TEL AVIV, - Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu mempertahankan posisinya setelah memenangkan pemilu
di negeri tersebut.
Sebagaimana dilansir dari
sejumlah media setempat, dalam perolehan suara, partai sayap kanan Likud
pimpinannya meraih 30 dari 120 kursi parlement Knesset sedangkan Uni Zionis
hanya meraih 24 kursi.
Sementara exit poll sendiri
menunjukkan kedua partai bertarung ketat dengan raihan 27 kursi namun berubah
pada malam hari disaat penghitungan suara mulai dihitung.
Dalam pidato kemenangannya,
pria kelahiran 21 October 1949 ini
mengatakan hasil ini diluar perkiraan mencapai kemenangan untuk Likud.
“Di luar perkiraan kita
mencapai kemenangan besar untuk Likud… demi kubu nasional.. demi rakyat kita
Israel,”ucapnya.
Sementara itu pesaingnya,
Pemimipin Uni Zionis, Isaac Herzong mengakui kekalahannya dan memberikan
selamat kepada Netanyahu yang meraih kemenangan tiga kali berturut-turut ini.
“Beberapa menit lalu, saya
telah berbicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Saya menyelamati
beliau atas pencapaiannya dan semoga beliau berhasil,”ucapnya.
Kemenangan pria yang pernah
menjabat sebagai Menteri Keuangan Israel ini adalah tidak lepas dari
menempatkan isu keamanan dalam prioritas kampanyenya dimana dirinya akan melindungi Israel dari ancaman nuklir Iran serta tidak akan memberikan jalan kepada Palestinan dalam menjadikan kawasan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara baru itu.
Terkait dengan kemenangan
Netanyahu ini membuat negara tetangga, Palestina mencoba meningkatkan kampanye diplomatic
mereka terutama ke Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag Belanda. Hal ini
disampaikan Kepala Juru Runding Palestina Saeb Erakat
“Jelas bahwa Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu akan membentuk pemerintahan baru, oleh karena itu kami tegas
mengatakan bahwa kami akan ke Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag dan
kami akan mempercepat, memburu dan mengintensifkan semua upaya diplomatic,”ucapnya
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz