Kamis, 11 Desember 2014

Menakar Potensi Rusia untuk Indonesia


BANDUNG, – Sebagai negara terbesar dan pengaruh di dunia membuat Rusia dengan segala potensi dapat dimanfaatkan oleh negeri ini dalam lintas bidang.

Potensi inilah yang disampaikan dalam sebuah seminar nasional bertajuk Kerjasama Indonesia-Rusia dan Prospeknya untuk Indonesia yang berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya Universitas padjadjaran (FIB Unpad), Bandung-Jawa Barat Rabu (10/12)

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Direktur Eropa Tengah dan TImur, Ibnu Hadi mengatakan Rusia sebagai mitra strategis Indonesia dengan potensi besar.

“Kebijakan luar negeri Rusia yang mendekatkan diri ke kawasan Asia Pasifik menjadi peluang kerja sama bagi Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan”ucapnya.

Ibnu Hadi juga mengatakan terkait dengan antusias mahasiswa terhadap acara ini sangat berarti dan harapan terhadap hubungan antara Indonesia-Rusia yang lebih baik dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki kedua pihak.

Dalam seminar tersebut, menghadirkan bebeerapa penggiat soal Eropa Tengah dan Timur terutama Rusia.

Menurut M. Aji Surya yang menyoroti kerja sama antara Rusia-Indonesia dari sudut pandang religi dimana komunitas muslim di negeri beruang merah mengalami kebangkitan. Menurut Surya dengan kedekatan masyarakat melalui segmen agama dapat juga berkembang menjadi kerjasama ekonomi dan perdagangan.

“Rusia sebagai negara muslim terbesar di Eropa menjadi peluang pasar bagi produk halal Indonesia,”ucap Surya yang juga penulis buku tentang Rusia.

Sementara Enjay Diana dan Andaru Dhaniswara mengatakan dalam presentasinya bahwa penting untuk Indonesia memanfaatkan potensi dan bekerjasama dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur.

“ Rusia tertarik dengan program pemerintah Indonesia dalam pengembangan poros maritime. Kerja sama ini juga merupakan peluang bagi Indonesia karena kedua negara memiliki garis pantai yang luas,”ucap Enjay yang cukup lama tinggal di Rusia sebagai diplomat KBRI Moskow.

Melihat hubungan Indonesia-Rusia ada beberapa catatan peluang yang bisa dimanfaatkan bagi negeri ini dimana Rusia telah membuka akses produk makanan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rusia.

Bahkan untuk tahun 2015 mendatang, kedua negara menargetkan nilai sekitar USD5 milyar. Sementara dari Rusia sendiri menawarkan sejumlah produk adalannya seperti alutista, radar, pesawat sipil dan truk.

Namun para pembicara ini juga memberikan saran, bahwa Indonesia tidak hanya sebagai pasar bagi produk tersebut tetap dapat juga memperoleh nilai tambah seperti alih teknologi, produksi bersama dan keterlibatan perusahaan nasional negeri ini.

Untuk bidang Pendidikan dan Iptek, Rusia memiliki pengalamanan dalam bidang tersebut dan dapat dimanfaatkan seperti beasiswa pemerintah atau pengembangan kerja sama antar perguruan tinggi kedua negara.

Selain itu, dalam bidang pariwisata, adanya peningkatan turis asal Rusia yang berkunjung ke Indonesia dimana pada tahun 2013 sekitar 18,29 juta warga negeri beruang merah ini berwisata dimana sekitar 93,622 orang diantaranya berkunjung ke negeri ini dan 1,03 juta ke Thailand.

Dalam bidang ketenagakerjaan, potensi tenaga kerja Indonesia cukup diapresiasikan oleh Rusia ini terbukti dimana setidaknya 200 spa therapist Indonesia bekerja di berbagai kota di negeri pimpinan Vladimir Putin ini.

Seminar ini terselenggara atas kerjasama Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI dengan Program Studi (Prodi) Sastra Rusia FIB UnPad.

Acara ini pun diikuti sekitar 300 orang peserta hadir dalam seminar tersebut tidak hanya mahasiswa dan akademisi UnPad namun juga mahasiswa perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Jenderal Achmad Yani, Semarang.


Menurut Wakil Rektor UnPad Bidang Kerja sama Dr. med Setiawan, dr. mengapresiasikan penyelenggaraan seminar dan mengharapkan seminar ini dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perkembangan hubungan Indonesia-Rusia.




Kontak info > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz