JAKARTA, - Teka-teki Australia
yang sebelumnya digadang-gadang akan menerima kebijakan pemerintah Indonesia
sebagai negara penerima bebas visa tiba-tiba di coret dan tidak masuk dalam
empat negara yang diumumkan akhirnya terkuak juga.
Adalah Menteri Pariwisata
Arief Yahya yang mengatakan alasan pemerintah mencoret Australia dari daftar penerima
bebas visa tidak ada kaitannya dengan mamanasnya hubungan kedua negara.
“Tidak ada kaitannya,
Australia tidak masuk bukan karena pemerintah tidak mamu memberikan, tetapi
karena di Australia itu berlaku universal visa, jadi setiap orang yang datang
ke sana itu harus menggunakan visa, sementara di Indonesia berlaku kebijakan
resiprokal. kalau mereka tidak memberikan makan Indonesia tidak bisa memberikan
bebas visa jadi tidak akan ketemu,”ucapnya di komplek Istana Kepresidenan.
Arief juga menambahkan bahwa
pemberian fasilitas bebas visa bagi turis Australia baru bisa diberikan jika
pemerintah Tony Abbott ini memberikan kekhususan kepada WNI untuk bisa
berkunjung ke negaranya tanpa menggunakan visa
“Kalau diberikan kekhususan
baru bisa. Saya janji meyakinkan Kementerian Luar Negeri dan Presiden untuk
membuka bebas visa bagi Australia,”ucapnya.
Berdasarkan informasi yang
himpun berdasarkan data, jumlah Turis negeri Kangguru ke Indonesia menduduki
peringkat ketiga baik berlibur maupun bisnis.
Jumlah ini kalah sedikit
oleh Singapura dan Malaysia yang setiap tahun mengirimkan lebih dari 1 juta
turis ke Indonesia.
Namun Menteri Arief ingin
menekankan bukan Australia yang menjadi target utama dalam kunjungan turis
namun adalah Tiongkok yang setiap tahun lebih dari 100 ribu orang berkunjung ke
negeri ini.
Bahkan dalam data di tahun
2013 jumlah turis asal negeri panda ini mencapai 807,429 orang, karena dasar
inilah membuat pemerintah memberikan fasilitas bebas visa kepada Tiongkok.
“Saya pernah berbicara
dengan Menteri Pariwisata Tiongkok, menurutnya kalau diberikan kemudahan bebas
visa dia yakin untuk meningkatkan jumlah turis asal Tiongkok sebesar 100 persen
adalah hal yang mudah. Kalau di 2014 sudah mencapai 1 juta orang dengan bebas
visa targetnya bisa mendatangkan 2 juta orang,”ucapnya
Menteri Arief juga
mengatakan untuk merealisasikan bebas visa ini dari Tiongkok dirinya akan
meminta PT Garuda Indonesia untuk membuka lebih banyak penerbangan langsung ke
kota-kota di Tiongkok.
“Saat ini Garuda sudah
terbang ke Guangzhou, Shanghai dan Beijing Targetnya Garuda saya minta untuk
bisa melayani penerbangan ke tujuh kota di Tiongkok. Selama pemerintah sana
mengizinkan. Garuda sudah menyatakan kesiapannya melaksanakan tugas itu,”ucapnya
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz