TOKYO, - Indonesia membuka
lebar bagi pelaku usaha untuk melebarkan produk mereka di Indonesia yang sesuai
dengan visi misi dan program prioritas Pemerintah.
Hal ini disampaikan Duta
Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Jepang Yusron Ihza
Mahendra ketika membuka seminar investasi bertajuk “Indonesia Updates: New
Investment Policy and Opportunities” di Tokyo, Jepang (31/3) waktu setempat
Kesempatan investasi
RI-Jepang tidak hanya melibatkan infrastruktur, tapi juga kawasan ekonomi
khusus dan produk – produk halal yang sangat diminati di Jepang.
“Visi, misi dan program
prioritas Pemerintah Indonesia yang baru telah menciptakan berbagai peluang
investasi yang baru pula bagi dunia usaha Jepang.” ucap Dubes Yusron.
Dubes Yusron pun memberikan contoh,
program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur, maritim, dan tenaga
listrik tentunya membuka peluang kerjasama dan investasi di bidang-bidang
tersebut.
“Di samping itu, selaras
dengan upaya mempercepat laju pembangunan di daerah, khususnya di luar Jawa,
pemerintah juga telah meluncurkan program bagi penciptaan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru di seluruh wilayah Indonesia, yang tentunya akan
mempermudah penanaman modal Jepang di wilayah-wilayah tersebut.”ucapnya
Seminar menghadirkan
beberapa pembicara terkemuka dari Indonesia, yaitu Deputi Kepala BKPM bidang
Layanan Investasi Lestari Indah, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri
Kementerian Perindustrian Imam Haryono, dan Wakil Direktur LPPOM MUI Sumunar Jati.
Dalam acara ini, Deputi
Kepala BKPM telah memaparkan kebijakan investasi terkini Indonesia, khususnya
berbagai langkah yang diambil guna meningkatkan pelayanan kepada calon
investor.
“BKPM telah meluncurkan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memudahkan proses penanaman modal
bagi investor baru, dan juga menawarkan sejumlah insentif bagi investor yang
memenuhi kriteria yang ada.” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen
Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian memaparkan upaya
Pemerintah Indonesia menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di seluruh
wilayah Indonesia.
“Tidak kurang dari 14
Kawasan Ekonomi Khusus akan dibentuk, utamanya di luar Jawa, guna
mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di wilayah-wilayah tersebut. Tentunya masing-masing Kawasan Ekonomi Khusus
akan didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dan sejumlah
insentif bagi investor,”ucapnya
Mencermati semakin tingginya
minat dunia usaha Jepang atas produk halal, seminar juga menghadirkan Sumunar Jati, Wakil Direktur LPPOM MUI, yang memberikan pemaparan khusus
mengenai industri halal sebagai sektor investasi baru yang potensial.
“Sebagai negara dengan
penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat menjadi basis yang potensial
bagi industri halal baik untuk konsumsi domestik maupun pasar ekspor.” ujarnya
Pada kesempatan ini, dirinya
memaparkan berbagai sektor industri halal seperti makanan dan minuman,
kosmetika, obat-obatan, produk rumah tangga, pariwisata, dsb, serta prosedur
dan tatacara memperoleh sertifikasi halal.
Dari pihak Jepang, seminar
menghadirkan Wakil Direktur Urusan Indonesia JICA (Japan International
Cooperation Agency) Jun Saotome, dan General Manager Bank SMBC Hiro
Hyakutome, selaku pembicara.
JICA memaparkan mengenai
kemajuan berbagai program kerjasama Indonesia – Jepang di bidang pembangunan
infrastruktur, sementara SMBC telah memaparkan mengenai kerjasama investasi
yang dilakukannya bersama Bank BTPN yang telah memungkinkan penyediaan layanan
finansial kelas dunia bagi investor Jepang di seluruh wilayah Indonesia.
Penyelenggaran seminar ini
mendapatkan sambutan yang hangat dari dunia usaha Jepang. Dari target peserta
200 orang, seminar berhasil menarik partisipasi sekitar 400 peserta.
Hal ini tentunya
mencerminkan tingginya minat dunia usaha Jepang untuk terus memperkuat kerjasama
ekonomi dengan Indonesia. Seminar investasi ini diselengarakan KBRI Tokyo
bekerjasama dengan ASEAN – Japan Center dan BKPM RI.
Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz