MOSKOW, - Sanksi ekonomi yang dihadapi Rusia dan
menurunnya harga minyak dunia menjadi blessing in disguise yang patut
dimanfaatkan Indonesia.
Terkait dengan situasi
tersebut, sebagaimana informasi yang didapat dari Pensosbud KBRI Moskow melalui
email menjelaskan sebanyak 8 pengusaha Indonesia, antara lain Anton A
Nangoy (KADIN Indonesia), Bambang S
Yuniarso (Genting Energy), Ahmad Xaky AMiruddin (BUKAKA Teknik Utama) dan
Ratnayu Sitaresmi Hendri (Universitas Trisakti) pada 31 Januari hingga 2
Ferbruari 2015 telah berkunjung ke Rusia dalam rangka penjajakan kerjasama
perminyakan.
Dok. KBRI Moskow |
“Kami diundang perusahaan
Rusia NOVOMET dan telah mengunjungi fasilitas research and development di
Moskow dan besok (2/2) akan ke lapangan migas mereka di Perm,” ujar Anton
Nangoy saat jamuan makan siang bersama Wakil Kepala Perwakilan RI Moskow
Nugroho Setyadie dan Koordinator Fungsi Ekonomi merangkap Protokol Konsuler
Kiki Tjahjo Kusprabowo di restoran Barashka, Moskow.
Anton juga menambahkan bahwa
kerjasama migas dengan Rusia sangat prospektif karena saat ini negara beruang
merah tersebut sedang memerlukan mitra baru akibat sanksi ekonomi yang
diterapkan Barat.
“Kerjasama migas dengan Rusia sangat
prospektif karena saat ini Rusia memerlukan mitra baru akibat sanksi ekonomi
yang diterapkan Barat,” ucapnya.
Sebagai informasi, NOVOMET
merupakan perusahaan migas serta metalurgi serbuk berteknologi baru yang
didirikan tahun 1991 dan bermarkas di kota Perm, Rusia.
NOVOMET telah membuka kantor
perwakilan di Jakarta yaitu NOVOMET Artificial Lift Indonesia (NALI). Rancangan
MoU kerjasama dengan NOVOMET akan difinalisasikan pasca kunjungan di Rusia.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz