Selasa, 03 Februari 2015

Indonesia Incar Migas Rusia

MOSKOW, -  Sanksi ekonomi yang dihadapi Rusia dan menurunnya harga minyak dunia menjadi blessing in disguise yang patut dimanfaatkan Indonesia.

Terkait dengan situasi tersebut, sebagaimana informasi yang didapat dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan sebanyak 8 pengusaha Indonesia, antara lain Anton A Nangoy  (KADIN Indonesia), Bambang S Yuniarso (Genting Energy), Ahmad Xaky AMiruddin (BUKAKA Teknik Utama) dan Ratnayu Sitaresmi Hendri (Universitas Trisakti) pada 31 Januari hingga 2 Ferbruari 2015 telah berkunjung ke Rusia dalam rangka penjajakan kerjasama perminyakan.
Dok. KBRI Moskow

“Kami diundang perusahaan Rusia NOVOMET dan telah mengunjungi fasilitas research and development di Moskow dan besok (2/2) akan ke lapangan migas mereka di Perm,” ujar Anton Nangoy saat jamuan makan siang bersama Wakil Kepala Perwakilan RI Moskow Nugroho Setyadie dan Koordinator Fungsi Ekonomi merangkap Protokol Konsuler Kiki Tjahjo Kusprabowo di restoran Barashka, Moskow.

Anton juga menambahkan bahwa kerjasama migas dengan Rusia sangat prospektif karena saat ini negara beruang merah tersebut sedang memerlukan mitra baru akibat sanksi ekonomi yang diterapkan Barat.

 “Kerjasama migas dengan Rusia sangat prospektif karena saat ini Rusia memerlukan mitra baru akibat sanksi ekonomi yang diterapkan Barat,” ucapnya.

Sebagai informasi, NOVOMET merupakan perusahaan migas serta metalurgi serbuk berteknologi baru yang didirikan tahun 1991 dan bermarkas di kota Perm, Rusia.

NOVOMET telah membuka kantor perwakilan di Jakarta yaitu NOVOMET Artificial Lift Indonesia (NALI). Rancangan MoU kerjasama dengan NOVOMET akan difinalisasikan pasca kunjungan di Rusia.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz