Selasa, 20 Januari 2015

Polisi Kenya Dikecam Bubarkan Demo Anak SD dengan Gas Air Mata

Istimewa
NAIROBI, - Mungkin ini baru pertama kalinya di dunia murid sekolah dasar (SD) melakukan demonstrasi lantaran tempat bermain mereka ditutup oleh pemerintah.

Namun demonstrasi yang unik ini harus dibayar mahal karena pihak keamanan memberlakukan anak kecil ini layaknya demonstrasi orang dewasa bahkan harus melemparkan gas air mata kepada anak-anak ini.

Apa yang dilakukan aparat kepolisian Nairobi, Kenya ini mendapatkan kecaman karena tertangkap kamera menembakkan setidaknya tiga gas air mata ke kerumunan anak-anak SD Langata ketika mencoba merobohkan tembok yang menutupi lahan tersebut.

Salah satunya adalah aktivis Boniface Mwangi mengatakan bahwa anak-anak itu hanya mencoba masuk ke lahan bermain dan memang itu lokasi biasa mereka bermain

“Mereka hanya mencoba masuk ke lahan bermain tersebut, dan itu memang lokasi mereka bermain. Kami bangga anak-anak itu cukup berani untuk merobohkan dinding,”ucapnya.

Akibat dari aksi memalukan para aparat kepolisian ini membuat beberapa anak mengalami luka serta terlalu banyak menghirup gas air mata dan satu petugas mengalami luka akibat lemparan batu.

Menurut Juru Bicara Kepolisian, Masoud Mwinyi saat ini mereka sedang menyelidiki tentang peristiwa ini dan akan mendisiplinkan aparat yang melakukan tindakan keji kepada anak SD tersebut.

Para siswa memrotes langkah pemerintah mengambil alih lahan itu yang mereka sebut perebutan paksa. Pemerintah rencananya akan membangun lahan parkir di tempat tersebut.

Siswa yang mengenakan seragam berwarna hijau itu berhamburan saat gas air mata ditembakkan. Mereka batuk dan tercekik, berupaya menutupi wajah dengan kain.

Para aktivis mengecam tindakan yang menurut mereka telah membuat delapan siswa dilarikan ke rumah sakit akibat menghisap gas dan luka lainnya.

"Mereka hanya mencoba masuk ke lahan bermain tersebut, dan itu memang lokasi mereka bermain. Kami bangga anak-anak itu cukup berani untuk merobohkan dinding," kata aktivis Boniface Mwangi yang turut serta dalam aksi tersebut.

Akibat tindakan ini seluruh warga di Kenya menumpahkan kekesalan akibat tindakan tidak terpuji aparat kepolisian melalui akun sosial bahkan menuliskan dengan tanda pagar (hastag) OccupyPlayGround



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/Lorcasz