BANDUNG, – Sebagai negara terbesar dan
pengaruh di dunia membuat Rusia dengan segala potensi dapat dimanfaatkan oleh
negeri ini dalam lintas bidang.
Potensi inilah yang disampaikan dalam sebuah seminar
nasional bertajuk Kerjasama Indonesia-Rusia dan Prospeknya untuk Indonesia yang
berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya Universitas padjadjaran (FIB Unpad),
Bandung-Jawa Barat Rabu (10/12)
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Direktur Eropa Tengah
dan TImur, Ibnu Hadi mengatakan Rusia sebagai mitra strategis Indonesia dengan potensi
besar.
“Kebijakan luar negeri Rusia yang mendekatkan diri ke
kawasan Asia Pasifik menjadi peluang kerja sama bagi Indonesia, khususnya di
bidang ekonomi dan perdagangan”ucapnya.
Ibnu Hadi juga mengatakan terkait dengan antusias
mahasiswa terhadap acara ini sangat berarti dan harapan terhadap hubungan
antara Indonesia-Rusia yang lebih baik dengan memanfaatkan potensi yang
dimiliki kedua pihak.
Dalam seminar tersebut, menghadirkan bebeerapa
penggiat soal Eropa Tengah dan Timur terutama Rusia.
Menurut M. Aji Surya yang menyoroti kerja sama antara
Rusia-Indonesia dari sudut pandang religi dimana komunitas muslim di negeri
beruang merah mengalami kebangkitan. Menurut Surya dengan kedekatan masyarakat
melalui segmen agama dapat juga berkembang menjadi kerjasama ekonomi dan
perdagangan.
“Rusia sebagai negara muslim terbesar di Eropa menjadi
peluang pasar bagi produk halal Indonesia,”ucap Surya yang juga penulis buku
tentang Rusia.
Sementara Enjay Diana dan Andaru Dhaniswara mengatakan
dalam presentasinya bahwa penting untuk Indonesia memanfaatkan potensi dan
bekerjasama dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur.
“ Rusia tertarik dengan program pemerintah Indonesia
dalam pengembangan poros maritime. Kerja sama ini juga merupakan peluang bagi
Indonesia karena kedua negara memiliki garis pantai yang luas,”ucap Enjay yang
cukup lama tinggal di Rusia sebagai diplomat KBRI Moskow.
Melihat hubungan Indonesia-Rusia ada beberapa catatan
peluang yang bisa dimanfaatkan bagi negeri ini dimana Rusia telah membuka akses
produk makanan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rusia.
Bahkan untuk tahun 2015 mendatang, kedua negara
menargetkan nilai sekitar USD5 milyar. Sementara dari Rusia sendiri menawarkan
sejumlah produk adalannya seperti alutista, radar, pesawat sipil dan truk.
Namun para pembicara ini juga memberikan saran, bahwa
Indonesia tidak hanya sebagai pasar bagi produk tersebut tetap dapat juga
memperoleh nilai tambah seperti alih teknologi, produksi bersama dan
keterlibatan perusahaan nasional negeri ini.
Untuk bidang Pendidikan dan Iptek, Rusia memiliki
pengalamanan dalam bidang tersebut dan dapat dimanfaatkan seperti beasiswa
pemerintah atau pengembangan kerja sama antar perguruan tinggi kedua negara.
Selain itu, dalam bidang pariwisata, adanya
peningkatan turis asal Rusia yang berkunjung ke Indonesia dimana pada tahun
2013 sekitar 18,29 juta warga negeri beruang merah ini berwisata dimana sekitar
93,622 orang diantaranya berkunjung ke negeri ini dan 1,03 juta ke Thailand.
Dalam bidang ketenagakerjaan, potensi tenaga kerja
Indonesia cukup diapresiasikan oleh Rusia ini terbukti dimana setidaknya 200
spa therapist Indonesia bekerja di berbagai kota di negeri pimpinan Vladimir
Putin ini.
Seminar ini terselenggara atas kerjasama Direktorat
Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI dengan Program Studi (Prodi)
Sastra Rusia FIB UnPad.
Acara ini pun diikuti sekitar 300 orang peserta hadir
dalam seminar tersebut tidak hanya mahasiswa dan akademisi UnPad namun juga
mahasiswa perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Jenderal Achmad Yani,
Semarang.
Menurut Wakil Rektor UnPad Bidang Kerja sama Dr. med
Setiawan, dr. mengapresiasikan penyelenggaraan seminar dan mengharapkan seminar
ini dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
perkembangan hubungan Indonesia-Rusia.
Kontak info > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz