Selasa, 14 April 2015

Pilpres AS 2016, Hillary Kritik Gaji Wah CEO

IOWA, - Calon Presiden AS 2016 dari Demokrat Hillary Clinton memulai petualangannya dalam menuju pesta demokrasi AS dengan mengkritik soal ketidakmerataan pendapat yang diterima warga Amerika.

Clinton yang kemarin menyatakan maju dalam Pilpres 2016, dalam kampanye sosialisasinya mengatakan bahwa keluarga-keluarga Amerika masih menghadapi kesulitan keuangan disaat bersamaan para CEO mendapatkan pendapatakan 300 kali dari rata-rata gaji karyawan.

Apa yang dikatakan oleh mantan Ibu Negara ini membuat sejumlah pihak angkat bicara, seperti Zephyr Teachout, kandidat Gubernur New York mengatakan bahwa dirinya berharap Clinton dapat menjelaskan pada pihak mana berdiri dalam isu-isu tersebut.

“Sejauh ini, kami tak begitu mengetahuinya, saya berharap Clinton menjelaskan pada pihak mana dia berdiri dalam isu-isu itu,”ucapnya

Sementara Presiden International Serikat Pekerja Pabrik Baja, Leo Gerard pun lebih memilih berhati-hati dan lebih melihat ke depannya

“Saya kita terlalu dini untuk mengambil kesimpulan terhadap apa yang saya sebut pernyataan pembuka yang sangat pendek, dan kami akan melihat apa yang terjadi ke depan,”ucapnya.

Sepertinya apa yang dikatakan Hillary serupa dengan yang dilakukan oleh Obama pada tahun 2009 mengkritik para banker Wall Street yang tetap menerima bayaran sangat tinggi disaat negara tersebut mengalami krisis.

Sebagai informasi, ketidakmerataan ini sudah di mulai pada tahun 1965 dimana seorang CEO digaji sekitar 20 kali dari gaji karyawan, seiring dengan jaman maka pada 2013 gaji yang diterima oleh CEO hampir 200 kali lipat dari upah rata-rata karyawan.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz