, serta usulan pembentukan Pokja Infrastruktur, Maritim dan Sektor Swasta untuk menindaklanjutinya.
Pada pertemuan Mixed
Commission tersebut, Dubes Dian Triansyah Djani menyatakan bahwa kedua negara
berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang
“Indonesia-Belanda
berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang dan
terdapat banyak peluang yang harus dimanfaatkan,”ucapnya
Pertemuan telah membahas
berbagai isu yang menjadi kepentingan kedua negara di bidang ekonomi, antara lain, kerjasama di
bidang maritim, pembangunan infrastruktur, manajemen pengairan, keselamatan
penerbangan, perikanan dan pertanian, kerjasama di bidang riset dan teknologi,
pariwisata, serta bidang-bidang strategis lainnya.
Dubes Djani menambahkan
bahwa meski Indonesia surplus hampir US$ 4 Milyar, perdagangan
Indonesia-Belanda yang berkisar di US$ 4,89 Milyar pada tahun 2014 masih jauh
dari harapan mengingat potensi dan hubungan erat yang dimiliki kedua negara.
Indonesia dalam hal ini
meminta Belanda untuk membantu meningkatkan akses produk Indonesia ke pasar
Eropa termasuk produk kelapa sawit.
Sementara di bidang politik
dan keamanan, Pertemuan Pejabat Tinggi yg dipimpin bersama oleh Dubes Djani dan
Dubes Wim Geerts, Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri Belanda, telah dibahas
kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan maritim, penanggulangan terorisme,
isu kekonsuleran termasuk notifikasi kekonsuleran, kerjasama di bidang hukum,
cyberspace, pemajuan Hak Asasi Manusia dan isu strategis lainnya.
Tukar pikiran dilakukan
terkait perkembangan di kawasan dan situasi global, termasuk isu Laut Tiongkok
Selatan, Ukraina, kerjasama ASEAN, penyelenggaraan peringatan Konperensi Asia
Afrika di Indonesia serta respon terhadap ISIS, dll.
Dirjen Djani menyatakan
bahwa kemitraan dan hubungan baik RI dengan Belanda sudah terjalin lama, dan
saat ini merupakan momentum yang tepat bagi kedua negara untuk memetik buah
dari hubungan baik tersebut.
Usai pertemuan dengan Dubes
Geerts, Dirjen Djani mengungkapkan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk
melanjutkan pelatihan di bidang hukum
laut dan negosiasi hukum perdagangan internasional, serta untuk meningkatkan
jumlah pelajar Indonesia ke Belanda.
Dalam lawatannya ke negeri
kincir angin kali ini Dirjen Djani bertukar pandangan mengenai masalah global
internet security dengan mantan Menlu Belanda, Dr. Uri Rosenthal, yang saat ini
menjabat sebagai Penasehat Perdana
Menteri untuk Sains, Teknologi dan Inovasi yang mengetuai Konferensi
Internasional mengenai Cyberspace yang akan diselenggarakan di belanda bulan april
mendatang.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz