JAKARTA, - Pemerintah
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan prihatin terhadap situasi
yang terjadi di Yaman yang semakin buruk sejak Kamis dinihari (26/3) waktu
setempat.
Sebagaimana penjelasan yang
diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email mengatakan Pemerintah Indonesia meminta
agar semua pihak menahan diri dari melakukan tindak kekerasan dan memperhatikan
keselamatan warga sipil yang ada di Yaman, baik itu warga setempat maupun warga
asing.
Saat ini jumlah WNI di
wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan
tersebar di berbagai kawasan. Sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488
orang Buruh Migran.
Menurut informasi dari KBRI
Sanaa konsentrasi WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit
lebih kondusif
Sejak Februari 2015,
Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara suka rela
untuk kembali ke Indonesia.
Hingga kini dari 175 total
WNI yang mendaftar telah dievakuasi ke Indonesia sebanyak 141 orang. Pemerintah
Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat
segera dievakuasi dari Yaman.
KBRI Sana’a saat ini masih
beroperasi secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan
WNI. KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi
memaksa.
Pemerintah Indonesia akan
terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman setiap saat
untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.
Pemerintah Indonesia meminta
seluruh WNI yang berada di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari
tempat-tempat konflik.
Pemerintah juga meminta agar
WNI yang akan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut agar menundanya hingga
situasi lebih kondusif.
KBRI Sanaa di Yaman tetap
memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di Yaman, layanan hotline dapat diakses
24 jam dengan nomor: +967 738 115 555.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz