Selasa, 03 Februari 2015

Petinggi Venezuela Dilarang Masuk Wilayah Amerika

CARACAS, Pemerintah Amerika Serikat membuat kebijakan soal larangan visa bagi sejumlah petinggi Venezuela yang terlibat dalam kasus korupsi serta pelanggaran hak asasi manusia.

Ilustrasi - Istimewa
Sebagaimana dilansir Departemen Luar Negeri AS mengatakan larangan tersebut diperkuat adanya Undang-Undang yang ditandatangani Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada Desember 2014 lalu terkait dengan sanksi visa kepada sejumlah petinggi negara latin tersebut dan disetujui kongres.

“Kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa pelanggar hak asasi manusia, mereka yang mendapatkan keuntungan dari korupsi dan segenap keluarga mereka tidak diterima di Amerika Serikat,”demikian penjelasan Deplu AS

Namun Deplu AS tidak akan mengidentifikasi sejumlah pejabat Venezuela lantara peraturan kerahasiaan visa AS

Namun informasi yang beredar pemberlakuan larangan tersebut kepada pejabat keamanan Venezuela yang terkait dengan aksi protes tahun lalu yang menewaskan sekitar 43 orang termasuk demonstran para pendukung pemerintah dan pejabat keamanan.

Semantara itu terkait dengan pelarangan, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam tindakan Amerika Serikat dan menuduh negara itu munafik

“Hak asasi manusia apa yang mereka bicarakan ? Mereka membunuh kulit hitam di jalan-jalan, menganiaya dan memiliki kamp konsentrasi anak-anak Amerika Tengah. Di Guantanamo mereka menahan puluhan warga dunia tanpa memberikan proses hukum AS melakukan penyiksaan dan isolasi,”ucapnya.

Pada Senin (2/2) waktu setempat Presiden Maduro menyatakan bahwa Wapres AS dihadapan para pemimpin negara Karibia bahwa pemerintahan negara beribukota Caracas tinggal menghitung hari dan bersiap melihat akhir Petrocaribe.

Maduro sendiri mengatakan bahwa Petrocaribe akan terus bertahan meskipun volume minyak kian turun pada dua tahun lalu di level terendah sepanjang lima tahun terakhir.

Petrocaribe sendiri adalah persekutuan negara-negara Karibia penghasil minyak yang dibentuk Chavez dimana memungkinkan negara-negara di kawasan tersebut dan Amerika Tengah untuk membiayai minya dan bahan bakar dengan harga yang menguntungkan.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz