WASHINGTON DC, - Anggaran
belanja yang diajukan pemerintah senilai USD4 triliun atau sekitar Rp51,000
triliun ditolak oleh kongres yang mayoritas dikuasai Republik.
Penolakan ini disampaikan
Ketua DPR dari kubu Republik John Boehner yang mengatakan bahwa presiden tanpa
malu menjadi calo partainya jelang pemilihan presiden 2016.
Istimewa |
“Hari ini Presiden Obama
mengajukan rencana untuk pajak yang lebih tinggi, pengeluaran lebih besar dan
kebuntuan yang makin berlanjut yang merugikan para keluarga kelas menengah.
Kalau anggaran presiden ini mencerminkan masa lalu maka anggaran kami akan
berorientasi masa depan,”ucapnya.
Anggaran yang diajukan
Presiden Obama ini banyak didominasi rencana belanja dan reformasi perpajakan
yang menurutnya bisa melakukan investasi sembari menjalankan kebijakan fiskal
bertanggung jawab
“Kita bisa melakukan
investasi ini sembari tetap menjalankan kebijakan fiskal yang bertanggung
jawab. Faktanya kita tidak bisa kita kan membuat kesalahan mendasar, jika kita
tidak melakukan investasi ini, kita tidak bisa tidak melakukannya,”ucapnya.
Apa yang diajukan Obama ini
menurut Ketua Komisi Keuangan Senat dari Republik Orrin Hatch agak tidak masuk
akal dan menurut Presiden melakukan belanja membabi buta dengan cara
peningkatan pajak secara masif
“Cetak biru anggaran ini
tanpa malu menjadi calo bagi Demokrat dan tidak ada hubungannya dengan tekad mengembalikan
negeri ini ke kondisi fiskal yang sehat,”ucapnya.
Rencana anggaran ini mengacu
pada asumsi pertumbuhan ekonomi 3,1 persen dengan tingkat pengangguran 5,4
persen serta inflasi 1,4 persen.
Dalam anggaran ini juga
memasukkan belanja untuk menghadapi tekanan dan tindak agresif Rusia di kawasan
Eropa Timur diantaranya USD117 juta ditambah peluang pinjaman USD1 miliar tahun
2016 kepada Ukraina.
Kemudian Moldova serta
Georgia mendapatkan USD51 juta untuk aktivitas destabilitas Rusia. Selain itu
juga untuk mendanai perang melawan militant ISIS.
USD1 miliar untuk bantuan
tata kelola pemerintahan kawasan Amerika Tengah serta USD14 miliar untuk
keamanan siber.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz