JAKARTA, - Dalam rangka
peringatan 100 tahun Genosida, Presiden Armenia melalui Duta Besarnya di
Jakarta mengundang pimpinan parlemen Indonesia untuk hadir dalam acara tersebut
yang berlangsung pada akhir April nanti.
Hal ini disampaikan Dubes
Armenia untuk Indonesia, Anna Aghadjanian yang diterima oleh Wakil Ketua DPR
RI, Fadli Zon di ruang kerjanya.
“Saya menerima Dubes
Armenia. Beliau menyampaikan undangan untuk peringatan 100 tahun genocida yang
terjadi di Armenia pada tahun 1915. Dan undangan itu datang dari Presiden
Armenia untuk akhir April. Diharapkan kami dari parlemen hadir,” ucapnya
Sebagaimana dilansir dari
laman resmi DPR, dalam pertemuan tersebut, tidak sekadar peringatan, undangan
tersebut juga sekaligus untuk menghadiri konferensi genocida dengan dihadiri
para kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia.
Menurut Fadli, kehadiran DPR
sangat penting untuk menunjukkan hubungan baik kedua negara dan peringatan ini
sangat penting.
“Ini untuk menunjukkan
hubungan baik kedua negara dan peringatan ini sangat penting, karena genocida
terbesar di awal abad ke-20 itu terjadi di Armenia. Saya kira perlu kita
tunjukkan sikap menghormati dan simpati agar peristiwa seperti ini tidak
terulang lagi.” ucapnya
Sebagai informasi, peristiwa
genocida di Armenia tepatnya terjadi pada 24 April 1915. Ini adalah episode
gelap saat warga Armenia dipaksa eksodus dari tanah kelahirannya oleh Imperium
Turki Utsmani. Mereka menyebar ke 195 negara hingga kini.
Imperium Utsmani menguasai Armenia
sekitar tahun 1300-1923 dengan mencaplok sebagian wilayah Armenia.
Turki
Utsmani mulai masuk ke Armenia dengan pertempuran di Sisilia tahun 1071. Dan
puncak genocida itu terjadi pada 24 April 1915 dengan pembantaian nyawa
orang-orang sipil oleh tentara Turki.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz