HONIARA, - Menteri Luar
Negeri RI untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Kepulauan Solomon sejak
terpilih menjabat Menlu untuk mengadakan pertemuan bilateral di Honiara.
Sebagaimana informasi yang
dikirimkan Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email menjelaskan ini
adalah kunjungan pertama Menteri Retno Masurdi untuk Pulau Solomon sebagai
bagian dari kunjungan bilateral pertamanya resmi ke Pasifik.
Kunjungan Menteri Retno Masurdi
untuk kepentingan Indonesia tempat Pulau Solomon underlinesthe memiliki
hubungan bilateral yang erat dengan Kepulauan Solomon dan mencerminkan komitmen
perusahaan untuk memperkuat kerjasama, hubungan dan kontribusi terhadap
pembangunan di Pasifik.
Dok. Kemlu RI |
Dalam pertemuan ini membahas
cara-cara dan sarana untuk lebih memperkuat kerjasama antara Kepulauan Solomon
dan Indonesia khususnya di bidang ekonomi and people-to-people contact particularly
melalui peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.
Selain itu dalam pertemuan
ini juga menggarisbawahi untuk mempercepat kesimpulan dari sejumlah MoU
terutama pada kerja sama pembangunan, pembebasan visa untuk paspor diplomatik
dan kerjasama dan layanan di bidang pendidikan.
Kedua Menteri juga mengakui
masih ada potensi yang belum dimanfaatkan besar di bidang perdagangan antara
Kepulauan Solomon dan Indonesia.
Mereka mencatat bahwa antara
2009-2013 perdagangan hanya tumbuh makan tingkat 6,3% per tahun. Dalam konteks
ini, theyagreed untuk mengintensifkan upaya untuk mendorong sektor swasta untuk
menangkap peluang yang tersedia di kedua negara.
Pada bidang kontak
people-to-people, dua menteri menyambut berbagai peningkatan kapasitas dan
program kerjasama teknis yang telah dilakukan.
Sepanjang tahun 2014 telah
ada 22 program peningkatan kapasitas telah dilakukan di berbagai bidang seperti
pendidikan, perikanan, pertanian dan UKM.
Sebagai bagian dari
realisasi komitmen Indonesia terhadap US $ 20 juta kapasitas program
pembangunan untuk MSG negara, kedua Menteri sepakat bahwa tim teknis akan
bertemu tahun ini ke daerah-daerah dibahas lebih lanjut di mana program
peningkatan kapasitas dapat diarahkan sehingga terbaik berkontribusi pada
pengembangan Kepulauan Solomon.
Menteri Luar Negeri
Indonesia juga disajikan mesin pengolahan kerang-kerang dan modul untuk pelatihan
UKM dalam membuat perhiasan berbasis kerang yang akan dilakukan akhir tahun ini
di Kepulauan Solomon.
Pada isu regional kedua
menteri mengatakan bahwa sebagai bagian dari keterlibatan di Indonesia lebih
besar di MSG (MSG), mereka akan mengintensifkan komunikasi tentang isu-isu yang
berkaitan dengan MSG.
Kedua menteri juga akan
mempromosikan konsultasi reguler, kontak dan pertukaran kunjungan antar Anggota
Indonesia dan MSG. Menteri Luar Negeri Affair Kepulauan Solomon juga
menyampaikan undangan untuk Menteri Luar Negeri Indonesia untuk menghadiri
pertemuan MSG sebagai pengamat pada bulan Juli 2015 di Kepulauan Solomon.
Dalam kunjungan ke Kepulauan
Solomon ini juga dimanfaatkan Menlu melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil
Perdana Menteri Kepulauan Solomon untuk menyerahkan undangan Presiden RI kepada
Perdana Menteri negara itu untuk menghadiri Peringatan ke-60 Konferensi Asia
Afrika dan 10th Anniversary of Strateic Partnership New Asia Afrika
di Jakarta serta Bandung pada 19-24 April mendatang.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz