JAKARTA, - Perusahaan
perbankan nasional, PT Bank Central Asia Tbk atau dikenal dengan BCA
mencatatkan keutungan bersih 15,7 persen atau sekitar Rp 16,5 triliun di tahun
2014.
Kepastian ini disampaikan
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta yang mengatakan pihaknya
meraih kinerja keuangan yang cukup solid pada 2014 dengan tetap menjaga
likuiditas dan kualitas aset.
“BCA kembali meraih hasil
kinerja keuangan yang solid pada tahun 2014 dengan tetap menjaga likuiditas dan
kualitas aset.,”ucapnya.
Selain mencatatkan laba
bersih, Bank ini juga mendapatkan pendapatan bunga bersih yang naik sekitar
21,2 persen menjadi Rp32 triliun sedangkan operasional meningkat 13,5 persen
menjadi Rp9 triliun.
Sementara untuk total
portofolio kredit sendiri tumbuh 11,0 persen dari Rp34,3 triliun menjadi
Rp346,6 triliun per-31 Desember 2014.
Pertumbuhan tersebut berasal
dari kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan kepada segmen korporasi,
UKM dan komersil.
Untuk kredit korporasi
sendiri naik 16,9 persen mencapai Rp120,5 triliun, sedangkan komersil dan UKM
meningkat 9,7 persen menjadi Rp134,2
triilun.
Sementara dana dari pihak
ketiga BCA mampu tumbuh menjadi 9,4 persen atau Rp38,4 triliun mnejadi Rp447,9
tirliun.
Sedangkan rasio dana pihak
ketiga terhadap kredit (LDR) tercatat di level 76,8 persen dimana masih dibawah
batas minimum Bank Indonesia sebesar 78 persen yang berarti bank tersebut masih
kena penalty.
Selain kena penalty, angka
yang dihasilkan BCA selama 2014 ini pun menurut kalangan agak sedikit berjalan
lambat.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz