![]() |
Istimewa |
SANA’A,
- Situasi pusat kota Yaman, Sana’a kembali memanas terlebih serangan-serangan
yang dilancarkan militant Houthi kepada para militer pemerintah.
Bahkan
pihak militant sudah berhasil menguasai Istana Presiden Yaman hal ini
disampaikan Menteri Penerangan negara tersebut Nadia Saqqaf kepada media yang
mengatakan bahwa Presiden saat ini tidak punya kendali
“Peristiwa
ini melengkapi upaya kudeta. Presiden saat ini tidak punya kendali,”ucapnya.
Setelah
menguasai Istana masih terdengar rentetan tembakan bahkan dalam pertempuran
sebelumnya setidaknya sembilan orang tewas serta 67 jiwa terluka
Selain
menguasai Istana, para militant ini juga menembaki kendaraan milik Kedutaan
Besar AS berdasarkan informasi, berawal dari tembakan ke udara lambat laun
mengarah ke arah mobil yang ditumpangi para diplomat tersebut, insiden ini
tidak ada yang mengalami luka-luka.
Sebagai
informasi, ketegangan ini berawal pekan lalu dimana para militant ini menculik
Kepala Staff Presiden Ahmed bin Mubarak.
Menurut
juru bicara militan mengatakan aksi penculikan tersebut karena Presiden akan
membuat konstitusi baru tanpa persetujuan dari kelompok ini.
Apa
yang terjadi di Yaman membuat dunia
barat pun berkomentar salah satunya adalah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon
melalui Jurubicaranya mengatakan pihaknya prihatin atas situasi yang terjadi di
negara itu dan meminta kedua pihak menghentikan kekerasan serta menahan diri
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz