LONDON,
- Lama tak terdengar kali ini Edward Snowden muncul kembali lewat sebuah
dokumen rahasia serta kaitan dengan jurnalis,
Sebuah
media Inggris merilis laporan bahwa Badan Intelijen Inggris melakukan sadapan
percakapan via surat elektronik (emai) para jurnalis media besar.
Percakapan
ini tertuang dalam dokumen rahasia Markas Komunikasi Pemerintah, GCHQ yang
dibocorkan Edward Snowden kepada harian Inggrils, The Guardian.
Dalam
artikel tersebut setidaknya tercatat 70 ribu percakapan email jurnalis yang
terkumpul sepanjang seluruh menit dalam latihan mata-mata selama satu hari di
tahuan 2008.
Percakapan
yang disadap berbagai kategori mulai dari siaran pers hingga diskusi antara
reporter serta edito tentang sebuah berita yang akan ditulis.
![]() |
Istimewa |
Metode
penyadapan sendiri dilakukan dengan menggunakan kabel serat-optik yang disimpan
GCHQ yang dibagikan melalui intranet sebagai bagian dari pelatihan.
Dalam
dokumen tersebut terungkap bahwa jurnalis investigasi sama bahayanya dikategorikan
sebagai teroris atau peretas.
Ketika
dikonfirmasi soal isus ini, pihak GCHQ tidak berkomentar dalam hal intelijen
dan telah dilakukan sesuai dengan kerangka kebijakan dan hukum yang ketat.
“Seluruh
pekerjaan GCHQ telah dilakukan sesuai dengan kerangka kebijakan dan hukum yang
ketat yang memastikan bahwa aktivitas kami dilakukan berdasarkan perintah,
diperlukan dan proporsional serta dengan pengawasan yang ketat,”demikian dalam
pernyataannya.
Sebagai
informasi, Edward Snowden pada 2013 membuat gempar dunia ketika membocorkan
dokumen penyadapan dan mata-mata yang dilakukan Badan Keamanan Nasional AS
(NSA) serta mitranya dari Inggris, GCHQ.
Akibat
dari heboh penyadapan ini membuat hubungan Amerika Serikat dengan negara yang
disebut dalam penyadapan terganggu.
Media
yang menjadi korban penyadapan yaitu, Guardian, Sun, Le Monde, NBC, BBC,
Reuters, Washington DC dan New York Times.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz