ASTANA, - Parlemen
Kazakhstan menyambut baik tawaran DPR RI untuk meningkatkan kerja sama
antarparlemen Kazakhstan dan Indonesia.
Hal ini terungkap pada
pertemuan delegasi DPR-RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah
dan Mazhilis Republik Kazakhstan yang dipimpin oleh Deputi Ketua Mazhilis,
Sergey A. Dyachenko di gedung Parlemen Kazakhstan di Astana (27/3) waktu setempat
“Kami dari Mazhilis Republik
Kazakhstan telah menerima baik usulan pembentukan Grup Persahabatan antar-Parlemen
Indonesia dan Kazakhstan, dan saat ini sedang membahas serius konsep Nota
Kesepahaman bagi pembentukan kerja sama yang diajukan oleh Parlemen Indonesia,”
tegas Dyachenko.
Sebagaimana dilansir dari
laman Kemlu RI, Dyachenko menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara terdepan
di kawasan Asia Tenggara dan merupakan mitra penting bagi Kazakhstan.
Hubungan bilateral kedua
negara semakin erat ditunjukkan dengan saling kunjung antara Presiden Nursultan
Nazarbayev dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Fahri Hamzah pun menyatakan
bahwa Kazakhstan merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Asia Tengah, dan
kedua negara memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama di bidang
politik, ekonomi, kebudayaan dan hubungan antar-masyarakat.
“Terdapat peluang kerjasama
dalam hal pangan dan energi yang dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak.
Dalam hal energi, misalnya, konsumsi Indonesia akan minyak lebih besar daripada
produksinya. Sementara di Kazakhstan terjadi sebaliknya. Dalam hal pangan,
Indonesia banyak mengimpor hewan ternak dari Australia. Di masa depan, dapat
dijajaki impor hewan ternak dari Kazakhstan,” ucapnya
Dalam pertemuan tersebut
juga Dyachenko menyampaikan selamat atas penyelenggaraan pemilu di Indonesia
pada tahun 2014 yang telah berlangsung lancar dan damai.
Hal tersebut membuktikan
bahwa demokrasi tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia. Dengan
pemerintahan dan legislatif yang baru ini, diharapkan hubungan
Indonesia-Kazakhstan yang telah berlangsung selama 22 tahun menjadi semakin
erat dan produktif.
Kazakhstan sendiri akan
menyelenggarakan pemilu presiden yang dipercepat (snap presidential election)
pada 26 April 2015.
“Parlemen Republik
Kazakhstan untuk ketigakalinya telah menerima kunjungan delegasi DPR-RI dan
berharap dapat melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam waktu dekat,” ucapnya
Delegasi DPR-RI juga
mengadakan tatap muka dengan Assembly of the People of Kazakhstan (APK), yang
merupakan perwakilan dari 962 himpunan/paguyuban suku bangsa dan kebudayaan di
Kazakhstan dan dibentuk oleh Presiden Nursultan Nazarbayev pada 1 Maret 1995.
Dalam pertemuan, pihak APK
yang diwakili oleh Egor Yakovlevich Kappel (anggota Mazhilis) menjelaskan latar
belakang pembentukan dan perkembangan APK hingga kini. Kappel juga menyatakan
kesediaannya untuk turut memajukan kerja sama Kazakhstan dan Indonesia hingga
mencapai hasil-hasil konkrit.
Dalam kunjungan tersebut,
delegasi DPR-RI berkesempatan melakukan Shalat Jum’at di masjid terbesar di
Kazakhstan, Hazret Sultan dan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah seperti
Monumen Bayterek dan Museum Nasional.
Delegasi DPR-RI juga
melakukan temu muka dan ramah tamah dengan keluarga besar KBRI Astana dan
masyarakat Indonesia yang berdomisili di Astana dan sekitarnya di KBRI Astana
dalam suasana penuh keakraban.
Sebagai informasi, Kazakhstan
merupakan negara multikultur dengan 130 suku bangsa dengan jumlah penduduk
sekitar 17,5 juta.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz