Selasa, 24 Maret 2015

Wamenlu RI Dukung Peningkatan Kontribusi Indonesia pada Misi PBB

JAKARTA, - Pemerintah mendukung segala upaya untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Ri, A.M Fachir ketika menerima Mayjen Imam Edy Mulyono Force Commander pada misi PBB di Sahara Barat atau United Mission for the Referendum in Western Sahara (MINURSO).

“Sebagai salah satu negara penyumbang personel terbesar, Indonesia seharusnya dapat menempatkan lebih banyak personelnya pada posisi kepemimpinan (senior leadership) pada misi pemeliharaan perdamaian PBB”, ucapnya Wamenlu Fachir.

Mayjen Imam Edy Mulyono sendiri merupakan pejabat tinggi TNI ketiga dari Indonesia yang mendapatkan kepercayaan untuk menduduki jabatan strategis pada misi pemeliharaan perdamaian PBB setelah Mayjen Rais Abin sebagai FC UN Emergency Forces (UNEF) di Mesir dan Brigjen Susilo Bambang Yudhoyono sebagai  Chief Military Observer pada United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja and Western Sirmium (UNTAES) di Kroasia.

Kunjungan dimaksud dilakukan oleh Mayjen Imam Edy Mulyono dalam rangka melakukan konsultasi dan meminta dukungan Kemlu RI terhadap pelaksanaan tugasnya sebagai FC MINURSO, sekaligus menyampaikan perkembangan situasi politik dan keamanan di Sahara Barat, serta berbagai tantangan yang dihadapi.

Terkait posisi Indonesia dalam penyelesaian isu Sahara Barat, Wamenlu RI tegaskan dukungan Indonesia bagi upaya-upaya mendorong para pihak yang bertikai untuk terus memajukan dialog untuk mencapai penyelesaian yang dapat diterima oleh seluruh pihak.

Wamenlu RI juga berpesan agar peacekeepers Indonesia senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip dasar penggelaran misi pemeliharaan perdamaian, yaitu persetujuan para pihak yang bertikai, ketidakberpihakan, dan tanpa penggunaan kekuatan bersenjata kecuali untuk membela diri dan untuk mempertahankan mandat misi.

Kemlu RI akan terus mendukung upaya penguatan kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, khususnya melalui pemenuhan Vision 4,000 Peacekeepers.

Untuk itu, Wamenlu RI juga menyambut baik potensi pengiriman (secondment) pakar sipil Indonesia pada misi-misi pemeliharaan perdamaian.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz