HAINAN, - Presiden Joko
Widodo (Widodo) memberikan pidatonya dalam Boao Forum for Asia (BFA) di akhir
kunjungannya ke Tiongkok.
Sebagaimana dilansir dari
laman resmi Sekretaris Kabinet, acara yang berlangsung di BOAO international
Convention Center, Hainan Sabtu (28/3) waktu setempat.
Presiden Jokowi dan Ibu
Negara tiba di lokasi pada pukul 09.50 waktu setempat yang disambut langsung
Presiden RRT, Xi Jinpng.
Acara yang mengusung tema
Asia’s New Future : Toward a Community of Common Destiny, Presiden Jokowi
menjadi pembicara setelah Presiden Armenia Serzh Sargsyan dan Presiden Austria
Heinz Fischer.
Dalam pidatonya, Presiden
Jokowi mengemukakan, ada empat tantangan
yang dihadapi negara-negara Asia. Yang pertama, meningkatkan kualitas hidup
rakyat.
Yang kedua, menjaga pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Yang
ketiga, keamanan. Yang keempat, lapangan pekerjaan.
Presiden Jokowi mengatakan,
faktor kunci utama untuk mencapai hal tersebut ada dua. Satu, stabilitas, baik
stabilitas internal maupun stabilitas eksternal. Yang kedua, pembangunan
infrastruktur.
“Memiliki infrastruktur yang
baik otomatis ekonomi akan tumbuh,”ucapnya
Selain itu, Presiden
menekankan harus belajar dari masa lalu bahwa Asia pernah menderita karena
perang dan penjajahan namun sejak kemerdekaan dengan kerja keras tingkat ekonomi
mulai bergeser dari Barat menuju Timur
“kita harus belajar dari
masa lalu. Ia mengingatkan, Asia pernah menderita karena perang dan penjajahan.
Namun, sejak kemerdekaan dengan kerja
keras, menurutnya, tingkat ekonomi mulai bergeser, dari Barat menuju ke Timur. Tapi,
ada yang perlu diperhatikan bahwa kita harus belajar teknologi dari Barat.
Namun harus tetap menjaga nilai-nilai budaya dan nilai-nilai tradisi,” ucapnya.
Soal menjaga stabilitas
internal, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa kepentingan nasional harus di
atas kepentingan individu, kepentingan golongan atau partai.
“Jangan sampai pembangunan
lambat dan penghilangan investasi karena hal tersebut,” ujarnya
Untuk eksternal, Presiden
Jokowi menekankan, bahwa sengketa harus diselesaikan dengan cara-cara yang damai dan bijak, dan
jangan sampai terjebak dalam permainan-permainan yang merugikan kita semuanya.
Presiden Jokowi menegaskan,
negara-negara Asia tidak boleh dibiarkan memiliki ketegangan-ketegangan dan
perlombaan senjata, karena ini adalah permainan berbahaya dengan biaya yang
sangat mahal, yang tidak menguntungkan siapa pun, tidak menguntungkan negara
manapun.
“Saya lihat Tiongkok
bergerak cepat serba cepat, bangun jalan
tol cepat, bangun kereta api cepat, bangun industri cepat dan para pemimpinnya
bekerja dengab cepat,” ungkap Jokowi seraya menyebutkan, Indonesia juga ingin membangun dengan cepat,
pembangkit listrik, industri, kereta
api, jalan tol, dan pelabuhan. Kita ingin investasi, kita ingin membangun
cepat,” ucapnya.
Pada akhir sambutannya,
Presiden Jokowi menekankan kepada semua pihak, agar kita harus menghargai yang kita miliki
sekarang.
Dirinya mengingatkan, bahwa
pentingnya uasaha bersama serta kemauan bekerja sama dengan kebijaksanaan, dan
percaya diri untuk memastikan adanya stabilitas yang akan meningkatkan
pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, Boao
Forum for Asia (BFA) merupakan sebuah organisasi internasional non pemerintahan
dan nirlaba yang setiap tahunnya menyelenggarakan konferensi dengan
menghadirkan pemimpin RRT, para pemimpin negara asing, para pebisnis top dari
kawasan Asia Pasifik.
BFA sendiri diresmikan pada
27 Februari 2001 di Boao Provinsi Hainan. Forum ini didedikasikan untuk
mempromosikan potensi negara-negara Asia sebagai upaya untuk bersama-sama
meningkatkan pembangunan ekonomi melalui integrasi perekonomian kawasan.
Dalam acara ini, selain
Presiden Jokowi hadir nampak beberapa tokoh publik sebagai pembicara antara
lain Presiden Armenia Serzh Sargsyan dan
Presiden Austria Heinz Fischer.
Adapun pembicara lainnya adalah Presiden Nepal,
Presiden Sri Lanka, Presiden Uganda, Presiden Zambia, PM Kazakhstan, PM
Malaysia, PM Belanda, PM Qatar, PM Swedia, First Deputy PM Rusia dan Menlu
Thailand.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz