Selasa, 03 Februari 2015

Polling : Warga Australia Dukung Tindakan Indonesia

JAKARTA, - Disaat harap-harap cemas sembari menantikan jawaban iba dari Indonesia ternyata sebagian warga Australia justru mendukung eksekusi terhadap anggota Bali Nine.

Hal ini terungkap dalam sebuah jajak pendapat Lembaga Roy Morgan Research pada akhir Januari yang melibatkan sekitar 2,123 responden dengan usia mulai 18 tahun hingga di atas 65 tahun berdomisili di Australia.

Ilustrasi - Istimewa
Dalam pelaksaan yang dilakukan pada 23 hingga 27 Januari 2015 ini terungkap bahwa sekitar 52 persen responden sepakat anggota Bali Nine tersebut harus dieksekusi mati, sedangkan 48 persen menolak tindakan Indonesia terhadap pemberantasan narkotika.

Menurut Kepala Eksekutif Gary Morgan mengatakan dalam laman resminya, warga negeri kangguru di lima negara bagian yaitu New South Wales, Tasmania, Australia Barat Queensland dan Victoria mendukung warga Australia penyeludup narkotika dihukum mati.

“Warga Australia di lima negara bagian (New South Wales, Queensland, Tasmania, Australia Barat dan Victoria) kebanyakan mendukung warga Australia penyeludup narkotika dihukum mati,”ucapnya.

Selain itu mayoritas responden sekitar 62 persen mengatakan bahwa petinggi negaranya tidak usah ambil pusing serta tidak perlu berupaya lebih keras dalam menghentikan eksekusi tersebut yang lambat laun akan dilaksanakan oleh Indonesia.

“Demografi menunjukkan bahwa mayoritas warga Australia dari semua kelompok umur, gender dan di enam negara bagian, setuju bahwa pemerintah Australia seharusnya tidak usah bekerja lebih keras menghentikan eksekusi Chan dan Sukumaran,”ucapnya

Sedangkan 38 persen responden meminta pemerintah agar mendesak Indonesia membatalkan kegiatan eksekusi tersebut.

Sebagai informasi, Kelompok Bali Nine tertangkap tangan di Bali pada 17 April 2005 mencoba menyeludupkan 8,3 kg heroin senilai lebih dari Rp39 miliar.

Dua dari anggota kelompok  pelaku Bali Nine ini, Chan berusia 31 tahun dan Sukumaran (33) segera dieksekusi setelah permohonan grasi mereka ditolak Presiden Jokowi.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz