Minggu, 01 Maret 2015

Perdana, Menlu RI Kunjungi Kepulauan Solomon

HONIARA, - Menteri Luar Negeri RI untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Kepulauan Solomon sejak terpilih menjabat Menlu untuk mengadakan pertemuan bilateral di Honiara.

Sebagaimana informasi yang dikirimkan Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email menjelaskan ini adalah kunjungan pertama Menteri Retno Masurdi untuk Pulau Solomon sebagai bagian dari kunjungan bilateral pertamanya resmi ke Pasifik.

Kunjungan Menteri Retno Masurdi untuk kepentingan Indonesia tempat Pulau Solomon underlinesthe memiliki hubungan bilateral yang erat dengan Kepulauan Solomon dan mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperkuat kerjasama, hubungan dan kontribusi terhadap pembangunan di Pasifik.

Dok. Kemlu RI
Kedua Menteri diakui sebagai dua negara yang memiliki latar belakang budaya Melanesia dan warisan membangun hubungan bilateral yang erat antara berdasarkan saling menguntungkan dan saling menghormati integritas teritorial adalah kepentingan strategis.

Dalam pertemuan ini membahas cara-cara dan sarana untuk lebih memperkuat kerjasama antara Kepulauan Solomon dan Indonesia khususnya di bidang ekonomi and people-to-people contact particularly melalui peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.

Selain itu dalam pertemuan ini juga menggarisbawahi untuk mempercepat kesimpulan dari sejumlah MoU terutama pada kerja sama pembangunan, pembebasan visa untuk paspor diplomatik dan kerjasama dan layanan di bidang pendidikan.

Kedua Menteri juga mengakui masih ada potensi yang belum dimanfaatkan besar di bidang perdagangan antara Kepulauan Solomon dan Indonesia.

Mereka mencatat bahwa antara 2009-2013 perdagangan hanya tumbuh makan tingkat 6,3% per tahun. Dalam konteks ini, theyagreed untuk mengintensifkan upaya untuk mendorong sektor swasta untuk menangkap peluang yang tersedia di kedua negara.

Pada bidang kontak people-to-people, dua menteri menyambut berbagai peningkatan kapasitas dan program kerjasama teknis yang telah dilakukan.

Sepanjang tahun 2014 telah ada 22 program peningkatan kapasitas telah dilakukan di berbagai bidang seperti pendidikan, perikanan, pertanian dan UKM.

Sebagai bagian dari realisasi komitmen Indonesia terhadap US $ 20 juta kapasitas program pembangunan untuk MSG negara, kedua Menteri sepakat bahwa tim teknis akan bertemu tahun ini ke daerah-daerah dibahas lebih lanjut di mana program peningkatan kapasitas dapat diarahkan sehingga terbaik berkontribusi pada pengembangan Kepulauan Solomon.

Menteri Luar Negeri Indonesia juga disajikan mesin pengolahan kerang-kerang dan modul untuk pelatihan UKM dalam membuat perhiasan berbasis kerang yang akan dilakukan akhir tahun ini di Kepulauan Solomon.

Pada isu regional kedua menteri mengatakan bahwa sebagai bagian dari keterlibatan di Indonesia lebih besar di MSG (MSG), mereka akan mengintensifkan komunikasi tentang isu-isu yang berkaitan dengan MSG.

Kedua menteri juga akan mempromosikan konsultasi reguler, kontak dan pertukaran kunjungan antar Anggota Indonesia dan MSG. Menteri Luar Negeri Affair Kepulauan Solomon juga menyampaikan undangan untuk Menteri Luar Negeri Indonesia untuk menghadiri pertemuan MSG sebagai pengamat pada bulan Juli 2015 di Kepulauan Solomon.

Dalam kunjungan ke Kepulauan Solomon ini juga dimanfaatkan Menlu melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri Kepulauan Solomon untuk menyerahkan undangan Presiden RI kepada Perdana Menteri negara itu untuk menghadiri Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika dan 10th Anniversary of Strateic Partnership New Asia Afrika di Jakarta serta Bandung pada 19-24 April mendatang.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz