VLADIVOSTOK, - Temperatur
kota di ujung timur Rusia, Vladivostok, menunjukan minus 2 derajat dan terpaan
angin laut begitu dingin menusuk. Namun udara mendadak terasa hangat ketika tamu
yang ditunggu-tunggu datang.
“Apa kabar pak Dubes? Maaf
agak terlambat,” ujar mbak Ami atau nama lengkapnya Ni Ketut Sudarmi (28
tahun), seorang spa terapis asal Klungkung, Bali yang telah lebih setahun
bekerja di salon “Organic spa” Vladivostok.
Ami datang memenuhi undangan
makan malam di restoran “Pan Pacific Zuma” bersama Ni Luh Utami Dewi (40)
asal Badung serta Valentina, pemilik Spa salon tempat mereka bekerja.
Tidak nampak rona tegang
atau sedih di wajah mereka, sebaliknya justru kegembiraan yang terpancar di
pertemuan tersebut.
“Saya merantau ke sini
supaya bisa mengumpulkan uang guna membiayai pendidikan kedua putra saya
setinggi mungkin. Siapa tahu kelak anak saya bisa jadi Duta Besar, pak” canda
Ami saat ditanya alasan bekerja di Rusia.
Rekannya, Utami, juga
memberi jawaban senada. Saat pelayan datang, keduanya fasih memesan makanan
dalam bahasa Inggris diselingi bahasa Rusia.
Tak lama berselang, 4 spa
terapis lain datang bergabung, yakni Komang Harmaeni (33) asal Gianyar yang pernah bekerja di Dubai,
India; Komang Wati (30) asal Jimbaran yang pernah bekerja di India dan
Polandia; Kadek Sarastika Dewi (21) dan
Ni Luh Arini (25) asal Karang Asem yang baru sekali bekerja di luar negeri.
Tawa riang menghiasi wajah
mereka saat menjumpai Dubes RI. Tanpa sungkan, mereka pun langsung memesan
makanan.
Sambil santap malam,
beberapa dari mereka asyik memainkan gadget anyar dan bertukar kabar dengan handai
tolan mereka melalui whassap, twitter, facebook, atau instagram.
Keenam spa terapis di atas
adalah bagian dari 15 spa terapis asal Bali yang bekerja di salon “Organic Spa”
dan “Jamu Spa” di kota Vladivostok.
Sebagaimana informasi yang
diterima dari KBRI Moskow melalui email menjelaskan bahwa terapis terlama telah
bekerja 1 tahun, yang termuda baru 1 bulan. Rata-rata tiap bulannya mereka
dapat mengirim ke keluarga di Bali sebesar USD1000.
“Dibanding di Turki atau Maladewa tempat saya dulu
bekerja, di Rusia jauh lebih enak, pak.Karena selain bekerja legal, boss kami juga
baik dan penghasilan plus bonus-nya juga memadai. Sudah begitu, kami juga
memperoleh hak cuti 2 minggu bila sudah setahun bekerja.” ucap Utami yang diamine
oleh koleganya
Sementara pemilik “Organic
Spa” Valentina dan manager “Jamu Spa” Olga menyatakan kepuasannya atas
profesionalisme dan pengertian yang ditunjukkan para terapis asal Bali.
“Meski saat ini Rusia tengah
mengalami krisis, namun perusahaan tetap melaksanakan kewajibannya terhadap
karyawan, termasuk masalah dokumen keimigrasian dan kesejahteraan mereka,” ujar
Olga yang pernah 7 tahun tinggal di Bali dan juga mengimpor furniture dari
Indonesia.
Pertemuan Duta Besar
Djauhari Oratmangun dengan para pahlawan devisa Indonesia ini dilakukan
disela-sela kegiatan Dubes RI melakukan promosi Trade Tourism dan Investment
Indonesia di kota yang terletak 6400 km timur Moskow dan jarak terbang 9 jam
ini, bekerjasama dengan Konsul Kehormatan RI di Vladivostok dan Atase
Perdagangan RI.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz