Selasa, 03 Februari 2015

Anggaran Perang Obama Ditolak

WASHINGTON DC, - Anggaran belanja yang diajukan pemerintah senilai USD4 triliun atau sekitar Rp51,000 triliun ditolak oleh kongres yang mayoritas dikuasai Republik.

Penolakan ini disampaikan Ketua DPR dari kubu Republik John Boehner yang mengatakan bahwa presiden tanpa malu menjadi calo partainya jelang pemilihan presiden 2016.

Istimewa
“Hari ini Presiden Obama mengajukan rencana untuk pajak yang lebih tinggi, pengeluaran lebih besar dan kebuntuan yang makin berlanjut yang merugikan para keluarga kelas menengah. Kalau anggaran presiden ini mencerminkan masa lalu maka anggaran kami akan berorientasi masa depan,”ucapnya.

Anggaran yang diajukan Presiden Obama ini banyak didominasi rencana belanja dan reformasi perpajakan yang menurutnya bisa melakukan investasi sembari menjalankan kebijakan fiskal bertanggung jawab

“Kita bisa melakukan investasi ini sembari tetap menjalankan kebijakan fiskal yang bertanggung jawab. Faktanya kita tidak bisa kita kan membuat kesalahan mendasar, jika kita tidak melakukan investasi ini, kita tidak bisa tidak melakukannya,”ucapnya.

Apa yang diajukan Obama ini menurut Ketua Komisi Keuangan Senat dari Republik Orrin Hatch agak tidak masuk akal dan menurut Presiden melakukan belanja membabi buta dengan cara peningkatan pajak secara masif

“Cetak biru anggaran ini tanpa malu menjadi calo bagi Demokrat dan tidak ada hubungannya dengan tekad mengembalikan negeri ini ke kondisi fiskal yang sehat,”ucapnya.

Rencana anggaran ini mengacu pada asumsi pertumbuhan ekonomi 3,1 persen dengan tingkat pengangguran 5,4 persen serta inflasi 1,4 persen.

Dalam anggaran ini juga memasukkan belanja untuk menghadapi tekanan dan tindak agresif Rusia di kawasan Eropa Timur diantaranya USD117 juta ditambah peluang pinjaman USD1 miliar tahun 2016 kepada Ukraina.

Kemudian Moldova serta Georgia mendapatkan USD51 juta untuk aktivitas destabilitas Rusia. Selain itu juga untuk mendanai perang melawan militant ISIS.

USD1 miliar untuk bantuan tata kelola pemerintahan kawasan Amerika Tengah serta USD14 miliar untuk keamanan siber.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz